Cincin Naga

Rahasia



Rahasia

2Awalnya, Ganmontin ingin secara paksa membawa Olivier pergi, tapi Linley menolaknya. Dengan demikian, Ganmontin dan Linley saling bertarung satu sama lain. Pada saat itu, Linley mengandalkan Blackstone Space-nya untuk membunuh tubuh Divine angin Ganmontin, tapi siapa yang mengira bahwa Ganmontin juga memiliki tubuh Divine air?     

Ganmontin tentu saja membenci Linley pada intinya.     

Linley masih ingat dengan jelas teriakan Ganmontin yang sekarat. "Kau tidak bisa membunuhku. Jika kau membunuhku, Tuan Komandan pasti akan membunuhmu!" Ganmontin kemudian kembali menggunakan "Tuan Komandan" untuk mengancam Linley.     

"Dia pergi untuk menemukan Tuan Komandan? Dan dia sekarang ada di sini ... mungkinkah Tuan Komandan ada di sini?" Linley mengerutkan kening.     

Istana misterius dasar laut ini... Kastil Hendsey. Tetua berambut putih yang telah menyambutnya pernah berkata, "Membuka kamar rahasia adalah masalah yang sangat penting. Kita perlu meminta izin dari Penguasa kastil."     

"Penguasa kastil?" Linley merenung. "Orang-orang yang didatangkan Uria semuanya kira-kira tingkat kekuatannya berada di sekitar Fiend Bintang Enam. Lalu kekuatan Uriah ...? Kekuatan Penguasa kastil ...?"     

"Ganmontin memanggilnya dengan sebutan. 'Komandan'…"     

"Penguasa kastil?"     

Pada saat itu, Linley tiba-tiba memikirkan sebuah kemungkinan.     

Begitu memikirkan kemungkinan ini, Linley hanya merasakan rasa teror memenuhi pikirannya. Seluruh tubuhnya tidak bisa menahan getaran, dan wajahnya langsung menjadi putih. "Mingkinkah…"     

"Bahwa aku seperti anak domba yang menyerahkan dirinya ke dalam mulut harimau? Bahwa aku datang untuk membuang nyawaku?" Linley merenung.     

Dari jumlah petarung di Pulau Miluo dan jumlah petarung yang tampil di sini di Istana Kastil Hendsey, Linley bisa mengatakan bahwa Penguasa Kastil Hendsey ini, tanpa diragukan lagi, adalah petarung tertinggi yang memiliki kekuatan menakjubkan!     

Di Dunia Infernal, orang yang memiliki status tinggi harus memiliki jumlah kekuatan yang setara dengan statusnya. Jika tidak, yang lain tidak akan tunduk kepada mereka!     

"Eh?" Lomio, yang sedang bepergian bersama Linley, tentu menyadari bahwa Linley saat ini tampak agak aneh. Dia melirik Linley, bingung. Apa yang menyebabkan Linley kehilangan fokus seperti ini?     

Untungnya, orang yang memimpin mereka tidak berpaling untuk melihat Linley, dan tidak tahu apa yang telah terjadi.     

"Tuanku, begitu kita tiba di komplek perumahan untuk para tamu, kita akan segera sampai di sana." Warrior berberarmor hitam dan berjubah merah itu tertawa saat berbicara, kata-katanya membuat Linley terkejut dan tersadar dari lamunannya. Linley segera mulai menyesuaikan isi pikirnya.     

Bagaimanapun, situasinya belum menjadi bencana yang mengerikan. Bahkan dengan asumsi bahwa Penguasa kastil adalah 'Komandan', yang bahkan mungkin benar, orang ini belum pernah bertemu Linley.     

"Urus satu hal dalam satu waktu." Linley berkata pada dirinya sendiri.     

Istana Kastil Hendsey seperti sebuah kota kecil, dipenuhi dengan koridor berpotongan yang membaginya menjadi banyak daerah. Secara umum, para tamu semua tinggal di satu daerah, yang memiliki sejumlah bangunan berlantai dua yang semuanya dibangun dengan cara yang sama.     

Bangunan-bangunan kecil ini dibangun dengan sejenis batu yang berwarna kuning beras, dan membuat orang merasa cukup nyaman di dalam benteng hitam.     

"Tuan Lomio, Anda akan tinggal di sini di kamar dua puluh enam. Tuan Linley, Anda akan tinggal di sini di kamar dua puluh tujuh." Warrior berarmor hitam dan berjubah merah itu berkata dengan hormat." Bila waktunya tiba, seseorang akan mengantarkan makanan untuk Anda. Sedangkan saat kalian akan memasuki ruang rahasia, tolong jangan tidak sabar, Tuanku. Bila waktunya tiba, akan ada orang yang akan datang memberitahu Anda."     

Lomio mengerutkan kening. "Apa kita harus menunggu di sini tanpa batas waktu?"     

