Maharaja Perang Menguasai Langit

Kekuatan Setara Celestial Nirraga Empat Sambaran?



Kekuatan Setara Celestial Nirraga Empat Sambaran?

3Ketika cendekia paruh baya itu mendengar pertanyaan orang banyak, dia menggelengkan kepalanya. "Ku pikir itu hanya kebetulan ..."     

"Kebetulan?"     

"Bagaimana bisa ada kebetulan seperti itu. Lelaki tua berpakaian bagus itu bernama Chen Yi Ru, dan dia juga menggunakan pedang. Terlebih lagi, ketika dia menyerang sebelumnya, dia berteriak, 'Saber Tiada Tara'!"     

"Ya, bagaimana bisa ada kebetulan seperti itu di dunia ini?"     

"Kupikir…sangat mungkin bahwa orang tua itu adalah Chen Ru Yi atau Chen San Dao yang menduduki posisi kedua di Peringkat Malaikat Tertinggi 5.000 tahun yang lalu!"     

Banyak orang angkat bicara dan tidak setuju ketika cendekia paruh baya itu menggelengkan kepalanya dan mengatakan itu kemungkinan besar hanya kebetulan. Bisa diterima jika namanya mirip dan dia menggunakan saber juga. Namun, untuk serangannya yang sama juga? Bagaimana mungkin ada begitu banyak kebetulan?     

Cendekiawan paruh baya itu tersenyum kecut ketika mendengar orang-orang tidak setuju dengannya. "Sejujurnya, aku juga berpikir bahwa itu tidak mungkin kebetulan. Namun, menurut catatan, Chen Yi Ru atau Chen San Dao yang menduduki posisi kedua di Peringkat Malaikat Tertinggi 5.000 tahun yang lalu telah gagal mengatasi Sambaran Petir Kenaikan Kayangan 4.000 tahun yang lalu ... "     

"Dia gagal dalam mengatasi Sambaran Petir Kenaikan Kayangan?"     

Kerumunan itu menjadi bingung ketika mendengar hal ini. Lagi pula, mereka semua mengira gagal dalam mengatasi Sambaran Petir Surgawi berarti kematian! Jika Chen San Dao atau Chen Yi Ru gagal dalam Sambaran Petir Kenaikan Kayangan 4.000 tahun yang lalu, maka lelaki tua berpakaian bagus itu bukanlah dia.     

Banyak orang memandang cendekiawan paruh baya itu dengan skeptis dan bertanya, "Apakah kau yakin bahwa Chen San Dao atau Chen Yi Ru dari 5.000 tahun yang lalu itu gagal dalam Sambaran Petir Kenaikan Kayangan?"     

"Kau bisa melihatnya..." Cendekiawan paruh baya itu mengeluarkan sebuah buku yang tampak sudah kuno yang berisi Peringkat Malaikat Tertinggi dari berabad-abad yang lalu.     

Buku itu dengan jelas mencatat bahwa Chen San Dao atau Chen Yi Ru telah gagal dalam Sambaran Petir Surgawi 4.000 tahun yang lalu.     

Setelah melihat nya, semua orang terdiam.     

Pada suatu ketika, seseorang bertanya, "Apa mungkin Chen Yi Ru ini adalah keturunan Chen San Dao? Mungkin dia diberi nama sama dengan nama leluhurnya?"     

"Itu mungkin saja! Itu mungkin sebabnya mengapa orang tua itu bisa menggunakan Saber Tiada Tara…"     

Banyak orang mengangguk setuju.     

Pada saat itu, dua pengikut Chen Yi Ru tidak bisa lagi tetap diam dan mencibir serentak.     

Suasana langsung berubah tegang.     

Setelah beberapa saat, pria paruh baya kekar itu berkata dengan sedikit rasa marah, "Tuan kami memang adalah Chen San Dao atau Chen Yi Ru yang menduduki posisi kedua di Peringkat Orang Malaikat Tertinggi 5.000 tahun yang lalu! Jangan hanya menebak-nebak jika kau tidak tahu apa-apa!"     

