Maharaja Perang Menguasai Langit

Masih Menghadapi Sambaran Petir Surgawi



Masih Menghadapi Sambaran Petir Surgawi

0"Lagi pula, Duan Ling Tian tidak menarik Sambaran Petir Kenaikan Kayangan itu sendiri ... Dia pasti tidak bersiap untuk itu!"     

"Dalam keadaan seperti itu, tidak mungkin baginya untuk mengatasi Sambaran Petir Kenaikan Kayangan bahkan jika dia mampu berubah menjadi Kesatria Naga Cakar sembilan!"     

"Memang benar dia akan menjadi lebih kuat setelah berubah menjadi Kesatria Naga Cakar Sembilan tetapi peningkatan kekuatannya terbatas. Aku percaya dia memiliki lebih dari 80 persen peluang untuk melewati Sambaran Petir Kenaikan Kayanganjika dia menarik Sambaran Petir Kenaikan Kayangan itu sendiri. Namun, karena bukan itu masalahnya, terlepas dari apa yang menjadi pendapatmu, ku pikir dia akan gagal!     

"Aku setuju. Aku tidak optimis tentang peluangnya untuk berhasil melewati Sambaran Petir Kenaikan Kayangan. "     

Saat ini, hampir tidak ada seorang pun dari Tiga Istana Enam Lembaga yang mengira Duan Ling Tian akan mampu mengatasi Sambaran Petir Kenaikan Kayangan. Lagi pula, mereka tidak mengenal siapa pun di Klan Siluman yang telah melewati Sambaran Petir Kenaikan Kayangan dalam keadaan seperti itu. Semua gagal dalam Sambaran Petir Kenaikan Kayangan secara menyedihkan pada akhirnya sehingga mereka tidak terlalu memikirkan peluang Duan Ling Tian untuk bisa melewatinya.     

Sementara orang-orang dari Tiga Istana Enam Lembaga sedang mendiskusikan kemungkinan Duan Ling Tian gagal dalam Sambaran Petir Kenaikan Kayangan, Ke'er memandang Duan Ling Tian dengan mata cerah yang dipenuhi dengan keyakinan buta.     

"Kakak Ling Tian ... Aku yakin kau akan berhasil melewati Sambaran Petir Kenaikan Kayangan!" Ke'er sangat berharap agar Duan Ling Tian melewati Sambaran Petir Kenaikan Kayangan, tidak hanya demi dia, tetapi juga untuk putri dan saudara perempuannya. Tentu saja, jika sesuatu terjadi pada suaminya, dia tidak berencana untuk hidup juga. Dia akan menemani suaminya dalam perjalanannya ke dunia bawah.     

"Ayah." Duan Si Ling menatap Duan Ling Tian dengan cemas. Wajahnya sudah cukup lama tegang sekarang.     

Sementara itu, emosi yang rumit terlihat berputar-putar di mata Gan Ru Yan. Yang ada dalam pikirannya adalah sebuah rahasia.     

Peng Lai menatap Duan Ling Tian dengan mata penuh harap. Dia berpikir dalam hati, "Ku harap tuan dapat menciptakan keajaiban dan membuat kenyataan baru di Klan Iblis. Bagaimanapun, tuan juga adalah Kesatria Naga Cakar Sembilan! Semoga bisa melewati Sambaran Petir Kenaikan Kayangan itu…"     

Di kejauhan, harapan itu juga terlihat di mata wanita tercantik di Klan Manusia Siluman, Huang Wen Jing, saat menatap Duan Ling Tian. Dia juga adalah seorang murid langsung terakhir dari Yuwen Hao Chen, Ketua Istana Malaikat Pengembara. Sepertinya dia lupa bahwa jika Duan Ling Tian berhasil melewati Sambaran Petir Kenaikan Kayangan dan menjadi Celestial Terkemuka, tuannya kemungkinan akan mati. Jika Duan Ling Tian gagal dalam Sambaran Petir Kenaikan Kayangan, segalanya akan berjalan baik bagi Yuwen Hao Chen. Namun, jika Duan Ling Tian berhasil, Yuwen Hao Chen pasti bukan tandingan Duan Ling Tian. Pada saat itu, Duan Ling Tian masih dapat berubah menjadi Kesatria Naga Cakar Sembilan, tetapi Yuwen Hao Chen akan kehilangan kartu asnya dengan menggunakannya untuk mengatasi Sambaran Petir Kenaikan Kayangan. Berdasarkan hal ini, orang bisa melihat Yuwen Hao Chen akan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan jika dia dan Duan Ling Tian sama-sama melewati Sambaran Petir Kenaikan Kayangan.     