Linley merasa agak tidak nyaman juga.     

"Tuanku, jangan khawatir. Berdasarkan peraturan lama kami, kira-kira setengah hari, Anda akan diajak ke area rahasia. Paling lambat, hanya butuh tiga hari." Penjaga itu tersenyum saat dia berbicara.     

"Baiklah." Lomio mengangguk dengan tenang.     

Paling-paling, tiga hari? Lomio tidak keberatan. Tapi Linley keberatan!     

"Anda bisa pergi sekarang." Linley melangkah mundur dari penjaga, merasa agak khawatir, karena semakin banyak waktu yang dia habiskan di Kastil Hendsey, semakin berbahaya. Lagipula, Ganmontin berada di dalam benteng ini."     

"Linley, aku akan pergi ke kamarku untuk saat ini. Jika Anda butuh sesuatu, Anda bisa datang mencari saya." Kata Lomio, lalu langsung berbalik dan memasuki kamarnya, tidak memberi Linley kesempatan untuk membalasnya.     

Lomio biasanya sosok yang sangat sombong dan penyendiri. Itu hanya karena dia telah melihat pertarungan Linley dan ingin bertemu dengan Linley jadi dia sekarang sangat sopan. Jika tidak, mengapa dia mengatakan begitu banyak hal kepada Linley?     

Tapi pikiran Linley disibukkan dengan Ganmontin, jadi dia tidak punya banyak energi untuk berurusan dengan Lomio. Dia juga berbalik dan pergi ke kamarnya sendiri.     

Sambil mengambil sikap meditasi di atas tempat tidur batu, dia melihat melalui jendela ke luar.     

"Aku ingin datang menonton rekaman scroller yang berisi pertempuran para petarung kuat, tapi siapa yang mengira bahwa Ganmontin ada di sini?" Linley mendesah pada dirinya sendiri. Pada saat ini, langkah kaki terdengar dari luar, diikuti oleh sebuah ketukan pada pintu. "Masuk!". Linley berkata dengan tenang. Pintu terbuka, seketika dua wanita cantik berpakaian kuning cerah berjalan masuk kedalam kamar Linley, membawa sepiring besar makanan     

"Anda bisa meninggalkannya di atas meja," kata Linley tenang.     

"Baik, Tuanku." Kedua pelayan itu sangat hormat. Dengan lembut mereka meletakkan piring makanan lezat, tapi Linley tiba-tiba menengadahkan kepalanya untuk menatap mereka. "Apakah pemeriksaan terhadap mereka yang datang bersama kami sudah selesai?"     

Salah satu pelayan berkata dengan hormat, "Ya, Tuanku. Pemeriksaan selesai. Dari keenam tuan itu, dua di antaranya telah kembali ke Pulau Miluo, sementara empat lainnya tinggal di sini, tidak jauh dari Anda, Tuanku."     

"Oh," Linley mengerti.     

Dari keenam, dua seperti Dylin; Mereka telah ditolak dan diusir, dan tidak diizinkan memasuki ruang rahasia.     

"Anda bisa pergi sekarang." Linley memerintahkan.     

Kedua pelayan itu membungkuk, lalu pergi. Sedangkan untuk piring makanan lezat, Linley tidak menggigit satu pun. Dia tidak memiliki selera makan atau keinginan untuk menikmati makanan lezat saat ini.     

"Entah keberuntungan atau bencana ... kalau itu bencana, aku tidak akan bisa menghindarinya." Linley menutup matanya, diam-diam bermeditasi.     

Kastil Hendsey. Uria, pria tua berarmor merah dan berjubah merah dengan rambut putih, saat ini berjalan di koridor yang dikontrol ketat dan dibatasi.     

"Rumble!" Sebuah pintu besar ditutupi dengan segala macam ukiran simbol-simbol mistis terbuka, menunjukkan jalan sempit.     

Uriah melanjutkan perjalanan.     

Kemudian, kedua penjaga di setiap sisi pintu segera menutupnya lagi.     

Dinding di setiap sisi jalan setapak memiliki beberapa ukiran, entah itu ribuan tentara yang bertempur, atau dua sosok saling berduel di udara tengah ...     

Di ujung jalan ada sebuah area luas, ruang tahta kosong yang luas.     

Di salah satu ujung ruang tahta, ada perapian besar. Uriah berjalan ke ujung perapian dan menekan sebuah tombol, segera menyebabkan sebuah koridor lebar yang seluruhnya terbuat dari batu merah darah muncul. Koridor merah darah ini memiliki aura yang mematikan di dalamnya yang membuat hati seseorang gemetar.     

Uriah menarik napas panjang, lalu melangkah ke terowongan yang tersembunyi.     

