Maharaja Perang Menguasai Langit

Niat Pedang



Niat Pedang

2"Kau!" Ketika pemuda berpakaian hijau itu melihat Duan Ling Tian muncul di hadapannya, rasa ngeri langsung menyelubungi tubuhnya.     

Sebelum ia bisa bergerak, Duan Ling Tian sudah menyerang. Sebuah serangan menggelegar mendarat di tubuhnya dengan mudah. Semudah mematahkan ranting.     

Brakk!     

Terdengar sebuah dentuman keras, dan pemuda berpakaian hijau itu berubah menjadi sebuah kabut darah yang menutupi seluruh langit. Dari awal hingga akhir, ia bahkan tak sempat membela diri, apalagi melakukan serangan balik.     

Seorang Raja Bela Diri Tingkat Kesembilan yang bisa mengerahkan kekuatan empat naga hitam kuno dan 3.000 naga kuno bertanduk tanpa Senjata Roh telah mati begitu saja di tangan Duan Ling Tian.     

Jika ia sedikit lebih waspada, ia tidak akan berakhir seperti itu.     

Duan Ling Tian saat ini hanya bisa memobilisasi kekuatan lima naga hitam kuno dan 1.000 naga kuno bertanduk bahkan jika ia melepaskan kekuatan penuhnya.     

Sedangkan pemuda berpakaian hijau itu, jika ia menggunakan Senjata Roh tingkat satu, ia bisa memobilisasi kekuatan lima naga hitam kuno dan 3.000 naga kuno bertanduk.     

Jika ia siap, maka Duan Ling Tian bukanlah tandingannya!     

Bisa dikatakan bahwa ia telah mati secara tidak pantas.     

"K-Kau benar-benar berani membunuh Kakak Senior Lu?" Ketika Duan Ling Tian membunuh pemuda berpakaian hijau itu, empat pria lainnya segera terperangkap dalam keadaan linglung. Setelah mereka tersadar kembali, rasa ngeri muncul di wajah mereka saat menatap Duan Ling Tian seolah-olah mereka baru saja melihat hantu.     

Wuss!     

Salah satu pria masih sempat melontarkan seberkas sinar dari tangannya.     

"Giok Komunikasi!" Nangong Yi yang baru saja tersadar wajahnya segera berubah menjadi gelap.     

Kecepatan Giok Komunikasi itu semakin meningkat seiring berjalannya waktu dan menghilang di depan mata semua orang hanya dalam sekejap mata. Tidak ada yang memiliki kepercayaan diri untuk mengejarnya.     

Dhuar!     

Sebuah ledakan keras lainnya bergema di udara. Duan Ling Tian bergerak lagi dan membunuh lelaki paruh baya yang mengirim Giok Komunikasi itu.     

Rasa ngeri segera memerangkap ketiga pria yang tersisa itu.     

Pemuda berpakaian ungu di hadapan mereka ini terlihat seperti Dewa pembunuh!     

Ia bahkan tidak mengedipkan matanya setelah membunuh mereka secara berturut-turut.     

"K-Kau tidak bisa membunuh kami… K-Kami berasal dari Puncak Ling Xuan…" Salah seorang pria paruh baya dengan panik membuka mulutnya.     

Namun, sebelum ia bisa menyelesaikan kata-katanya, ia sudah terbunuh di tangan Nangong Chen. Bahkan dua pria lainnya yang tidak siap juga terbunuh olehnya.     

Meskipun Nangong Chen telah membunuh ketiga pria itu hanya dalam sekejap mata, jubah biru yang berkibar di tubuhnya tidak ternoda darah sama sekali. Dengan ekspresi menyendiri di wajahnya, ia melayang di udara seperti sebuah patung atau gunung yang tidak bergerak.     

"Kau telah membuat terobosan?" Duan Ling Tian sedikit terkejut saat melihat ke arah Nangong Chen.     

Meskipun dari awal hingga akhir, kecepatan Nangong Chen begitu cepat sehingga Energi Langit dan Bumi bahkan tidak sempat terbentuk dan menjelma menjadi Fenomena Langit dan Bumi, Duan Ling Tian yang telah memperhatikannya dengan saksama dapat merasakan basis kultivasinya.     

