Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Perpisahan (3)



Perpisahan (3)

0Yun Luofeng mendongak, dan wajah tampan dan dingin menyelip ke pandangannya. Mata pria itu memperlihatkan tekadnya saat dia menatap Yun Luofeng dengan tanpa keraguan.     

Angin sepoi-sepoi memasuki jendela, membuat rambut pria yang berwarna tinta itu berkibar dengan ringan. Bibir tipisnya sedikit mengerut di wajahnya yang seperti dipahat, dan otot perutnya yang menggoda dengan samar-sama terlihat di jubahnya yang setengah terbuka.     

"Aku berjanji." Suara tekad gadis itu terdengar di dalam ruangan yang sunyi. "Dan juga, aku akan menggunakan kecepatan tercepat untuk datang menemuimu."     

Semua yang Yun Xiao lakukan, dia lakukan dengan Yun Luofeng di benaknya. Yun Xiao takut bahwa Yun Luofeng akan ditindas ketika melangkah ke dunia yang tidak diketahui sebelumnya, dan itu mengapa Yun Xiao ingin mencari jalan untuk Yun Luofeng terlebih dahulu.     

Memiliki seorang pria yang sangat ingin berjuang untuknya, hak apa yang dimiliki Yun Luofeng untuk tidak bekerja keras juga?     

"Bagus!" Wajah pria itu senang. "Aku akan menunggumu di sana hingga kau datang!"     

Bibir Yun Luofeng melembut menjadi senyuman. Lengannya melingkari leher Yun Xiao, dan dia membalikkan Yun Xiao, menekannya ke bawah, aura Yun Luofeng di atas sangat menjalar.     

"Yun Xiao, lain kali kita bertemu, mari kita buat anak untuk diajak bermain."     

Awalnya, Yun Luofeng ingin kembali dan menikah setelah menemukan Yun Xiao, namun tidak ada lagi waktu yang cukup. Jika mereka melewatkan kesempatan itu dalam dua hari, mereka harus menunggu dua tahun untuk bisa pergi ke dunia itu! Jadi, Yun Luofeng hanya bisa menunda pernikahan mereka beberapa tahun lagi.     

"Baiklah." Yun Xiao memiliki senyum yang lebar di wajahnya. "Jika kau melahirkan seorang putra pada saat itu, aku akan mengajarinya bagaimana melindungi ibunya sedari usia muda. Jika kau melahirkan seorang putri … maka aku akan melindungi ibu dan putrinya."     

Sesaat setelah Yun Xiao mengatakan itu, tirai tempat tidur jatuh, dan sosok mereka yang saling berpelukan bisa terlihat samar-samar ….     

…     

Keesokan harinya, Yun Xiao telah pergi dari penginapan.     

Yun Luofeng selesai mengemasi barang-barang bawaannya dan akan kembali ke Kediaman Ye ketika dia tiba-tiba menghentikan langkahnya dan berkata dengan cemberut, "Xiao Mo, apakah kita secara tidak sengaja meninggalkan sesuatu?"     

Di dalam jiwa Yun Luofeng, suara aneh Xiao Mo bisa terdengar. "Tuan Putri, kau hanya peduli untuk bercinta dengan Yun Xiao, jadi bagaimana kau bisa ingat bahwa kau masih memiliki seorang bawahan kasihan dan setia yang kau telantarkan di dalam sebuah gua?"     

Yun Luofeng terkejut. Baru pada saat itu Yun Luofeng mengingat apa yang telah ia tinggalkan.     

"Aku telah lupa mengenai Qin Yuan …. "     

Pada saat ini, Qin Yuan yang menyedihkan masih terus-menerus menunggu di dalam gua gunung. Siapa yang tahu bahwa Yun Luofeng akan lupa padanya setelah bertemu dengan Yun Xiao ….     

Yun Luofeng berbalik dan melaju ke arah hutan di kaki Pegunungan Xuanyin.     

Pada saat ia menemukan Qin Yuan, Qin Yuan sudah sekarat karena kelaparan. Walaupun Qin Yuan adalah seorang pengolah jiwa, dia masih belum mencapai di titik di mana dia tidak perlu makan.     

"Nyonya." Melihat kemunculan Yun Luofeng, mata Qin Yuan cerah, dan dia berdiri dari tanah dengan susah payah. "Bagaimana tuanku?"     

"Dia sudah baik-baik saja." Yun Luofeng melirik pada Qin Yuan. "Dia harus pergi untuk beberapa saat. Qin Yuan, kau akan mengikutiku selama jangka waktu ini."     

"Baik, Nyonya." Qin Yuan tidak bertanya mengenai keberadaan Yun Xiao. Bagaimanapun juga, masalah ini di luar otoritasnya.     

"Nyonya," Qin Yuan menggosok perutnya yang keroncongan dan bertanya dengan malu, "Apakah kau memiliki sesuatu untuk dimakan?"     

Yun Luofeng memberikan makanan yang ia beli ketika perjalanannya ke tempat Qin Yuan. "Setelah kau selesai makan, kita akan pergi ke Kediaman Ye."     

"Baik." Qin Yuan dengan hormat menerima makanan itu sementara matanya dengan penasaran mengevaluasi Yun Luofeng. Dia merasa kekuatan Nyonyanya tampak meningkat banyak selama perjalanannya ke Lembah Xuanyin.     

Yun Luofeng tidak memedulikan Qin Yuan dan duduk bersila di dalam gua, mulai mengolah lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.