Pria paruh baya kurus itu memandang kerumunan itu dengan jijik sambil menimpali, "Siapa bilang gagal dalam Sambaran Petir Kenaikan Kayangan berarti kematian? Kalian semua bodoh seperti katak yang hidup di dalam tempurung!"     

Mereka yang baru datang itu baru menyadari bahwa kedua pria paruh baya ini adalah pengikut lelaki tua itu karena diberitahu oleh mereka yang masih bisa selamat. Keduanya masing-masing berada di Bentuk Kedelapan dan Kesembilan dari Tahap Malaikat Kayangan. Karena alasan ini, mereka tidak berani mendekati kedua pria paruh baya itu. Ketika mereka mendengar kata-kata pria paruh baya itu, mereka terkejut. Mereka semua, yang terdiri dari orang-orang yang baru datang dan mereka yang berhasil selamat merasakan hati mereka, berdebar kencang di dada     

"Dia benar-benar Chen San Dao atau Chen Yi Ru yang menduduki posisi kedua di Peringkat Malaikat Tertinggi 5.000 tahun yang lalu?"     

"Gagal dalam mengatasi Sambaran Petir Kenaikan Kayangan tidak selalu berarti kematian?"     

Yang paling mengejutkan mereka adalah kata-kata pria paruh baya yang kurus itu. Dia mengatakan gagal dalam mengatasi Sambaran Petir Kenaikan Kayangan tidak selalu berarti kematian. Mereka merasa seolah-olah pintu ke dunia baru telah terbuka bagi mereka. Mereka benar-benar merasa seperti katak yang hidup di dalam tempurung.     

Semua orang mengalihkan perhatian mereka kepada pria paruh baya kurus itu.     

Cendekiawan paruh baya itu menguatkan dirinya dan bertanya, "Tuan... apakah Anda mengatakan bahwa gagal dalam mengatasi Sambaran Petir Kenaikan Kayangan tidak selalu berarti kematian?" Meskipun dia tidak mendengarnya ketika orang-orang yang selamat itu mengatakan bahwa basis kultivasi pria kurus itu berada di Bentuk Kesembilan tahap Malaikat kayangan, dia tahu sebagai pengikut lelaki tua itu, basis kultivasi pria paruh baya kurus itu seharusnya cukup tinggi. Karena itu, dia bersikap sangat sopan dan rendah hati ketika berbicara dengan pria paruh baya bertubuh kurus itu.     

Ketika orang banyak mendengar pertanyaan cendekiawan paruh baya itu, seberkas rasa gembira terlihat di mata mereka ketika menatap pria paruh baya yang bertubuh kurus itu.     

Pria setengah baya kurus itu tampaknya menikmati perhatian dari kerumunan itu saat dia menjawab, "Tentu saja! Ketika seorang tokoh digdaya yang berada pada Bentuk Kesembilan tahap Malaikat kayangan menyadari bahwa dia akan gagal dalam menghadapi sambaran petir surgawi, dia dapat menggunakan Teknik Pemisahan Jiwa untuk melarikan diri! Setelah melarikan diri …" Dia meneruskan menjelaskan apa itu Celestial Nirraga kepada orang orang itu. Dia memberi tahu mereka bagaimana Celestial Nirraga tidak dapat memasuki tubuh orang lain, bagaimana mereka harus menghadapi Sambaran Petir Celestial Nirraga setiap 1.000 tahun, bagaimana ada sepuluh kali sambaran petir yang harus dihadapi, dan bagaimana mereka hanya bisa naik jika mereka berhasil melewati seluruhnya Sembilan kali sambaran petir surgawi. Mereka juga mempelajari tentang kekuatan masing-masing Celestial Nirraga di setiap tingkatan.     

Kerumunan itu, terlepas dari apakah mereka adalah orang-orang yang selamat atau orang-orang yang baru datang itu menjadi terpanas. Penjelasan pria paruh baya kurus itu telah membuka sebuah pintu ke dunia baru bagi mereka.     

