Maharaja Perang Menguasai Langit

Kebencian dari Ribuan Tahun yang Lalu



Kebencian dari Ribuan Tahun yang Lalu

0"Seorang Pendekar Dao Penantang Langit?"     

"Apa itu? Aku tahu apa itu Pendekar Dao, tapi apa itu Pendekar Dao Penantang Langit?"     

"Ini adalah pertama kalinya aku mendengar tentang Pendekar Dao Penantang Langit."     

Ada banyak orang di Provinsi Atas Tanah Malaikat yang sedang membicarakan pewaris Keturunan Sang Utusan dari Sekte Tujuh Absolut saat ini. Namun, banyak dari mereka tidak tahu apa itu Pendekar Dao Penantang Langit. Mereka yang sudah tahu lalu menjelaskan kepada mereka yang tidak tahu apa maksudnya itu.     

"Ternyata, itu mengacu pada Pendekar Dao yang telah menguasai Seni Teluh Penantang Langit!"     

"Hanya ada satu Pendekar Dao Penantang Langit dalam sejarah Tanah Malaikat… Dia adalah pewaris dari Keturunan Sang Utusan, Absolut Kedua dari Sekte Tujuh Absolut, selama masa Malaikat Pedang Feng Qing Yang!"     

"Rupanya, dia bisa membunuh seseorang dari jarak ribuan mil dengan Seni Teluh Penantang Langit… Yang mengesankan adalah dia bisa membunuh tokoh digdaya di Bentuk Ketujuh dari Tahap Malaikat Kayangan ketika basis kultivasinya hanya berada di Bentuk Keenam dari tahap Malaikat Kayangan!"     

"Selama waktu itu, kebanyakan orang yang berada pada Bentuk Kedelapan dari Tahap Malaikat Kayangan atau di bawahnya akan mengkerut saat menyebut namanya. Lagi pula, mereka tidak punya cara untuk melindungi diri mereka sendiri jika penerus Keturunan Sang Utusan memutuskan untuk membunuh mereka!"     

"Kebanyakan orang dari era itu senang bahwa pewaris dari Keturunan Sang Utusan gagal menerobos ke Bentuk Ketujuh Tahap Malaikat Kayangan karena dia akan memiliki umur yang tak terbatas jika telah menembus Bentuk Ketujuh Tahap Malaikat Kayangan itu yang juga dikenal sebagai Bentuk Penantang Langit. Selain itu, memiliki umur tanpa akhir berarti hanya masalah waktu sebelum dia menerobos ke Bentuk Kedelapan dan Kesembilan dari Tahap Malaikat Kayangan sebelum menjadi Celestial Terkemuka!     

"Jika seseorang yang begitu menakutkan menerobos ke Bentuk Kesembilan Tahap Malaikat Kayangan, siapa di Tanah Malaikat yang bisa menghentikan atau mengalahkannya?"     

Orang-orang di Provinsi Atas Tanah Malaikat semua terkejut ketika mengetahui kemampuan Pendekar Dao Penantang Langit. Siapa yang tahu mereka pernah memiliki Pendekar Dao Penantang Langit di masa lalu, seseorang yang bisa membunuh dari jarak ribuan mil. Betapa menakutkan!     

"Siapa yang tahu seorang Pendekar Dao Penantang Langit akan muncul lagi di Tanah Malaikat setelah seratus ribu tahun. Terlebih lagi, dia juga penerus dari Keturunan Sang Utusan, Absolut Kedua dari Sekte Tujuh Absolut!"     

"Penerus dari Keturunan Sang Utusan saat ini jauh lebih menakutkan daripada pendahulunya dari seratus ribu tahun yang lalu. Berdasarkan fakta bahwa dia mampu membunuh Ketua Sekte Ramalan Surga dari jarak ribuan mil, jelas bahwa basis kultivasinya setidaknya berada pada Bentuk Ketujuh Tahap Malaikat Kayangan! Bagaimanapun, Ketua Sekte Ramalan Surga berada di Bentuk Kedelapan dari Tahap Malaikat Kayangan! "     

"Tidak hanya Ketua Sekte Ramalan Surga berada pada Bentuk Kedelapan dari Tahap Malaikat Kayangan, tetapi dia juga berada di tempat kesepuluh di Peringkat Malaikat Tertinggi… Dengan membunuhnya, penerus Keturunan Sang Utusan dari Sekte Tujuh Absolut akan mengambil alih tempatnya di Peringkat Malaikat Tertinggi!"     

"Murid perempuan dari Sekte Tujuh Absolut itu adalah seeorang monster!"     

"Memang."     

"Terutama penerus Keturunan Sang Utusan! Karena dia telah menembus ke Bentuk Ketujuh dari Tahap Malaikat Kayangan, hanya masalah waktu sebelum dia menerobos ke Bentuk Kesembilan Tahap Malaikat Kayangan dan menjadi Celestial Terkemuka!     

