Maharaja Perang Menguasai Langit

Sambaran Petir Surgawi?



Sambaran Petir Surgawi?

3Tiba-tiba…     

Astaga!     

Sebuah desingan yang memekakkan telinga terdengar di udara ketika Senjata malaikat Super, Lempeng Belenggu Iblis itu, tiba-tiba melepaskan sebuah kekuatan lembut yang tidak membahayakan Duan Ling Tian sebelum terbang keluar dari tangannya dan melayang di udara. Pada saat yang sama, Qi Iblis yang dipancarkannya menjadi semakin misterius dan mendominasi!     

Apa ini?' Bahkan Duan Ling Tian terkejut dengan ini. Dia tidak memperkirakan hal ini sama sekali.     

Tidak butuh waktu lama sebelum Lempeng Belenggu Iblis itu terbang ke langit. Qi Iblisnya menjadi menindas karena terhubung dengan langit dan bumi. Dari jauh, ia tampak seperti pilar ilahi yang membakar dengan api hitam.     

Petir dan kilat menyambar dan bergemuruh di langit disertai dengan suara angin yang menderu.     

Tiba-tiba, pilar Qi Iblis itu meningkat tajam sebelum menghilang ke dalam lempeng itu. Pilar itu menghasilkan sebuah gelombang kejut sebelum Qi Iblis itu tiba-tiba melonjak lagi, kali ini ke segala penjuru.     

Bumm! Bumm! Bumm! Bumm! Bumm!     

Ledakan-ledakan itu seperti sebuah arus badai yang tampaknya mampu menyapu semua yang ada di langit dan bumi.     

Sementara itu, ketiga Kesatria Pelindung yang Agung yang masih diselimuti perisai cahaya mereka yang Tangguh itu bisa dengan jelas merasakan aura dari lempeng itu. Mereka merasakan jiwa mereka bergetar ketika merasakan aura itu seperti mengunci mereka. Tampaknya tak terhindarkan!     

"Ini… ini…"     

"Apakah ini... lempeng... Lempeng Belenggu Iblis ?!"     

Pada titik ini, terlepas dari seberapa rendah IQ ketiga Kesatria Pelindung yang Agung itu, mereka akan dapat menebak lempeng apa yang membuat mereka merasa sangat takut itu.     

Itu adalah Senjata malaikat Super, Lempeng Belenggu Iblis, yang mampu menekan Klan Iblis!     

Mereka merasa tertekan ketika mereka merasakan Qi Iblis dari Lempeng Belenggu Iblis itu berkembang semakinh kuat.     

Bumm!     

Ia meninggalkan reruntuhan di belakangnya saat lempeng itu terbang!     

Ketika para Kesatria pelindung Yang Agung itu tersadar kembali, Lempeng Belenggu Iblis itu telah menabrak perisai cahaya pertahanan mereka dengan keras. Perisai cahaya mereka begitu kuat sehingga bisa menahan serangan dari pendekar biasa di Bentuk Kesembilan Tahap Surgawi untuk waktu yang singkat. Faktanya, serangan yang telah dilepaskan Duan Ling Tian dengan sekuat tenaga itu nyaris tidak meninggalkan bekas di atasnya.     

Namun, saat ini…     

Bumm! Bumm! Bumm! Bumm! Bumm!     

Hiruk pikuk ledakan itu terdengar di udara. Sepertinya itu tidak akan pernah berakhir.     

Saat debu tebal itu mereda, orang bisa melihat perisai cahaya ketiga Kesatria Pelindung yang Agung itu menjadi benar-benar tidak berguna menghadapi serangan dari Lempeng Belenggu Iblis itu!     

"Tid-tidak mungkin!"     

Mata ketiga Kesatria Pelindung yang Agung itu membelalak tertegun ketika melihat betapa mudahnya Lempeng Belenggu Iblis itu menghancurkan perisai cahaya pertahanan mereka. Pada saat ini, mereka menjadi takut.     

'Selamatkan diri!!!' Ketiga kesatria itu berbagi pemikiran yang sama. Mereka tidak mampu memikirkan hal lain pada saat kritis ini. Mereka tidak punya waktu untuk berpikir mengapa Manusia Siluman ini memiliki Lempeng Belenggu Iblis atau mengapa Manusia Siluman ini bisa menggunakan Lempeng Belenggu Iblis padahal seharusnya berbahaya bagi semua Siluman dan Pendekar Iblis.     

"Ingin melarikan diri?" Duan Ling Tian menyeringai ketika melihat ketiga siluman itu bergerak untuk melarikan diri menuju ke tiga penjuru yang berbeda.     

Namun, dengan Lempeng Belenggu Iblis di dekatnya, bagaimana mungkin ketiga Iblis di Bentuk Kedelapan Tahap malaikat Kahyangan ini bisa lolos?     

Hasilnya sesuai dengan harapan Duan Ling Tian.     

Bumm! Bumm! Bumm! Bumm! Bumm!     

Serangkaian ledakan bergemuruh bergema di udara lagi saat Lempeng Belenggu Iblis itu menghancurkan ketiga Kesatria Pelindung yang Agung itu dengan kekuatan yang hebat bahkan sebelum mereka sempat bereaksi. Segera setelah itu, Qi Iblis itu kembali ke dalam lempeng. Lempeng Belenggu Iblis itu sekali lagi muncul kembali sebagai sebuah lempeng batu yang sederhana dan tidak berbahaya.     

