Maharaja Perang Menguasai Langit

Berangkat ke Pulau Kabut Tersembunyi



Berangkat ke Pulau Kabut Tersembunyi

1Menurut pendapat Duan Ling Tian, ​​faktanya bahwa Yang Hui berinisiatif mencarinya di kediamannya kemungkinan besar berarti ia telah berhasil mengetahui sesuatu tentang asal usulnya.     

Namun, ia segera menyadari bahwa ia telah mengharapkan yang berlebihan kepada Yang Hui.     

"Tidak, belum." Yang Hui tahu apa yang akan ia tanyakan. Karena itu, dia segera menggelengkan kepalanya. "Adik Ling Tian, ​​aku yakin kau tahu itu seperti halnya yang ku ketahui. Hanya Wilayah Dalam dari Benua Awan saja sudah menempati area yang sangat luas. Aku butuh lebih banyak waktu untuk mencari tahu asal usulmu. "     

Duan Ling Tian menganggukkan kepalanya dengan sedikit kecewa lalu bertanya lagi, "Lalu, apakah ada sesuatu sehingga kau datang mencariku?"     

"Ya," Yang Hui mengangguk lalu menjawab, "Aku datang ke sini untuk memberitahukanmu, Adik Ling Tian ... Kita akan berangkat dalam sepuluh hari."     

"Kita akan berangkat?" Duan Ling Tian tertegun pada awalnya sebelum akhirnya menyadari apa yang sedang dibicarakan. Dengan cepat, ia bertanya, "Pulau Kabut Tersembunyi?"     

"Iya."     

"Baiklah," jawab Duan Ling Tian. Kemudian, melihat Yang Hui tidak melanjutkan penjelasannya, maka ia berniat untuk kembali ke kamarnya sendiri dan melanjutkan kultivasinya, mengembangkan kedua penguasaannya.     

Kekuatannya telah mengalami kemajuan dengan kecepatan yang sangat tinggi.     

Sepuluh hari bukanlah waktu yang lama bagi orang biasa, apalagi Duan Ling Tian yang berkultivasi sepanjang malam dan sepanjang hari. Hanya dalam sekejap mata, sepuluh hari telah berlalu.     

Saat berjalan keluar dari rumah kayu itu, Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya yang berat sambil bergumam pada dirinya sendiri, "Aku telah mendapatkan ingatan ku lebih banyak sekarang ... Tapi sepertinya saya masih belum bisa mengingat siapa diriku."     

"Duan Ling Tian!" Tidak lama setelah ia keluar dari rumah kayu itu, dua suara yang dikenalnya segera terdengar di telinganya. Saat ia memicingkan mata untuk melihat ke arah suara itu, ia menyadari bahwa Nangong Yi lah yang memanggilnya.     

Ada sebuah sosok lainnya yang dingin dan menyendiri berdiri tepat di samping Nangong Yi. Ia tidak lain adalah Nangong Chen.     

"Kenapa kalian berdua ada di sini?" Saat melihat mereka, Duan Ling Tian merasa sedikit terkejut.     

"Ini semua berkat dirimu sehingga kami dapat berkultivasi di sini." Dengan wajah berseri-seri Nangong Yi menceritakan tentang kisah bagaimana Zhong An, murid langsung ketiga Maharaja Bela Diri Ling Xuan, membawa mereka ke sana dan bagaimana Maharaja Bela Diri telah memberi mereka perhatian khusus.     

"Oh begitu." Duan Ling Tian akhirnya mengerti. "Itu juga cukup bagus. Kalian berdua bisa tinggal di sini di Puncak Ling Xuan seperti yang kalian inginkan dan dengan cara murid langsung Maharaja Bela Diri memperlakukan kalian, aku yakin pencapaian kalian akan berjalan jauh di masa depan."     

"Duan Ling Tian, ​​kami mendengar bahwa Tuan Maharaja Bela diri akan membawa sepuluh orang bersamanya, termasuk tiga murid langsung yang berada di bawah pengawasannya langsung, menuju ke suatu tempat yang jauh hari ini ... Saat ini melihatmu keluar dari rumah mu, apakah itu berarti bahwa kau juga akan ikut dengannya? " Nangong Yi bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Adik Ling Tian, ​​sudah waktunya kita berangkat sekarang." Sebelum ia punya waktu untuk menjawab, sebuah suara familiar bergema dari angkasa.     

"Itu Tuan Maharaja Bela Diri!" Si Kembar Nangong segera tahu bahwa suara ini milik Maharaja Bela Diri Ling Xuan. Pada saat yang sama, mereka juga yakin bahwa Duan Ling Tian memang akan pergi bersama Maharaja Bela Diri.     

Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada si kembar, Duan Ling Tian melanjutkan gerakannya melesat menuju ke arah suara itu.     

Dalam seketika, ia melihat sosok pemilik Sekte Ling Xuan. Itu adalah Yang Hui, Maharaja Bela Diri Ling Xuan.     

Yang Hui berdiri di sana bersama dengan tiga orang yang mengikuti di belakangnya.     

Duan Ling Tian sudah tidak asing dengan ketiganya. Mereka tidak lain adalah tiga murid langsung Yang Hui yang juga merupakan seluruh murid langsung yang dimiliki Sekte Ling Xuan.     

Mereka adalah Zhou Di, Song Ting, dan Zhong An.     

