Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Kemarahan Hu Li (3)



Kemarahan Hu Li (3)

3Hu Lin bergidik dan mendongakkan kepalanya hanya untuk melihat Hu Li perlahan berjalan ke arahnya. Merasa lega, Hu Lin buru-buru berkata, "Adik, kau telah kembali? … Hah? Yun Luofeng, mengapa kau ada di sini?"     

Hari itu, menyatakan dia ada sesuatu yang mendesak untuk dihadiri, Hu Lin buru-buru kembali ke Kota Luohua setelah bertarung dengan Yun Luofeng bahkan tanpa menonton pertarungan antara Hu Li dan Yun Luofeng. Mungkin karena keadaan Keluarga Hu hingga Hu Lin pergi dengan keadaan terburu-buru. Hu Lin tidak mengerti mengapa Yun Luofeng berdiri dengan Hu Li.     

"Aku akan memberitahumu mengenai ini nanti." Hu Li tersenyum menawan, walaupun begitu matanya yang sipit dipenuhi dengan kebencian dan niat membunuh, "Keluarlah, atau aku akan mengusirmu!"     

Hu Youwu merengut dan mencibir, "Aku datang ke sini untuk menagih utang, bukan untuk memberimu kesulitan. Aku selalu orang yang baik hati, jadi aku akan memberikanmu satu hari lagi karena putramu kembali hari ini. Namun jika kau tidak membayarku kembali besok, jangan salahkan aku karena menjadi kejam padamu. Ayo pergi!''     

Hu Youwu menjentikkan lengan bajunya dengan kasar dan pergi, diikuti oleh sekelompok orang.     

"Ayah …. "     

Menatap pada kakek tua di hadapannya, Hu Li tidak bisa memercayai matanya dan hampir menangis. Hanya tiga tahun berlalu, ayahnya, yang tadinya berada di puncak hidupnya ketika Hu Li pergi, telah menjadi sangat tua dan rentan. Padahal ayahnya baru berusia empat puluhan! Hu Li hanya bisa membayangkan betapa sulit hidupnya belakangan ini ….     

"Kau bocah nakal, mengapa kau kembali?!" kakek tua itu merengut, memukul keras ke lantai dengan tongkatnya, dan memarahi dengan kasar.     

"Ayah, bagaimana kau bisa menjadi seperti ini?" Hu Li mengulurkan tangannya yang gemetar untuk menyentuh rambut uban ayahnya, namun akhirnya tangannya jatuh tanpa daya. "Kakak, mengapa kau tidak memberitahuku mengenai hal ini?"     

Menikmati kehidupannya yang nyaman di akademi, Hu Li tidak tahu kesulitan yang dialami keluarganya.     

Hu Lin melirik pada ayahnya dan berkata, "Ayah tidak ingin aku memberitahumu. Ayah berpikir bahwa tidak mudah bagimu untuk memiliki kehidupanmu yang sekarang dan tidak ingin mengganggumu dengan hal-hal ini, jadi aku … tidak memberitahumu mengenai ini."     

"Diam!" Kakek tua itu memukul lantai dengan tongkatnya lagi, berbalik dan berjalan terhuyung-huyung, "Jangan bicarakan hal ini. Masuklah bersama dengan teman-temanmu."     

Pada saat ayahnya berbalik, dia diam-diam mengangkat tangannya dan menyeka setetes air mata dari sudut matanya ….     

"Adik, mengapa Yun Luofeng di sini?" Hu Lin mengerutkan keningnya. Tampaknya, Hu Lin masih marah pada Yun Luofeng yang mengalahkannya sebelumnya.     

Hu Li agak malu, "Aku kalah darinya, jadi aku akan melayaninya selama sepuluh tahun seperti yang aku telah janjikan. Aku meninggalkan Akademi dengan Yun Luofeng dan mampir untuk menemui Ayah."     

Hu Lin terkejut, dan dia tahu bahwa itu bukanlah waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini, jadi dia memalingkan muka dari Yun Luofeng dan berbalik pada Hu Li.     

"Sebenarnya, sesaat ketika kau pergi dari rumah, Ayah menyesal karena dia telah memaksamu untuk melakukan sesuatu yang kau tidak suka, namun seperti yang kau ketahui, dia terlalu keras kepala dan tidak akan pernah mengakui dia salah. Selama tiga tahun terakhir, karena Hu Youwu, hidup Ayah semakin sulit dari tahun ke tahun, namun ayah tidak pernah mengizinkanku untuk memberi tahu padamu mengenai ini karena khawatir bahwa hal ini akan mengganggumu. Ayah … tidak ingin menjadi batu sandungan bagimu."     

Melihat pada Ayahnya yang membungkuk, Hu Li diliputi oleh perasaan bersalah dan sedih. Tiba-tiba, Hu Li berlutut dan berteriak dengan keras, "Ayah, aku salah!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.