Yun Fu Ye, Kakak Senior Huang Wen Jing, yang berdiri tidak terlalu jauh mencibir sambil berkata, "Aku sangat ingin melihat berapa banyak petir yang dapat ditahan Duan Ling Tian!" Menurutnya, tidak mungkin Duan Ling Tian bisa hidup.     

Shi Nan Feng, Ketua Istana Roh Agung, memelototi Duan Ling Tian sebelum mengalihkan pandangannya ke arah Yuwen Hao Chen. Sedikit kekecewaan terlihat di matanya ketika dia menatap Yuwen Hao Chen. Dia berpikir dalam hati, 'Sayang sekali Yuwen Hao Chen tidak menggunakan teknik warisannya untuk membunuh Duan Ling Tian. Jika dia melakukannya, Duan Ling Tian akan mati dan Yuwen Hao Chen mungkin tidak akan berhasil melewati Sambaran Petir Kenaikan Kayangan. Sangat disayangkan bahwa aku tidak dapat membunuh Duan Ling Tian dengan tangan ku sendiri. Namun, aku akan puas selama dia mati. Bisa dianggap bahwa aku secara tidak langsung telah membalaskan dendam murid langsung ku. Aku akan melihat saat dia terbunuh oleh Sambaran Petir Surgawi itu.'     

Tentu saja, itu adalah situasi yang saling menguntungkan bagi Shi Nan Feng jika Yuwen Hao Chen menggunakan teknik warisan itu untuk membunuh Duan Ling Tian. Salah satu dari mereka akan mati dan yang lainnya mungkin gagal dalam Sambaran Petir Kenaikan Kayangan. Dia sangat gembira ketika berpikir tentang Duan Ling Tian yang terbunuh oleh Sambaran Petir Surgawi, tetapi dia menjadi kesal ketika memikirkan tentang Yuwen Hao Chen yang berhasil melewati Sambaran Petir Kenaikan Kayangan dan menjadi seorang Celestial Terkemuka. Keserakahan yang tak terpuaskan! Kata-kata ini menggambarkan dirinya dengan sempurna.     

"Berapa banyak lagi Sambaran Petir Surgawi yang menurutmu bisa ditanggung Duan Ling Tian?"     

Saat Duan Ling Tian dan Yu Wen Hao Chen menunggu Sambaran Petir Surgawi ke-71, para anggota Tiga Istana Enam Lembaga tidak lagi bisa menahan diri untuk tidak bergosip di antara mereka sendiri. Sebagian besar dari mereka mendiskusikan berapa banyak Sambaran Petir Surgawi yang bisa dilawan Duan Ling Tian sebelum dia mati.     

"Sebelumnya, aku melihat Duan Ling Tian berjuang lebih berat untuk menghadapi Sambaran Petir Surgawi ke-70 ... Dugaan ku adalah dia akan berubah menjadi Kesatria Naga Cakar Sembilan ketika harus menghadapi Sambaran Petir Surgawi ke-72 atau ke-73!" Seorang Tetua dari Lembaga Kemilau Biru menebak.     

"Sambaran petir surgawi ke-72 atau ke-73?" Seorang tetua dari Istana Api Merah menimpali, "Ku pikir dia akan berubah menjadi Kesatria Naga Cakar Sembilan ketika menghadapi Sambaran Petir Surgawi ke-71!"     

"Aku setuju. Aku juga melihat dia berjuang ketika menghadapi sambaran petir ke-70 barusan. "     

"Kau benar."     

Kebanyakan orang setuju dengan kata-kata tetua Istana Api Merah.     

Gerombolan Awan Petir Surgawi itu terus menyatu sampai menutupi seluruh kediaman Istana Malaikat Pengembara. Saat itu sudah gelap di Istana Malaikat Pengembara. Dalam kondisi seperti itu, dua orang sedang berusaha untuk melewati Sambaran Petir Kenaikan Kayangan mereka, Sambaran Petir Kenaikan Kayangan!     

Kedua orang yang sedang berusaha untuk mengatasi Sambaran Petir Kenaikan Kayangan mereka ini berhasil menarik perhatian banyak orang. Kebanyakan dari mereka adalah anggota dari Tiga Istana Enam Lembaga dari Klan Manusia Siluman. Selain dari pemimpin satu Istana Enam Lembaga, pejabat tinggi yang tersisa dari Tiga Istana Enam Lembaga semuanya hadir. Mereka semua menemani Duan Ling Tian dan Yuwen Hao Chen menunggu sambaran petir ke-71 menyambar.     