Tahap Raja Bela Diri Tingkat Ketujuh!     

Meskipun Dantian Duan Ling Tian telah lumpuh, dan basis kultivasinya perlu dibangun kembali, Energi Spiritualnya masih sama seperti sebelumnya. Ia masih di Tahap Keempat Raja Bela diri.     

Energi Spiritual dari Raja Bela Diri Tingkat Keempat sudah cukup untuk bisa membuatnya merasakan semua tingkat kultivasi di bawah Tahap Maharaja Bela Diri. Karena alasan itu, ia bisa dengan mudah mengetahui bahwa Nangong Chen telah membuat terobosan.     

"Ya, tiga hari yang lalu." Nangong Chen mengangguk.     

Dia tahu bahwa meskipun ia telah membuat terobosan ke Tahap Raja Bela Diri Tingkat Ketujuh, akan sulit baginya untuk membunuh ketiga pria itu sebelumnya dalam pertarungan langsung.     

Ia bisa membunuh mereka semua hanya dalam satu pukulan karena ketiganya fokus pada Duan Ling Tian. Selain itu, mereka juga takut pada Duan Ling Tian.     

Jika bukan karena itu, ia tidak akan memiliki kepercayaan diri untuk menang melawan salah satu dari mereka, apalagi membunuh mereka.     

"Nangong Chen, awalnya aku berpikir bahwa aku akan bisa mengejarmu. Aku tidak percaya aku tertinggal lagi," kata Nangong Yi sambil menatap Nangong Chen dengan ekspresi rumit di wajahnya.     

"Baiklah, seorang kakak selalu perlu menjadi panutan," jawab Nangong Chen dengan dingin.     

Mendengar jawabannya, Nangong Yi tersenyum kecut.     

Mungkinkah ia harus menerima takdirnya dan mengakui Nangong Chen sebagai kakaknya?     

"Oh itu benar!" Tiba-tiba, Nangong Yi mengubah topik pembicaraan. "Sebelumnya, salah seorang di antara pria-pria itu berkata bahwa mereka adalah sesuatu dari Puncak Ling Xuan... Jangan-jangan mereka sebenarnya adalah murid Maharaja Bela Diri atau pengikut Puncak Ling Xuan," ia berspekulasi.     

"Memangnya kenapa kalau mereka adalah murid atau pengikut Maharaja Bela? Merekalah yang mencari mati! Tidak ada yang bisa menyalahkan kita untuk hal itu!" Nangong Chen menjawab dengan dingin.     

"Tentu saja, aku tahu itu. Tapi, masalahnya adalah ... Salah satu dari mereka ternyata berhasil mengirimkan Giok Komunikasi. Ku rasa seseorang akan segera mengetahui bahwa kita telah membunuh mereka semua," lanjut Nangong Yi dengan ketakutan.     

"Di antara orang-orang itu dan pemuda berpakaian hijau itu, kurasa hanya pemuda berpakaian hijau yang menjadi murid Maharaja Bela Diri itu... Sedangkan keempat lainnya, mereka hanya harus pengikut Maharaja Bela Diri. Apakah menurut mu dengan status mereka, murid langsung Maharaja Bela Diri atau bahkan Maharaja Bela Diri Ling Xuan akan menyerang kita? " Nangong Chen menjawab sambil melirik santai ke arah Nangong Yi.     

"Ya, kau benar." Nangong Yi menganggukkan kepalanya setuju sebelum melanjutkan lagi, "Namun, semua ini hanyalah perkiraan kita sendiri. Kami tidak bisa memastikan apakah mereka benar-benar murid atau pengikut Maharaja Bela diri itu. "     

"Ayo kita pergi."     

Duan Ling Tian dan dua orang lainnya terus bergerak maju menembus awan dan kabut, memasuki dunia yang gelap.     

