Maharaja Perang Menguasai Langit

Masih Hidup!



Masih Hidup!

3Pada saat ini, Duan Ling Tian tidak bisa melakukan apa-apa selain menyaksikan Gagak Emas Berkaki Tiga yang terbentuk dari Kekuatan Matahari menjadi pudar oleh serangan terakhir dari Sambaran Petir Kenaikan Kayangan. Dia mencoba untuk mengeluarkan Sumber Malaikat apa pun yang tersisa di tubuhnya, tetapi semua itu habis musnah oleh sambaran petir itu segera setelah keluar.     

'Tetua Huo, aku telah mengecewakan mu ...' Duan Ling Tian merasa menyesal ketika memikirkan Tetua Huo yang telah menyelamatkan hidupnya dengan mengorbankan nyawanya sendiri. Dia teringat Malaikat Pedang Feng Qing Yang yang telah meninggalkan Pedang Hati Penguasa Metode Kultivasi Mental Seni Pedang Tertinggi. 'Tuan Feng Qing Yang, aku hanya berhasil menguasai Pedang Hati Penguasa Metode Kultivasi Mental Seni Pedang Tertinggi yang kau tinggalkan hingga ke tahap ketiga. Kau pasti merasa sangat kecewa. Sangat disayangkan aku tidak akan memiliki kesempatan untuk bertemu denganmu dan memanggilmu Guru.' Ini adalah salah satu penyesalannya dalam hidup. Malaikat Pedang Feng Qing Yang adalah satu-satunya orang yang dia kenal sebagai guru dengan sepenuh hati.     

Tentu saja, Duan Ling Tian juga mengingat keluarga dan teman-teman tercintanya yang sudah bertahun-tahun tidak dia temui. 'Ayah, Ibu, Fei'er Kecil, Nian Tian, ​​​​Tian Wu, Xin Nai, Bi Yao, Xian Lan, Paman Feng, dan Kakak Senior Bai Li ...' Ketika memikirkan keluarga dan teman-temannya, keinginannya untuk hidup menyala kembali lagi. 'Aku tidak ingin mati! Aku tidak ingin mati! Masih banyak hal yang harus ku lakukan. Aku masih harus mencari ayahku, ibuku, Fei'er Kecil, dan Nian Tian. Tidak lupa Paman Feng, Kakak Senior Bai Li, dan yang lainnya… Mereka masih berada di Provinsi Bawah Tanah Malaikat. Bagaimana jika mereka mengalami kecelakaan? Apalagi masih ada Tian Wu. Aku berjanji pada Paman Feng bahwa aku akan membawanya pulang!'     

Ketika Duan Ling Tian memikirkan keluarga dan teman-temannya, dia ingat dia masih memiliki banyak urusan yang belum selesai. Dia tidak mau mati. Selain itu, dia masih memiliki Ke'er dan Duan Si Ling juga. Bagaimana dia bisa membiarkan Ke'er mengikutinya ke alam baka?     

'Tidak! Tidak mungkin! Aku tidak ingin mati! Aku tidak ingin mati! Apakah ada cara bagi ku untuk keluar dari kesulitan ini?'     

Duan Ling Tian mulai panik ketika melihat sisa terakhir dari Kekuatan Matahari itu akan benar-benar habis dalam waktu sekitar sepuluh tarikan napas. Meskipun dia telah mempersiapkan dirinya secara mental, tidak ada yang bisa mempersiapkannya untuk saat ketika ia benar-benar berada di ambang kematian. Karena itu, ia merasa panik. Dia benar-benar tertekan dan secara naluriah melepaskan Energi Spiritualnya. Apalagi darah di tubuhnya mulai mendidih juga.     

'Gagak Emas Berkaki Tiga yang terbentuk oleh Kekuatan Matahari tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi!' Beberapa tarikan napas telah berlalu, Duan Ling Tian mulai menjadi semakin tidak sabar. Energi Spiritualnya mengamuk dan darahnya terus mendidih. Dia telah jatuh ke dalam rasa putus asa yang sangat dalam pada saat ini ketika ia tiba-tiba menemukan perubahan di tubuhnya. Sisik naganya telah menghilang dan dia telah kembali ke bentuk manusianya.     

'Apa yang terjadi?' Sebelumnya, setiap kali Duan Ling Tian berubah menjadi Kesatria Naga Cakar Sembilan, dia tidak pernah tiba-tiba kembali menjadi manusia tanpa disengaja. Sekarang dia telah kembali menjadi manusia, dia, tentu saja, telanjang. Dia secara naluriah berganti dengan jubah ungu yang baru.     

'Ini ...' Begitu Duan Ling Tian mengenakan jubahnya, dia menemukan bahwa Energi Naga di tubuhnya menjadi gelisah. Biasanya, untuk berubah menjadi Kesatria Naga Cakar Sembilan, yang perlu dia lakukan hanyalah menggabungkan Sumber Malaikat-nya dengan Energi Naga. Energi Naga selalu berbaring dengan tenang di tubuhnya sejak hari dia mendapatkannya dari klan naga di Provinsi Bawah Tanah Malaikat. Energi itu tidak akan bergerak kecuali dia akan berubah menjadi Kesatria Naga Cakar Sembilan.     