Terowongannya tidak terlalu besar. Pada akhirnya, ada pintu merah darah dengan tepi hitam setinggi sepuluh meter dan lebar enam meter. Seluruh gerbang samar memancarkan cahaya merah. Uria tidak berani melangkah maju lagi.     

"Guru!" Kata Uriah dengan suara rendah.     

"Mm. Ujian selesai?" Suara rendah dan lembut terdengar dari balik pintu.     

Uria berkata dengan hormat, "Guru, tidak ada hal yang aneh terjadi. Enam lainnya tidak memiliki kemampuan atau potensi khusus. Namun, Guru, kedua orang yang Anda perhatikan seharusnya sangat kuat. Saya, murid Anda, secara pribadi menyaksikan pertempuran Lomio di Arena. Dia pasti berada di tingkat Fiend Bintang Tujuh. Sedangkan untuk tetua berjubah merah itu, Linley, dia bisa dengan mudah mengalahkan tetua berjubah merah, Boslo. Tidak perlu mengatakan apa-apa lagi tentangnya."     

"Mm." Orang di dalam membuat suara yang tidak biasa.     

Uriah ragu sejenak, bingung, lalu bertanya, "Guru, Linley itu adalah keturunan dari klan Four Divine Beasts."     

"Four Divine Beasts?" Suara yang rendah tiba-tiba mulai tertawa. "Haha ... kalau ini sepuluh ribu tahun yang lalu, aku khawatir. Namun, klan Four Divine Beasts, saat ini, tidak akan berani! Tidak perlu aku khawatir. Namun, baginya untuk memiliki setetes Sovereign's Might. Mungkin berarti bahwa Linley ini seharusnya adalah tokoh penting dalam klan Four Divine Beasts. Sayangnya, itu adalah masa sekarang ini, bukan sepuluh ribu tahun yang lalu."     

"Besok, bawalah Linley dan Lomio untuk menemuiku. Biarkan Lomio masuk lebih dulu, lalu biarkan Linley masuk." Suara rendah memerintahkan.     

"Baik, Guru," kata Uria dengan hormat. Setelah menunggu beberapa saat tanpa ada tanggapan, Uriah menambahkan dengan hormat, "Kalau begitu saya akan pergi sekarang."     

"Kau bisa pergi."     

Uriah langsung membungkuk, lalu pergi, sama sekali tidak mencemaskan Gurunya. Sovereign's Might? Memiliki Sovereign's Might memang hebat, hanya jika Gurunya adalah petarung di tingkat tertinggi, hanya berada di bawah tingkat Sovereign.     

Lupakan, itu hanya setetes Sovereign's Might.     

Bahkan petarung kuat itu, Tuan Aikens dari Benua Redbud, yang mampu menyuling inkstone menjadi Sovereign's Might adalah seseorang yang tidak dikhawatirkan oleh Gurunya!     

"Sovereign's Might Mungkin, di tangan orang yang berbeda, memiliki jumlah kekuatan yang berbeda pula." Uriah dengan jelas mengingat kata-kata yang pernah dikatakan Gurunya kepadanya.     

Saat ini, Linley duduk dengan mata terpejam, sementara orang kadang-kadang menyeberang dari luar di jalan. Sebagian besar adalah pelayan dan penjaga. Tapi tentu saja, kadang-kadang beberapa tamu akan lewat juga, dan setiap kali mereka melakukannya ...     

Linley akan membuka matanya!     

"Ganmontin adalah tamu. Dia seharusnya tinggal di daerah ini juga!" Linley berkata pada dirinya sendiri. "Dilihat dari pembicaraannya dengan kapten itu, Ganmontin dengan jelas menunggu untuk menemui apa yang disebut 'Tuan'."     

Dalam kesunyian, tanpa suara, waktu mengalir.     

Meskipun mereka berada di dasar laut dan tidak dapat mengetahui apakah itu siang atau malam, Linley dapat dengan jelas menghitung dalam pikirannya jika tiba saatnya matahari terbit atau matahari turun. Sekarang sudah malam. Tiba-tiba, langkah kaki datang dari jalan, di luar jendela.     

Linley masih membuka matanya, memandang ke luar jendela dengan hati-hati.     

Sebuah sosok berjalan melewati jendela.     

Mata Linley langsung menyala. "Dia!" Meskipun dia hanya bisa melihat sekilas pria itu, Linley segera mengenalinya. Itu Ganmontin. Dengan sebuah pemikiran, sosok manusia muncul di kamar Linley. Itu adalah salah satu deathgod golem Linley!     

"Swoosh!" Deathgod golem langsung muncul di luar pintu, memandang ke arah jalan.     

Deathgod golem bukanlah makhluk hidup. Itu hanya memiliki sedikit kesadaran Linley di dalamnya. Di ambang pintu, menatap Ganmontin yang jauh, yang tidak memperhatikan apapun. Tapi tentu saja, jika memang Linley sendiri yang menatap Ganmontin, dia pasti menyadarinya.     