"Penerus dari Keturunan Sang Utusan, Absolut Kedua dari Sekte Tujuh Absolut, benar-benar menakutkan. Ketika dia sepenuhnya tumbuh sepenuh potensi kekuatannya, dia akan dapat membunuh siapa pun yang dia inginkan hanya dengan satu pikiran!     

"Mengapa ada teknik mengerikan seperti Seni Teluh Penantang Langit itu? Sungguh luar biasa!"     

Tentu saja, berita tentang penerus Keturunan Sang Utusan saat ini dari Sekte Tujuh Absolut menjadi Pendekar Dao Penantang Langit menyebabkan kegemparan di Provinsi Atas Tanah Malaikat. Tidak hanya itu, tetapi dia juga memiliki umur yang tak ada habisnya. Hanya pemikiran ini saja telah membuat orang merinding.     

"Untungnya, kita tidak menyinggung Sekte Tujuh Absolut ... Aku khawatir ketiga sekte besar itu tidak seberuntung itu."     

Banyak orang merasa lega mengetahui bahwa mereka tidak melakukan apa pun untuk menyinggung Sekte Tujuh Absolut. Mereka juga tidak memiliki konflik dengan penerus Keturunan Sang Utusan. Namun, betapapun leganya mereka, mereka mau tidak mau merasa kasihan pada ketiga sekte besar itu.     

Bagaimanapun, permusuhan antara tiga sekte besar dan Sekte Tujuh Absolut sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Itu terlalu remeh jika hanya menyebut mereka musuh bebuyutan!     

"Aku khawatir ini hanya permulaan bagi penerus Keturunan Sang Utusan dari Sekte Tujuh Absolut itu"     

"Aku setuju. Karena dia telah mengembangkan Seni Teluh Penantang Langit, dia bisa membunuh siapa pun di bawah Bentuk Kesembilan Tahap Malaikat Kayangan di dalam tiga sekte besar itu hanya dengan sebuah pikiran!"     

"Mengerikan! Itu benar-benar mengerikan!"     

Pandangan umum di antara orang-orang di Provinsi Atas Tanah Malaikat itu adalah penerus Keturunan Sang Utusan pasti akan menargetkan lebih banyak orang dari ketiga sekte besar itu setelah membunuh Ketua Sekte Ramalan Surga dengan Seni Teluh Penantang langit!     

Ada juga beberapa orang yang keberatan dengan Sekte Tujuh Absolut yang membunuh begitu banyak tokoh digdaya.     

"Sekte Tujuh Absolut muncul selama masa-masa sulit seperti ini dan membunuh begitu banyak tokoh digdaya dari Sekte Kshetra Hitam dan Sekte Ramalan Surga… Apakah mereka memiliki pertimbangan demi umat manusia sedikit saja? Bagaimanapun, Klan Iblis dari Tanah Pengasingan telah menginvasi Provinsi Bawah. Tidak akan lama sebelum mereka menyerang Provinsi Atas!"     

Pembicaraan itu berlanjut di antara orang-orang di Provinsi Atas.     

"Dari apa yang ku tahu, ketiga sekte besar itu telah membunuh murid dari Sekte Tujuh Absolut selama seratus ribu tahun terakhir ... Sekarang Sekte Tujuh Absolut memiliki beberapa murid yang luar biasa, mengapa mereka tidak diizinkan untuk membalas dendam pendahulu mereka?"     

"Tepat sekali! Meskipun katanya tidak ada akhir untuk membalas dendam, permusuhan antara Sekte Tujuh Absolut dan ketiga sekte besar itu tidak dapat didamaikan ... Tidak ada gunanya memikirkan kebaikan umat manusia yang lebih besar di hadapan permusuhan seperti itu.     

Meskipun ada orang yang berempati dan mendukung Sekte Tujuh Absolut, ada lebih banyak orang yang mengkritik Sekte Tujuh Absolut     

"Orang-orang dari Sekte Tujuh Absolut benar-benar bodoh... Mereka masih ingin membunuh jenis mereka sendiri dan menyebabkan pertikaian di antara manusia pada saat yang kritis!"     

"Terlepas dari permusuhan, mereka harus mengesampingkannya sampai kita mengalahkan Klan Iblis demi kemanusiaan… Satu-satunya pihak yang akan mendapatkan keuntungan dari ini adalah Klan Iblis!"     

"Awalnya, aku bersimpati dengan Sekte Tujuh Absolut ... Namun, setelah kejadian baru-baru ini, aku merasa bahwa mereka telah membawa segalanya kepada ego mereka sendiri!"     

"Aku setuju."     