Duan Ling Tian semakin terkejut setelah beberapa saat. Dia menemukan Energi Naga telah melonjak keluar dari tubuhnya 'Itu... keluar?' Seolah-olah tubuhnya adalah penjara, dan Energi Naga yang mendambakan kebebasannya telah terlepas dari belenggunya.     

'Mataku ...' Pada saat yang sama, Duan Ling Tian dengan jelas merasakan Energi Spiritual yang telah dia lepaskan sebelumnya telah berkumpul secara misterius sebelum kembali dengan memasuki salah satu matanya, Mata Aneh. Dia telah mendapatkan Mata Aneh ketika menyatu dengan mata Hering Iblis bermata satu. Dia merasakan sakit yang menusuk di matanya ketika Energi Spiritual itu mengalir ke matanya. Rasanya seolah-olah Energi Spiritualnya adalah kail yang menarik matanya. Tidak butuh waktu lama sebelum dia menyadari Energi Spiritualnya telah memanfaatkan kekuatan mata Hering Iblis bermata satu.     

Bumm!     

Energi Naga melonjak keluar dari tubuhnya dalam bentuk api emas dan melesat ke langit saat terus mengembang.     

Bumm! Bumm! Bumm! Bumm! Bumm!     

Pada saat yang sama, serangan terakhir dari Sambaran Petir Kenaikan Kayangan itu akhirnya menghabiskan semua Kekuatan Mataharinya. Kekuatan Matahari itu sudah tidak ada lagi!     

Segera setelah Kekuatan Matahari itu menghilang, sambaran petir itu melanjutkan serangan kepada Duan Ling Tian dengan ganas, menelannya saat menyambar. Adegan itu serupas dengan sebuah perahu yang seorang diri ditelan oleh laut saat badai.     

Ketika Ke'er, Duan Si Ling, dan Gan Ru Yan melihat Kekuatan Matahari itu terkuras oleh sambaran petir dan kilat yang menyambar Duan Ling Tian, ​​​​mereka tidak kuasa menahan diri untuk tidak berteriak serempak. Mata mereka dipenuhi dengan kesedihan yang tak terlukiskan.     

Ekspresi Ke'er menghancurkan hati saat air mata menggenang di matanya. Dia merasa seolah-olah dunianya telah runtuh. Bagaimanapun, suaminya adalah dunianya. "Kakak Tian!"     

"Ayah!" Duan Si Ling mulai terisak. Dia mengira ayahnya sudah mati tersambar petir.     

…     

Shi Nan Feng, Ketua Istana Roh Agung, menyeringai. "Duan Ling Tian akhirnya mati!"     

"Duan Ling Tian sudah mati!"     

"Serangan petir terakhir dari Sambaran Petir Kenaikan Kayangan ini terlalu menakutkan! Duan Ling Tian cukup kuat. Namun, lihat betapa lemahnya dia dibandingkan dengan serangan terakhir dari Sambaran Petir Kenaikan Kayangan ini! "     

"Jika dia berhasil mengatasi petir ini, dia akan melewati Sambaran Petir Kenaikan Kayangan dan menjadi Celestial Terkemuka. Sayang sekali dia gagal!"     

Seseorang mengejek. "Terus? Bahkan jika dia berhasil melewati Sambaran Petir Kenaikan Kayangan dan menjadi seorang Celestial Terkemuka, dengan Sang Ketua berada di dekat sini, dia tetap akan mati! "     

"Memang. Sang Ketua pasti tidak akan membiarkan Manusia Celestial Terkemuka itu pergi. Lagipula, dia akan menjadi ancaman besar bagi klan Manusia-Siluman dan Klan Iblis!"     

Ketika orang banyak melihat Kekuatan Matahari itu menghilang dan Duan Ling Tian tampaknya telah mati karena sambaran petir, mereka mulai membahasnya di antara mereka sendiri lagi. Mereka semua yakin pemuda itu sudah mati.     

"B-bagaimanapun juga, dia telah gagal …" Wajah Huang Wen Jing menjadi pucat dan matanya dipenuhi dengan kesedihan. Satu-satunya pria yang pernah dicintainya telah meninggal di hadapannya. Dia merasa bisa mendengar suara hatinya yang hancur.     

Tidak seperti Huang Wen Jing, Yun Fu Ye yang berdiri di dekatnya tertawa dingin ketika melihat sambaran petir itu melanda Duan Ling Tian. "Manusia bodoh! Beraninya kau merajalela di Istana malaikat Pengembara kami. Kau pantas mati!"     

"Tuan!"     

"Kakak Ling Tian!"     

Baik Peng Lai dan Huang Qi Ling memejamkan mata memendam kepedihan dan tubuh mereka menggigil hebat.     

…     

Tiba-tiba, sebuah suara yang dipenuhi dengan rasa terkejut dan tidak percaya terdengar di telinga. Suara itu tidak terlalu keras tetapi terdengar memekakkan bagi telinga semua orang. "Dia masih hidup!" Orang yang berbicara itu tidak lain adalah Sang Ketua dari klan Manusia-Siluman.     

Semua orang tercengang.     

Ke'er yang bersiap untuk mencabut nyawanya sendiri juga tiba-tiba berhenti.     

Shi Nan Feng memandang Sang Ketua klan Manusia-Siluman dan bertanya dengan tak yakin, "Sang Ketua? Siapa ... siapa yang kau katakan masih hidup? " Meskipun dia tahu jawabannya, dia tidak mau mempercayainya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.