Semua orang ini, tentu saja, berdiri di bawah Awan Petir Surgawi. Namun, ada dua orang melayang di atas Awan Petir Surgawi itu. Mereka tidak lain adalah Sang Ketua dari Klan Manusia Siluman dan seorang lelaki tua. Identitas lelaki tua itu sangat mengesankan. Dia adalah Guru dari Sang Ketua Klan Manusia Siluman, seorang tokoh digdaya yang bahkan lebih kuat dari seorang Celestial Terkemuka. Saat ini, keduanya sedang memantau dua orang yang sedang menjalani Sambaran Petir Kenaikan Kayangan melalui Awan Petir Surgawi.     

Keduanya fokus pada pemuda berbaju ungu, mereka tidak terlalu memperhatikan seorang yang lain.     

'Sesuatu terasa aneh. Seperti ada yang sedang memperhatikanku. Terlebih lagi, rasanya seperti ada lebih dari satu orang!' Duan Ling Tian yang sedang menunggu sambaran petir surgawi ke-71 bisa merasakan tatapan dari Sang Ketua Klan Manusia Siluman dan gurunya. Namun, setelah memeriksa sekelilingnya dengan pengawasan dewanya, dia tidak menemukan ada sesuatu yang salah. 'Mungkin aku salah.' Setelah beberapa saat, dia berhenti mencari dan terus bersiap untuk menghadapi kedatangan sambaran petir surgawi ke-71.     

Duan Ling Tian berpikir dalam hati dalam upaya untuk menghibur dirinya sendiri, "Sambaran Petir Kenaikan Kayangan ini benar-benar menakutkan! Aku sudah menggunakan hampir seluruh kekuatan ku hanya untuk menghadapi sambaran petir kenaikan kayangan ke-70 ini tadi. Aku khawatir harus berubah menjadi Kesatria Naga Cakar Sembilan setelah dua atau tiga sambaran Sambaran Petir Surgawi lagi.'     

Beruntung tidak ada yang bisa membaca pikiran Duan Ling Tian. Kalau tidak, mereka pasti akan merasa terkejut karena Duan Ling Tian yakin dia bisa menghadapi dua atau tiga sambaran petir surgawi lagi sebelum harus berubah menjadi seorang Kesatria Naga Cakar sembilan…     

Fakta yang umum diketahui adalah setelah sambaran petir ke-70, Sambaran Petir Surgawi itu menjadi jauh lebih kuat.     

'Waktunya sudah habis,' pikir Duan Ling Tian dalam hati setelah menunggu beberapa saat. Saat ini, dia telah memahami pengaturan waktu Sambaran Petir Surgawi. Bagaimanapun, dia sudah menghadapi 70 kali Sambaran Petir Surgawi. Karena itu, dia dapat secara akurat memperkirakan kedatangan Sambaran Petir Surgawi berikutnya.     

Begitu Duan Ling Tian selesai berpikir dalam hatinya sendiri, seberkas cahaya putih menyilaukan menyambar lagi di langit, menerangi tempat yang gelap di bawah Awan Petir Surgawi itu. Hal itu menyebabkan banyak pendekar dengan basis budidaya yang lebih rendah harus memicingkan mata mereka.     

Bumm!     

Sebuah suara gemuruh yang sepertinya mampu menghancurkan langit terdengar setelah sebuah kilatan cahaya yang menyilaukan. Mereka yang memiliki basis kultivasi yang lebih lemah yang sebelumnya memicingkan mata mereka mengalami luka pada gendang telinga mereka, menyebabkan darah keluar dari telinga mereka. Beberapa dari mereka bahkan berdarah dari semua lubang di tubuh mereka.     

Gabungan suara dua sambaran Sambaran Petir Surgawi itu benar-benar menakutkan!' Banyak pejabat tinggi dari Tiga Istana Enam Lembaga berpikir dalam hati masing-masing.     

Wuzz!     

Wuzz!     

Dua buah petir seperti pilar menyambar seketika setelah derak guntur yang memekakkan telinga terdengar di udara.     

Kedua sambaran petir itu masing-masing menuju ke Duan Ling Tian dan Yuwen Hao Chen. Sambaran itu tampak sangat mengerikan seolah-olah akan menyerang mereka sampai mati.     

"Akhirnya datang juga!" Duan Ling Tian sudah bersiap untuk menghadapi Sambaran Petir Kenaikan Kayangan petir ke-71. Sumber Malaikatnya beredar membanjiri 99 Pembuluh darah malaikatnya sebelum melonjak keluar dari tubuhnya dan beresonansi dengan langit dan bumi. Tampaknya hanya butuh waktu satu jam bagi Duan Ling Tian untuk kembali ke puncak kekuatannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.