Dengan penglihatan mereka, mereka bisa melihat puncak curam yang berbahaya terletak di balik kabut itu dalam waktu singkat. Puncaknya menjulang tinggi di awan, seperti sebuah pedang tajam di langit.     

"Aku mendengar bahwa Maharaja Bela Ling Xuan adalah seorang Pendekar Pedang yang kuat. Sebelumnya, ia memahami Penguasaan Pedang Tahap Maharaja Bela diri di sini di puncak ini. Sejak saat itu, seperti ikan mas yang melompati gerbang naga, ia telah membuat dirinya sukses dalam waktu singkat! " Nangong Yi bergumam saat melihat puncak curam yang berbahaya yang menjulang seperti pedang.     

"Akhirnya, setelah ia membuat terobosan ke Tahap Maharaja Bela Diri dan menjadi seorang Maharaja Bela Diri, ia terus berada di puncak ini untuk berkultivasi dan menjadikan puncak ini sebagai tempat kultivasi. Dia bahkan menamai tempat ini Puncak Ling Xuan," Nangong Yi terus bergumam. HIngga akhirnya, secercah rasa kagum terlihat di wajahnya.     

Duan Ling Tian tidak begitu tertarik dengan hal itu. Alasan ia datang ke Puncak Ling Xuan adalah agar Maharaja Bela Diri Ling Xuan dapat membantu memeriksa masa lalunya untuknya. Mengenai hal yang lainnya, ia tidak merasa terganggu sama sekali.     

"Berhenti di situ!" Saat Duan Ling Tian dan kedua temannya mendekati Puncak Ling Xuan, mereka dihentikan oleh seorang pria paruh baya yang berpatroli di sekitar Puncak Ling Xuan. "Aku adalah pengikut Maharaja Bela Puncak Ling Xuan. Kau siapa?"     

"Kami di sini untuk ikut serta dalam seleksi pemilihan murid dan pengikut Maharaja Bela Diri yang akan diadakan enam bulan lagi," Nangong Yi menjelaskan niat mereka dating kesitu.     

Setelah mendengar hal itu, pria paruh baya itu pertama kali melihat ke pada Nangong Yi. Setelah selesai memeriksa Nangong Yi, dia melihat ke arah Duan Ling Tian dan Nangong Chen sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya. "Ikuti aku, dan jangan berkeliaran."     

Kemudian, ia berbalik dan terbang menuju Puncak Ling Xuan.     

Duan Ling Tian dan kedua temannya mengikuti dari belakang.     

Tak lama setelah itu, dengan dipimpin oleh pengikut Maharaja Bela Diri dari Puncak Ling Xuan itu, mereka bertiga telah mencapai pertengahan gunung Puncak Ling Xuan di mana sebuah panggung batu besar berdiri.     

Ada kelompok-kelompok yang terdiri dari tiga hingga lima orang yang silih berganti mendarat di atas panggung batu itu.     

Orang-orang ini datang ke sini bersama dengan orang-orang dari Puncak Ling Xuan juga. Jelaslah bahwa mereka berada di sini juga untuk bergabung dalam Seleksi murid dan pengikut Maharaja Bela Diri itu.     

Pengikut Maharaja Bela Diri yang membawa Duan Ling Tian dan kedua temannya itu berkata, "Tunggu di sini sebentar. Seseorang akan datang dan meminta kalian untuk menunjukkan basis kultivasi kalian nanti… Tempat tinggal kalian untuk enam bulan ke depan akan diatur sesuai dengan basis kultivasi kalian. "     

Setelah ia selesai berbicara, ia langsung terbang tanpa menunggu mereka bertiga menjawab.     

Di antara kelompok-kelompok yang datang ke sini, beberapa ada juga yang meninggalkan tempat itu.     

Hanya orang-orang yang datang untuk bergabung dalam Seleksi murid dan pengikut Maharaja Bela Diri itu saja yang tersisa.     

Waktu terus berlalu dengan tenang.     

Tak lama setelah itu, beberapa orang lagi tiba di sini.     

Dari awal sampai akhir, Duan Ling Tian hanya menutup matanya untuk mencapai ketenangan mental sambil menunggu dengan sabar.     