Deathgod golem, pada akhirnya, bukanlah makhluk hidup. Itu hanya sebuah objek. Siapa yang peduli dengan obyek?     

"Aku tidak berharap Ganmontin ini juga ada di sini." Linley, melalui Deathgod golem, dapat dengan jelas melihat Ganmontin memasuki bangunan kecil dua lantai yang jaraknya delapan ratus meter dari mereka.     

Itu masuk akal. Ganmontin telah tiba sebulan sebelumnya. Masuk akal kalau dia tinggal di sini.     

Sebuah tatapan membunuh melintas di depan mata Linley.     

"Ganmontin belum sempat bertemu dengan Tuannya. Sebaiknya hapus potensi sumber bencana ini sejak dini."     

Jika Ganmontin diizinkan untuk tetap hidup, akan sangat berbahaya bagi Linley dan Olivier. Sebaiknya segera menyingkirkannya. Patroli keliling Kastil Hendsey tidak memberikan pengawasan patroli yang sangat ketat di perumahan para tamu.     

Selain itu, meski mereka tetap mengawasi ketat, tidak masalah.     

"Whoosh!" Deathgod golem memasuki cincin interspatial, sementara Linley sendiri langsung bangkit, tubuhnya langsung menyatu dengan tanah ...     

Worldwalking!     

Linley tidak berani menunjukkan sedikit pun aura. Segera menggunakan Worldwalking, dia sampai di jendela di bawah bangunan berlantai dua itu, tapi begitu sampai, Linley mendengar Ganmontin memaki dengan keras.     

"Hmph, sekelompok bajingan. Mereka tahu bahwa tubuh Divine angin milikku hancur sehingga mereka semua memandang rendah padaku. Setelah berbicara dengan mereka begitu lama, masih harus menunggu lama. Kemungkinan besar Tuanku bahkan tidak tahu bahwa aku ada di sini!"     

Ganmontin memiliki perut yang penuh dengan api sekarang, dan saat ini juga sedang mengutuk di kamarnya.     

Dia datang ke sini untuk bertemu dengan Tuan Komandan, tapi sekarang kekuatannya telah turun drastis setelah kehilangan tubuh Divinenya, para 'teman lama' yang dia kenal kirin memandang remeh saat menatapnya. Rasanya seperti menekan wajahnya yang hangat ke pantat mereka yang dingin; Bagaimana mungkin dia tidak marah?     

"Bangsat, ini semua salah Linley!" Ganmontin akan selalu mengingat Linley, yang telah menghancurkan tubuh Divine angin yang kuat.     

"Begitu komandan tahu bahwa ada Full God yang memiliki mutasi jiwa, dia pasti akan turun tangan. Linley pasti akan mati!" Ganmontin menggertakkan giginya. "Baik. Aku akan meminta tolong Tuan Komandan menggunakan 'Soulseed' untuk mengendalikan Linley dan hidup selama jutaan tahun tanpa kebebasan, dan kemudian terbunuh!"     

Linley, mendengar 'kutukan Ganmontin' dari luar jendela, merasa hatinya gemetar.     

"Kontrol Soulseed?" Linley dengan jelas ingat bahwa ketika berada di benua Yulan, teman lamanya, 'Boss Yale', pernah dikendalikan sedemikian rupa. Orang-orang yang dikendalikan melalui Soulseed memiliki ingatan mereka sendiri, namun benar-benar mengabdikan diri untuk melayani tuan mereka.     

"Soulseed?"     

Sebuah gagasan melintas seperti kilat menembus pikiran Linley. Dia langsung memikirkan sebuah kemungkinan.     

"Mengapa Pulau Miluo begitu murah hati untuk mengizinkan para pemenang dari seratus pertempuran di Arena untuk datang ke sini dan melihat Scryer Recording berharga dari klan mereka?"     

"Mengapa Pulau Miluo mengizinkan tetua berjubah merah itu datang ke daerah rahasia ini?"     

"Ganmontin ini memburu para petarung dengan potensi besar untuk Komandannya. Mengapa Tuan Komandan ini menginginkan para petarung dengan potensi tinggi? Jika dia melatih mereka, bagaimana dia bisa yakin akan kesetiaan mereka?"     

"Juga, mengapa begitu banyak Fiend Bintang Tujuh dengan rela melayani Klan Bagshaw? Mengapa Fiend Bintang Tujuh sangat setia kepada Klan Bagshaw?"     

"Dan juga, Tarosse dan Dylin. Ketika Cesar akan dibunuh oleh Sequeira, mengapa mereka benar-benar patuh dan memilih untuk membuang harga diri untuk berada disisi Klan Bagshaw? Selain itu, mereka berdua kebetulan pernah datang ke sini juga!"     

Wajah Linley langsung berubah menjadi putih!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.