Hadiah dari Pohon Kecil (2)
Hadiah dari Pohon Kecil (2)
"Lalu … bolehkah kau memberikan buah itu pada Ratu hamster terlebih dahulu? Bagaimanapun, dia juga pengolah jiwa tingkatan dewa, dan dia juga bisa memakan Buah Antropomorfisme ini."
Sayangnya, Milk Tea terlalu naif.
Milk Tea ingin bersembunyi di belakang Ratu hamster, namun Pohon Kecil terus menggaruk pantatnya dan mengeluarkan Buah Antropomorfisme lagi ….
Milk Tea putus asa dan menatap Yun Luofeng dengan wajah yang pucat pasi.
"Masing-masing satu untuk kalian, ambillah."
Yun Luofeng mengisyaratkan bahwa keduanya harus mengambil buah masing-masing sendiri.
Ratu hamster tidak keberatan. Baginya, selama dia bisa meningkatkan kekuatannya, dia bersedia untuk memakan apa pun.
Jika seekor binatang buas spiritual menjadi bentuk manusia, bisa kemungkinan binatang buas spiritual itu menjadi pengolah jiwa tingkatan sage. Namun, jika tidak, binatang buas spiritual itu akan tetap berada di kekuatan tingkatan dewa selama sisa hidupnya.
Menganga pada Ratu hamster, Milk Tea menatap saat Ratu hamster menelan buah itu tanpa mengerutkan keningnya, dan sudut bibirnya berkedut. Bagaimana bisa dia begitu mudah memakan sesuatu yang dikeluarkan dari pantat Pohon Kecil?!
Ketika Milk Tea mencoba untuk mencari-cari alasan, mata Yun Luofeng tertuju padanya ….
Milk Tea gemetar dan perlahan berjalan ke arah Yun Luofeng seolah-olah berbaris ke tempat eksekusi. Milk Tea mengambil buah itu dari Yun Luofeng dengan tapak tangannya yang gemetaran, menutup matanya dan memasukkan buah itu ke mulutnya.
Glek!
Milk Tea menelan buah itu tanpa dikunyah. Ketika buah itu mencapai perutnya, dia merasa dingin di perut bagian bawahnya dan buru-buru duduk untuk mengolah.
"Tuan Putri, mereka akan membutuhkan beberapa saat untuk berubah ke bentuk manusia."
Xiao Mo menatap dengan simpatik pada Milk Tea. Jika itu adalah dia, Xiao Mo mungkin tidak bisa memakannya.
"Apa lagi yang kau punya di samping Buah Antropomorfisme?" tanya Yun Luofeng, menatap pada Pohon Kecil.
Pohon Kecil berkedip dan memasukkan jarinya ke pantat lagi. Tak lama kemudian, dia menarik sebuah buah berwarna kuning muda.
"Ini adalah Buah Kebal Racun! Setelah memakan buah ini, kau akan menjadi kebal terhadap racun."
Kebal Racun?
Yun Luofeng dengan hati-hati mengambil sepotong kain dan membungkus buah itu. Dia bisa memberikan buah itu pada kakeknya.
"Apa lagi?" lanjut Yun Luofeng.
Kali ini, butuh cukup lama untuk Pohon Kecil mengeluarkan buah lain.
Dibandingkan dengan dua buah lainnya, buah ini berwarna merah cerah, seolah-olah ada darah di buah transparan ini.
"Ini adalah Buah Darah Milenium!" Xiao Mo menjadi semakin bersemangat, "Dengan memakan buah ini, pengolah jiwa tingkatan dewa dapat naik tingkatan, dan jika pengolah jiwa tingkatan langit memakannya, mereka bisa langsung menjadi pengolah jiwa tingkatan dewa! Namun, pengolah jiwa di bawah tingkatan langit tidak bisa memakan buah itu, kalau tidak mereka akan meledak."
Buah itu memiliki fungsi yang begitu hebat?
Sebuah cahaya istimewa berkilauan di mata Yun Luofeng. Namun, setelah mencium buah itu, Yun Luofeng mengeluarkan sepotong kain dan membungkusnya sekali lagi.
"Tuan Putri, apakah kau tidak akan memakannya?" tanya Xiao Mo, menatap bingung pada Yun Luofeng.
Yun Luofeng mengangguk sedikit, "Aku bisa menerobos sendiri. Aku tidak butuh Buah Darah Milenium ini."
Xiao Mo menatap ke wajahnya yang serius, dan sudut mulutnya berkedut. Jelas-jelas, Tuan Putrinya tidak ingin memakan buah yang dikeluarkan dari pantat Pohon Kecil, namun dia hanya menolaknya dengan beberapa kata-kata bijaksana.
Jika Milk Tea, yang sedang berada di tengah-tengah pengolahan itu, melihat hal ini, dia pasti akan melompat dengan marah.
"Ada lagi?" Yun Luofeng menyimpan Buah Darah Milenium itu dan lanjut bertanya.
Pohon Kecil menggelengkan kepalanya, terkikik, dan membuka lengannya pada Yun Luofeng, meminta pelukan.
Yun Luofeng mengangkat Pohon Kecil dan menatap pada Xiao Mo, menaikkan alisnya, "Dari mana dia mendapatkan buah-buah ini?"
"Tuan Putri, dia adalah sebuah pohon. Sebuah pohon akan menghasilkan buah, namun aku tidak menyangka bahwa dia bisa menghasilkan tiga jenis buah berbeda. Dan sejujurnya, aku tidak tahu kapan dia akan menghasilkan buah itu lagi."