Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Provinsi Timur (4)



Provinsi Timur (4)

3Segera setelah Hu Li pergi dengan bocah itu, dia muncul di ruangan lagi.     

"Baru saja aku merasa bocah itu menyelinap keluar, jadi aku mengikutinya hanya untuk menemukan dia langsung berjalan ke kamarmu. Aku tahu kekuatanmu, jadi aku tidak melakukan apa pun namun menunggu untuk melihat apa yang ia akan lakukan." Melihat pada Yun Luofeng, Hu Li menjelaskan mengapa dia muncul pada larut malam     

Yun Luofeng mengangkat alisnya, "Bagus, awasi dia terus."     

Hu Li ragu-ragu sejenak, "Yun Luofeng, bukankah kau punya seekor hamster? Kupikir hamster itu akan melakukan pekerjaan ini dengan lebih baik daripada aku. Mengapa kau tidak …. "     

"Aku tidak tahu mengapa. Aku merasa tidak aman bagi Milk Tea untuk mengawasi bocah itu." Dengan mengatakan ini, Yun Luofeng menjadi terdiam, seolah-olah berpikir sesuatu.     

Hu Li menundukkan matanya, "Sebenarnya, kupikir dia datang ke ruanganmu hanya karena dia merindukan ibunya. Bocah itu terlihat lemah dan tidak berbahaya. Aku pikir dia tidak berbahaya."     

Yun Luofeng tersenyum, dan perlahan berdiri. "Hu Li, jangan pernah menilai seseorang dari penampilannya! Semakin dia terlihat tidak berbahaya, mungkin dia semakin berbahaya! Aku masih hidup karena aku tidak pernah percaya pada siapa pun!"     

Ketika Yun Luofeng masih di Huaxia, keluarganya dibunuh, dan pamannya yang selalu baik pada Yun Luofeng mengadopsinya, namun begitu pamannya itu mendapatkan properti orang tua Yun Luofeng dia mengubah sikapnya. Yun Luofeng dikirim ke rumah yatim piatu, di mana anak-anak yang terlihat lembut dan baik hati sebenarnya suka menyiksa orang.     

Itu mengapa Yun Luofeng tidak memercayai siapa pun! Bahkan jika itu hanyalah seorang bocah yang tidak berbahaya.     

Hu Li tetap terdiam dan kemudian mengangguk, "Aku mengerti. Aku akan tetap mengawasinya dan tidak akan memberikannya kesempatan untuk mengancam kita."     

"Pergilah tidur. Kita akan melanjutkan perjalanan kita besok." Yun Luofeng melambaikan tangannya dan kembali ke tempat tidurnya.     

Tercerahkan oleh kata-kata Yun Luofeng, Hu Li memberikan lirikan syukur pada Yun Luofeng dan berjalan keluar dari pintu. Sekarang dia mengerti mengapa Yun Luofeng sangat berhati-hati. Di benua ini, kau harus waspada setiap saat, kalau tidak kau akan kehilangan nyawamu kapan saja!     

Keesokan harinya, di pagi hari.     

Hu Li dan bocah itu menunggu di depan pintu ruangan Yun Luofeng. Ketika bocah itu melihat pintu terbuka, mata gelapnya berkilau dengan kilasan kegembiraan. Namun, ketika bocah itu berpikir mengenai sikap Yun Luofeng padanya tadi malam, bocah itu terlihat malu-malu dan takut.     

Tatapan Yun Luofeng beralih dari Hu Li ke bocah itu dan dia mengamati wajah bocah yang tidak berbahaya itu.     

"Kau berkata kau kehilangan ingatanmu. Kurasa kau mungkin sudah lupa dengan namamu. Mulai sekarang, kita akan memanggilmu Wu."     

Wu? Mata bocah itu berkedip, bertanya-tanya apa arti nama itu.     

Yun Luofeng seperti tidak ingin menjelaskan pada bocah itu. Dia memberikan senyum jahat, "Hu Li, dia terlihat sangat imut. Ketika kita kekurangan uang, kita bisa menjualnya pada rumah pelacuran."     

Di jiwa Yun Luofeng, Xiao Mo, yang mencoba untuk menenangkan Pohon Kecil, tiba-tiba mendengar kata-kata Yun Luofeng dan memiliki ekspresi tidak senang di wajahnya.     

"Tuan Putri, mengapa kau begitu terobsesi dengan rumah pelacuran?"     

Pertama kali Yun Luofeng melihat Yun Xiao, dia juga ingin menjual Yun Xiao pada rumah pelacuran ….     

"Yun Luofeng," Hu Li megap-megap, sudut mulutnya berkedut, "Yah … aku khawatir itu bukanlah ide yang bagus."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.