Enam orang lainnya mengikuti di belakang ketiganya. Keenam orang ini adalah wajah yang tidak dikenal Duan Ling Tian karena ia sepertinya belum pernah melihat mereka sebelumnya.     

Tentu saja, bahkan jika ia pernah melihatnya, dia mungkin sudah melupakannya.     

Melihat Duan Ling Tian mendekat, Yang Hui menyambutnya dengan sikap ramah dan meminta pemuda itu agar tetap berada di sampingnya.     

Sedangkan ketiga murid langsung yang berdiri di belakangnya, Zhou Di dan Zhong An sama-sama mengangguk dan tersenyum padanya memberi salam.     

Hanya Song Ting yang mempertahankan wajah cemberutnya sejak ia muncul.     

Itu sudah cukup bagus karena ia tidak menantangnya bertarung dengannya.     

"Tuan Ling Tian."     

Mengikuti perintah Zhou Di, keenam orang yang lainnya juga membungkuk dan menyapa Duan Ling Tian dengan sopan. Mereka bahkan memanggilnya "Tuan" dengan hormat.     

Saat itu, Duan Ling Tian memang layak dipanggil dengan gelar itu, paling tidak, di depan orang-orang ini.     

"Ayo berangkat!" Saat Yang Hui memberi isyarat, sebuah energi tak terlihat yang luar biasa dan sangat besar menyebar secara tirani dan segera menyelimuti semua orang, termasuk Duan Ling Tian hanya dalam sekejap mata. Energi tersebut tidak membiarkan siapa pun tertinggal di luar.     

Selanjutnya, Duan Ling Tian melihat sesuatu yang buram di depan matanya. Sedetik kemudian, dia merasakan tubuhnya melayang tanpa ia perlu mengendalikannya.     

Baru kemudian ia menyadari bahwa Yang Hui sedang membawa dirinya dan yang lainnya dalam perjalanan mereka, dengan kekuatannya yang masuk akal dimilikinya.     

Jika mereka melakukan perjalanan dengan kecepatan yang mengikuti seseorang yang memiliki basis kultivasi terlemah, apalagi mengingat fakta bahwa mereka tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Pulau Kabut Tersembunyi, mereka bahkan tidak memiliki firasat berapa lama waktu yang diperlukan untuk membawa mereka meninggalkan Benua Awan.     

Dibandingkan dengan rasa terkejut Duan Ling Tian yang hanya sebentar, ​​mereka yang lain selain Zhou Di dan kedua murid langsung Maharaja Bela Diri lainnya mematung karena terkejut untuk waktu yang cukup lama begitu mereka dibawa terbang di angkasa.     

"Adik Ling Tian, ​​ku pikir pada saat ketika kita kembali ke sini, kau akan dapat segera mengetahui tentang asal usulmu!" Yang Hui berseru dalam perjalanannya.     

Yang Hui sebenarnya merasa sedikit bersalah karena tidak bisa membantunya mengetahui asal usulnya setelah sekian lama.     

"Iya." Duan Ling Tian mengangguk. Karena sudah bersiap secara mental sejak lama, maka ia tidak menganggapnya mengejutkan.     

"Ingatanku perlahan-lahan memulih seiring berjalannya waktu ... Mungkin seperti yang dikatakan Bangsat, ingatanku secara otomatis akan pulih sepenuhnya setelah setahun," pikirnya dalam hati.     

Pulau Kabut Tersembunyi ... Kepulauan Malaikat Seberang Lautan... Aku menantikannya!" Entah bagaimana, pikirannya terbawa suasana. Saat seberkas kilatan cahaya muncul di matanya, dia sangat senang bisa menjelajahi tempat yang mereka tuju.     

"Dan kotak giok yang sangat indah yang ditinggalkan untukku oleh ayah yang telah menelantarkanku itu... Aku seharusnya bisa membukanya dengan kekuatanku sekarang, ya kan?" Duan Ling Tian berpikir di dalam hatinya.     

Kemudian, sambil mengangkat tangannya, sebuah kotak giok yang muncul di telapak tangannya.     

Tepat ketika dia mencoba untuk membuka kotak giok itu, serangkaian sosok melesat ke angkasa di utara Wilayah Dalam Benua Awan, di mana salju menutupi segalanya.     

Ada sebelas orang semuanya dan semuanya perempuan.     

"Ayo berangkat!" Ketua rombongannya mengumumkan. Pada saat yang sama, sebuah energi tak terlihat keluar dari tubuhnya dan menyelimuti sepuluh wanita yang berada di belakangnya dan membawa mereka ke utara dengan kecepatan tinggi.     

Di antara kesepuluh wanita itu, wanita yang memiliki penampilan paling menggoda dan mempesona yang memiliki kecantikan tak tertandingi dengan tubuh yang aduhai mengatakan kepada rekan di sebelahnya, "Ke'er, itu semua berkat Teknik Pedang Dewa Es. Jika bukan karena itu, kita tidak akan bisa menjadi murid langsung Maharaja Bela Diri saat kita tiba di Lembah You Han, apalagi memiliki kesempatan ini untuk pergi melihat dunia asing di luar sana."     

Kecantikan rekannya sama sekali tidak kalah dengan gadis yang pertama, tetapi wataknya adalah sebuah cerita yang sama sekali berbeda.     

Berbeda dengan daya pikat dan pesona gadis yang pertama, ia tampak lebih seperti gadis cantik sederhana di sebelah rumah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.