Tidak butuh waktu lama sebelum semakin banyak orang di Provinsi Atas yang mengkritik Sekte Tujuh Absolut. Mereka mengira murid-murid dari Sekte Tujuh Absolut telah bertindak terlalu jauh. Namun, apakah ada manfaat dari pendapat mereka?     

Di sebuah puncak yang tertutup salju di wilayah utara, sesosok tua berlutut di depan sebuah batu nisan tanpa nama.     

Sosok itu milik seorang lelaki tua. Dia bergumam pada dirinya sendiri, "Kakak Senior... Setelah tiga ratus tahun, pria dari Sekte Ramalan Surga itu akhirnya mati! Aku tidak berguna karena tidak bisa membalaskan dendammu secara langsung... Namun, orang yang membalaskan dendammu adalah muridku, keponakan juniormu. Dia adalah penerus Keturunan Sang Utusan! Ku harap kau bisa beristirahat dengan tenang sekarang! "     

Orang tua itu tidak lain adalah Utusan Tua, mantan pewaris Keturunan Sang Utusan, Absolut Kedua dari Sekte Tujuh Absolut!     

Tiga ratus tahun yang lalu, ada dua penerus Keturunan Sang Utusan di Sekte Tujuh Absolut Selain Utusan Tua, ada juga kakak senior Utusan Tua. Pada saat itu, keberadaan mereka ditemukan oleh murid Sekte Ramalan Surga. Murid Sekte Ramalan Surga itu melacak mereka sejauh ribuan mil hanya untuk membunuh mereka. Utusan Tua melarikan diri dan berhasil bersembunyi karena bantuan kakak seniornya. Namun, kakak seniornya ditangkap oleh murid Sekte Ramalan Surga itu. Kakak seniornya disiksa selama sepuluh hari sepuluh malam sebelum dia meninggal. Murid Sekte Ramalan Surga itu telah menyiksa kakak seniornya untuk memaksa Utusan Tua keluar dari persembunyiannya. Utusan Tua dengan jelas mengingat hari-hari ketika dia harus menyaksikan kakak seniornya itu disiksa. Dan itu sangat menyiksa. Dia ingin menyerahkan diri kepada murid Sekte Ramalan Surga itu sehingga kakak seniornya tidak perlu menderita. Namun, dia berhasil menahan keinginan itu karena dia tahu dia memikul tanggung jawab untuk mewariskan Keturunan Sang Utusan, Absolut Kedua dari Tujuh Absolut. Jika dia juga tertangkap, itu akan menjadi akhir dari Keturunan Sang Utusan.     

Utusan Tua itu tertawa terbahak-bahak. Tawanya riang seolah-olah sebuah beban telah diangkat dari pundaknya.     

Murid Sekte Ramalan Surga yang menyiksa kakak seniornya selama sepuluh hari sepuluh malam itu adalah Ketua Sekte Ramalan Surga yang dibunuh oleh murid Utusan Tua itu menggunakan Seni Teluh Penantang Langit belum lama ini!     

Sebelumnya, Utusan Tua merasa kesempatannya untuk membalaskan dendam kakak seniornya semakin tipis saat musuhnya bertambah kuat dan semakin kuat sebelum akhirnya menjadi Ketua Sekte Ramalan Surga… Seringkali dia terbangun dengan putus asa di tengah malam! Namun, murid langsungnya, keponakan junior kakak seniornya, akhirnya membunuh musuh mereka dan membalaskan dendam kakak seniornya. Bagaimana dia bisa tetap menjaga sikap tenangnya?     

"Tidak memiliki pertimbangan untuk kebaikan umat manusia yang lebih besar?" Tanpa tahu kapan, sebuah sosok yang aduhai mendarat tak jauh dari Utusan Tua.     

Itu adalah seorang wanita cantik.     

Dia adalah mantan pewaris Keturunan Debu Merah, Absolut Ketujuh dari Sekte Tujuh Absolut. Dia juga merupakan guru Han Xue Nai.     

"Jika bukan karena fakta bahwa Klan Iblis dapat menyerang kapan saja dan untuk kebaikan umat manusia yang lebih besar, ketiga sekte besar itu akan berlumuran darah. Betapa bodohnya orang-orang ini! Apakah mereka tidak tahu bahwa Sekte Tujuh Absolut hanyalah membalas dendam dari permusuhan ribuan tahun yang lalu!"     

Permusuhan dari ribuan tahun yang lalu mengacu pada permusuhan antara Sekte Tujuh Absolut dan ketiga sekte besar itu dalam ribuan tahun terakhir. Orang-orang yang telah dibunuh oleh murid baru dari Sekte Tujuh Absolut itu tidak dipilih secara acak. Semua orang yang terbunuh ini telah membunuh seseorang dari Sekte Tujuh Absolut dalam seribu tahun terakhir!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.