Celestial Nirraga? Mereka harus menghadapi Sambaran Petir Celestial Nirraga setiap 1.000 tahun selama 10.000 tahun? Selain itu, selama periode waktu ini, mereka juga bisa terbunuh. Jika mereka melewati seluruhnya sepuluh sambaran petir, mereka akan mendapatkan kesempatan untuk naik ke Alam Devata?     

"Ternyata ada Celestial Nirraga di dunia ini!"     

"Ketika Celestial Nirraga telah mencapai tahapan tertentu, mereka sebanding dengan seorang Celestial Sejati dari Alam Devata!"     

"Celestial Nirraga Tiga Sambaran petir lebih kuat daripada seorang Celestial Terkemuka yang kita pikir adalah yang terkuat di alam duniawi. A-aku benar-benar seekor yang tinggal di dalam tempurung!"     

Banyak orang menghela nafas ketika tersadar kembali.     

Cendekiawan paruh baya itu mengangguk ketika dia bergumam pada dirinya sendiri, "Jadi begitu. Baiklah kalua begitu. Berdasarkan waktu, sudah 4.000 tahun berlalu sejak Chen San Dao atau Chen Yi Ru gagal dalam Sambaran Petir Kenaikan Kayangan miliknya. Itu berarti dia telah melewati empat kali sambaran petir dan merupakan Celestial Nirraga Empat Sambaran!"     

Celestial Nirraga Empat Sambaran!     

Orang-orang yang selamat itu akhirnya mengerti apa yang dimaksud Chen Yi Ru ketika dia mengatakan dirinya adalah Celestial Nirraga Empat Sambaran petir. Memang. Itu seperti yang dia katakan. Celestial Nirraga Empat Sambaran petir jauh lebih kuat daripada seorang Celestial Terkemuka!     

"Duan Ling Tian, ​​​​mantan Pelindung Sekte Pemuja Api, penerus Keturunan Hujan Kabut, dan Ketua Sekte dari Sekte Tujuh Absolut, menahan imbang Tuan Chen Yi Ru. Apakah ini berarti dia itu sekuat Celestial Nirraga Empat Sambaran?" Seseorang berteriak pada saat itu.     

Seseorang berkata dengan skeptis, "Ti- tidak mungkin. Bukankah Tuan Chen Yi Ru mengatakan bahwa Duan Ling Tian hanyalah seorang Celestial Terkemuka? Sebagai seorang Celestial Nirraga Empat Sambaran petir, dia tidak mungkin salah!"     

Salah satu pengikut Chen Yi Ru, pria paruh baya yang bertubuh kekar, berkata, "Hanya mereka yang merupakan Celestial Nirraga Empat Sambaran petir atau yang lebih kuat yang mampu merobek ruang. Tidak mungkin bagi Celestial Nirraga Tiga Sambaran untuk mencapai prestasi seperti itu kecuali dia memiliki Pusaka Langit Tertinggi atau Kemampuan Ilahi dari Alam Devata yang akan membantunya meningkatkan kekuatan ke tingkatan sebanding dengan Celestial Nirraga Empat Sambaran petir." Dia berhenti sejenak untuk melihat Duan Ling Tian sebelum melanjutkan kata-katanya, "Aku tidak yakin apakah Duan Ling Tian adalah Celestial Nirraga Empat Sambaran, tetapi tidak ada keraguan kekuatan yang dia tunjukkan sebelumnya sebanding dengan seorang Celestial Nirraga Empat Sambaran. …"     

Mata semua orang secara otomatis beralih kepada sosok ungu yang melayang di sekitar lubang raksasa di kejauhan itu.     

"Kekuatan Duan Ling Tian sebanding dengan seorang Celestial Nirraga Empat Sambaran petir?"     

…     

Saat ini, Chen Yi Ru yang tenggelam dalam pikirannya untuk waktu yang cukup lama akhirnya tersadar kembali. Nafsu serakah memenuhi matanya seolah-olah ada sesuatu yang ia dambakan ketika melihat ke arah Duan Ling Tian. "Duan Ling Tian!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.