Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Ye Tian yang Gelisah (2)



Ye Tian yang Gelisah (2)

0Sebelum Ye Fan bereaksi, sepasang matanya yang berlumpur menatap pada gadis yang menghampirinya dengan keheranan.     

"Apakah kau tahu aku dipanggil apa di Benua Longxiao?"     

Yun Luofeng melengkungkan sudut bibirnya dan berjalan ke arah Ye Fan sepertinya tersenyum namun tidak tersenyum. "Mereka memanggilku pesolek nomor satu di benua. Apakah menurutmu kau bisa berbicara hal-hal yang masuk akal pada seseorang sepertiku?"     

Di Benua Longxiao, Yun Luofeng bisa dianggap terkenal jahat dan selalu menjadi tipe orang yang beraksi ketika tidak setuju! Karena itu, seseorang seharusnya tidak pernah mencoba berbicara yang masuk akal di hadapannya!     

"Pengawal, bawa Penatua Ye Fan untuk menunggu hukumannya." Ye Tian menatap Ye Fan dengan tidak simpatik dan berbicara tanpa ekspresi.     

"Baik, Kepala Keluarga."     

Mendengar apa yang dikatakan, dua orang segera menopang Penatua Ye Fan yang bingung dan langsung menyeretnya keluar, bahkan tidak memberikannya kesempatan untuk berbicara ….     

"Chen'er, kau tetaplah di sini dan yang lainnya bisa pergi." Ye Tian menghela napas dengan pasrah.     

Mengalami peristiwa-peristiwa yang tidak terduga selama periode ini, kakek tua itu sepertinya telah menua lebih dari sepuluh tahun ….     

Ye Jingchen mengerutkan keningnya. Ye Jingchen tidak tahu masalah apa yang penting hingga ayahnya ingin dia tetap berada di situ namun akhirnya Ye Jingchen tetap menunggu. Setelah waktu yang lama, hanya ada Ye Tian dan Ye Jingchen yang berada di ruang utama.     

"Chen'er, aku ingin berdiskusi denganmu hari ini mengenai kau mewarisi posisi kepala keluarga di Keluarga Ye. Setelah bertahun-tahun ini, aku lelah." Ye Tian tersenyum pahit dan wajahnya memperlihatkan kelelahannya. Memang, setelah bertahun-tahun ini, Ye Tian benar-benar lelah.     

Ye Jingchen mengerutkan alisnya. "Ayah, aku tidak bisa mewarisi posisi ini untuk sementara waktu."     

"Mengapa?" tanya Ye Tian dengan heran.     

Ye Jingchen menggelengkan kepalanya. "Kekuatanku tidak cukup, dan aku tidak bisa memikul tanggung jawab yang sebesar ini. Aku harap kau bisa memberikanku waktu beberapa tahun lagi."     

"Baiklah," Ye Tian mengangguk, "Kalau begitu aku akan memberikanmu lebih banyak waktu untuk mempersiapkannya."     

Ye Jingchen menghela napas dengan lega setelah mendengar kata-kata kakek tua itu. Namun, Ye Jingchen masih memiliki ekspresi keraguan, sepertinya ingin mengatakan sesuatu.     

"Tidak ada salahnya mengatakan apa yang kau mau." Ye Tian melihat keraguan Ye Jingchen dan berbicara sambil sedikit tersenyum.     

"Ayah," Ye Jingchen menarik napas, "Ada sesuatu yang harus kukatakan padamu. Sebenarnya … Xiao'er bukanlah anak kandungku."     

Ye Jingxuan telah disingkirkan, dan Ye Jingchen tidak lagi ingin membohongi ayahnya. Terlebih lagi, lantas kenapa jika Yun Xiao bukan anak kandungnya? Ye Jingchen sudah lama memperlakukan Yun Xiao seperti anaknya sendiri! Awalnya, Ye Jingchen berpikir bahwa Ye Tian pasti akan terkejut mendengar kata-kata Ye Jingchen namun, dari awal sampai akhir, ekspresi kakek tua itu tenang dan tidak ada riak di matanya.     

"Aku tahu." Dia berbicara dengan tak acuh.     

Kali ini, giliran Ye Jingchen untuk terkejut.     

Dia … tahu sejak awal?     

Ye Tian menyapu lirikan ke arah Ye Jingchen. "Aku mampu mengetahui bahwa Yun Xiao bukanlah cucuku dengan sekali pandang. Anak itu tidak mirip denganmu sama sekali dan terlebih lagi, dia sudah cukup tua ketika kau dan Jun'er bertemu! Untuk alasan bahwa kau pergi ke Benua Longxiao dahulu, kau bisa menipu orang lain tetapi tidak diriku …. "     

"Ayah, karena kau sudah tahu dari awal, lalu mengapa kau …. " Ye Jingchen dipenuhi dengan keterkejutan dan kebingungan.     

Jika ayahnya tahu bahwa Yun Xiao bukanlah putra kandungnya lalu mengapa ayahnya menutupi kebenarannya?     

"Chen'er, aku adalah kepala Keluarga Ye dan ada banyak hal yang aku tidak mampu melakukannya." Ye Tian menghela napas, "Kau tidak memiliki keturunan dan akibatnya, tidak bisa melanjutkan posisi kepala Keluarga Ye. Bahkan bergantung dengan kekuatanku saja, aku tidak bisa menolongmu dan ini adalah sesuatu yang aku tidak berdaya sebagai Kepala Keluarga. Jika kau benar-benar memiliki seorang anak, maka para Penatua itu tidak akan menggantikanmu dan aku bisa menyerahkan posisiku padamu secara otoritatif dan adil."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.