Sementara itu, ketiga Kesatria Pelindung yang Agung itu menatap ke depan dengan mata tanpa nyawa seolah-olah mereka telah kehilangan jiwa mereka... dan memang mereka sudah tidak memiliki jiwa lagi     

Tidak ada yang tahu apakah jiwa mereka telah terperangkap di dalam Lempeng Belenggu Iblis itu atau telah dihancurkan oleh Lempeng Belenggu Iblis itu. Wuss!     

Duan Ling Tian terbang menghampiri jenazah para siluman itu dan mengumpulkan Cincin Ruang mereka sebelum mulai menyerap Akar Spiritual bawaan mereka.     

Meskipun Akar Spiritual bawaan terhubung ke jiwa, Akar Spiritual bawaan dari ketiga Kesatria Pelindung yang Agung itu tidak terpengaruh karena Lempeng Belenggu Iblis itu hanya menargetkan jiwa mereka.     

"Mereka memiliki Akar Spiritual bawaan indigo biasa ..." Itu seperti yang telah diprediksi Duan Ling Tian. Ketiga Kesatria Pelindung yang Agung itu hanya memiliki Akar Spiritual bawaan indigo biasa.     

Akar Spiritual bawaan mereka seharusnya cukup bagi ku untuk meningkatkan Akar Spiritual bawaan ku ke tingkat berikutnya ...' Duan Ling Tian berpikir dalam hati dengan penuh semangat. Setelah beberapa saat, dia mulai bisa menenangkan diri dan terus menyerap Akar Spiritual bawaan dari ketiga Kesatria Pelindung yang Agung itu. Dia tidak menemui kesulitan saat menyerap Akar Spiritual bawaan mereka karena dia telah melakukan hal ini berkali-kali sebelumnya.     

"Tidak akan lama lagi…!" Jantung Duan Ling Tian berdegup kencang di dadanya saat ketiga Akar Spiritual bawaan itu menyatu dengan Akar Spiritual bawaannya. Akar Spiritual bawaannya hampir mencapai batasnya. Oleh karena itu, setelah dia menyerap tiga Akar Spiritual bawaan itu, itu akan langsung mengubah Akar Spiritual bawaannya!     

"Akar Spiritual bawaan Hitam!" Duan Ling Tian menemukan bahwa dia telah berhasil meningkatkan Akar Spiritual bawaannya menjadi hitam. Dia merasa sangat senang! Dia tidak bisa menahan tawa terbahak-bahak ketika melihat Akar Spiritual bawaan hitamnya.     

"Aku penasaran seberapa cepat kecepatan kultivasi ku sekarang karena telah memiliki Akar Spiritual bawaan hitam ..." Duan Ling Tian hendak menyerap Energi Roh Langit dan bumi di sekelilingnya ketika ...     

Bumm! Bumm! Bumm! Bumm! Bumm!     

Rentetan petir mulai bergemuruh di atas Duan Ling Tian.     

"Apa yang terjadi?" Duan Ling Tian langsung mengabaikan pikirannya menyerap Energi Roh Langit dan bumi ketika mendengar sambaran petir yang mirip dengan Sambaran Petir Sembilan Sembilan.     

Setelah beberapa saat, Duan Ling Tian melihat sekawanan awan gelap berkumpul di atasnya. Selain itu, pijar-pijar petir ungu menyambar sebentar-sebentar di antara awan. Mereka tampak mengerikan!     

"Apakah ini ... Sambaran Petir Surgawi?" Adegan ini mengingatkan Duan Ling Tian tentang Sambaran Petir Surgawi yang dia alami di Benua Fana. Sambaran Petir Surgawi yang dia alami dikenal sebagai Sambaran Petir Enam Sembilan. Seseorang akan mengalaminya ketika seseorang telah mencapai puncak tahap Kelahiran Jiwa Baru dalam proses terobosan Ruang Hampa.     

Setelah di tahap Pengenal Ruang, seseorang bisa mengontrol udara dan terbang. Karena ini bertentangan dengan Kehendak Langit, langit akan mengirimkan Sambaran Petir Surgawi sebagai bentuk hukuman.     

"Di alam duniawi, Sambaran Petir Surgawi dibagi menjadi tiga jenis: pertama, Sambaran Petir Enam Sembilan yang akan dihadapi seseorang saat memasuki Tahap Ruang Hampa di puncak tahap Kelahiran Jiwa Baru. Yang kedua adalah Sambaran Petir Sembilan Sembilan yang harus dihadapi seseorang jika melanggar sumpah. Adapun yang ketiga ... itu adalah Sambaran Petir Kenaikan Kahyangan yang dialami oleh para pendekar di Bentuk Kesembilan Tahap malaikat Kahyangan! Duan Ling Tian bergumam pada dirinya sendiri.     

Mungkinkah Sambaran Petir Surgawi ini terjadi karena terobosan ku ke Bentuk Ketujuh Tahap malaikat Kahyangan, Bentuk Menantang Langit? Bagaimanapun, aku telah mencapai keabadian. Bagaimanapun, ini bisa dianggap bertentangan dengan Kehendak Langit!' Duan Ling Tian menepis pemikiran ini begitu ia muncul. 'Mustahil! Aku belum pernah mendengar ada orang yang menghadapi Sambaran Petir Surgawi setelah menerobos ke Bentuk Ketujuh Tahap malaikat Kahyangan. Namun, jika bukan itu, lalu, apa mungkin?'     

Duan Ling Tian menjadi bingung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.