Tentu saja, itu bukan satu-satunya hal yang ia lakukan. Dia juga berkultivasi dan memahami Seni Pedang yang berasal dari kata 'Pedang' itu.     

"Nak, kenapa pikiranmu memiliki Niat Pedang yang mengerikan?" Wang Ba tiba-tiba berkata. Tanda-tanda ketakutan bisa terdengar di suaranya.     

Sebenarnya, ia sudah lama memperhatikan Niat Pedang dalam pikiran Duan Ling Tian, ​​tapi ia tidak terlalu peduli pada awalnya. Namun, seiring berjalannya waktu, ia menyadari Niat Pedang sepertinya merupakan ancaman besar baginya.     

Jika Duan Ling Tian mengendalikan Niat Pedang ini untuk menghancurkan jiwanya, jiwanya pasti akan berubah menjadi abu!     

"Niat Pedang? Oh, maksudmu Konsep Pedang? " Duan Ling Tian bertanya dengan bingung.     

"Konsep Pedang Apa? Niat Pedang adalah Niat Pedang! Jangan bilang kau bahkan tidak tahu asal usul Niat Pedang yang tersimpan dalam pikiranmu?" Wang Ba membentak.     

"Aku benar-benar tidak ingat sama sekali… Aku hanya tahu bahwa memahaminya akan membantu meningkatkan Penguasaan Pedang ku," jawab Duan Ling Tian.     

"Mengapa? Sungguh sekuat itu? " Duan Ling Tian bertanya lagi.     

"Itu tidak hanya kuat…! Lupakan, bahkan jika aku menjelaskan kepadamu sekarang, kau tidak akan mengerti ... Secara keseluruhan, Niat Pedang di benakmu pasti telah ditinggalkan oleh seorang tokoh digdaya tingkat Malaikat yang sangat kuat! " Rasa takut yang samar bisa terdengar dari suara Wang Ba.     

Wuss!     

Saat seberkas angin menerpa pelan, Duan Ling Tian sepertinya telah memperhatikan sesuatu. Hal itu mendorongnya untuk membuka matanya.     

Dalam sekilas saja, ia bisa melihat tiga orang pria turun dari langit. Mereka muncul di depan mata semua orang dan berdiri di sana seolah-olah mereka telah bergabung dengan sekeliling mereka.     

Duan Ling Tian langsung menebarkan Energi Spiritualnya dan menyelidiki salah satu basis kultivasi orang tua itu.     

Raja Bela Diri Tingkat Kesembilan!     

Murid Maharaja Bela Diri? Duan Ling Tian berspekulasi.     

Ketika ia hendak menyelidiki orang tua yang kedua, Energi Spiritualnya tiba-tiba bergetar. Ia mendapati ketika Energi Spiritualnya mendekati lelaki tua itu, lelaki tua itu memancarkan Energi Spiritual yang sangat besar.     

"Ahli Mantra!" Hati Duan Ling Tian tersentak.     

Orang tua ini adalah seorang Ahli Mantra. Selain itu, Energi Spiritualnya juga lebih kuat darinya.     

Adalah hal yang baik ia berhasil menarik Energi Spiritualnya tepat waktu. Kalau tidak, ia akan ketahuan.     

Lelaki tua yang merupakan seorang Ahli Mantra itu berdiri di antara dua lelaki tua itu. Dengan sedikit mengernyit, ia melihat ke sekeliling. Dia baru merasa nyaman ketika melihat bahwa tidak ada yang salah.     

Lelaki tua itu adalah pemimpin di antara ketiga lelaki tua itu. Dia mengumumkan kepada sekelompok orang yang ada disitu, termasuk Duan Ling Tian, ​​"Nanti, kalian semua akan menunjukkan Sumber Energi dan mengerahkan Energi Langit dan Bumi untuk membentuk Fenomena Langit dan Bumi… Tidak ada yang diizinkan untuk menggunakan Penguasaan. Basis kultivasi kalian akan menentukan dimana tempat kultivasi kalian dalam enam bulan ke depan. "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.