Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Orang-Orang dari Istana Kerajaan (1)



Orang-Orang dari Istana Kerajaan (1)

0Di dalam istana kerajaan yang megah, di atas sebuah tempat tidur lebar yang mewah, seorang wanita cantik memejamkan mata, terbaring dengan tenang dan damai.     

Wajahnya hampir transparan, seperti kulit bayi yang akan robek ketika disentuh.     

Seorang pria berjubah naga duduk di sebelah wanita yang tertidur itu dan memegang tangan wanita yang ramping itu dengan erat, dengan jari-jari yang bertautan dan keteguhan hati berada di wajah pria itu. "Tenang saja, Permaisuriku, aku pasti akan mencari wanita muda itu untuk menyembuhkanmu, terlepas dari seberapa besar biayanya!"     

Pada saat ini, seseorang yang sudah tua berjalan masuk dengan langkah yang cepat dan bergegas tiba sisi di sebelah pria berjubah naga dan melaporkan. "Yang Mulia, hambamu telah menemukan wanita itu."     

"Xuan Tian, apakah kau mengatakan yang sebenarnya?" Pria berjubah naga berdiri dengan tergesa-gesa dan wajahnya penuh dengan kegembiraan.     

Pria tua itu mengangguk. "Kemarin, Ye Ximo berjalan keluar dari restoran bersama dengan wanita itu dan ada beberapa saksi. Karena itu, hambamu menyelidiki dengan petunjuk ini dan menemukan bahwa wanita itu adalah menantu perempuan dari Nyonya Keluarga Ye."     

"Bagus! Kalau begitu aku akan langsung bertemu dengan wanita ini dan secara pribadi mengundangnya untuk menyembuhkan Permaisuri!" Mata pria berjubah naga itu dipenuhi dengan kebahagiaan.     

Semenjak Permaisuri jatuh sakit, pria itu hampir jatuh ke dalam keputusasaan, dan setelah akhirnya menemukan jerami penyelamat hidup itu, dia tidak akan pernah melewatkannya begitu saja.     

"Yang Mulia, ilmu medis wanita itu untuk sekarang masih tidak diketahui, dan karena itu, hambamu menyarankan untuk menggunakanku sebagai percobaan dan mengundang wanita itu untuk menyembuhkan penyakitku. Jika dia bisa dengan sukses menyembuhkan penyakit lama hambamu ini, maka kita akan mengundangnya untuk mendiagnosis Permaisuri."     

Pria berjubah naga itu terdiam sejenak dan dengan ringan menganggukkan kepalanya. "Baiklah, kita akan mengikuti idemu namun aku memiliki permintaan lain. Ketika menemui wanita itu, tidak boleh berada di dalam Keluarga Ye!"     

"Mengapa?" Kakek tua itu membeku saat dia mengerutkan keningnya dan bertanya.     

Pria berjubah naga itu dengan dingin menjawab, "Kita masih harus mencari pelaku yang merencanakan jebakan terhadap Permaisuri. Jadi, sebelum itu, kita tidak boleh memberi tahu orang lain bahwa aku mencari tabib untuk menyembuhkan penyakit Permaisuri. Bahkan jika penyakit Permaisuri memiliki perputaran, kita masih tidak boleh membiarkan orang lain mengetahuinya!"     

Berbicara mengenai ini, pria berjubah naga itu menghela napas. "Xuan Tian, hanya kaulah satu-satunya orang yang aku bisa percaya di istana ini! Aku tidak bisa menjamin apakah orang lain akan berencana jahat untuk melukai Permaisuri dan aku tidak berani menggunakan nyawa Permaisuri untuk mengambil risiko!"     

Xuan Tian menyesali. "Yang Mulia, jika permaisuri bisa mendengar kata-katamu, dia pasti akan bahagia."     

Pria berjubah naga itu tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya. "Aku berutang budi terlalu banyak pada Permaisuri! Semua orang berkata bahwa untuk menikah dengan Kaisar adalah sebuah keberuntungan yang baik bagi Permaisuri, namun hanya diriku yang mengerti bahwa menikahi Permaisuri adalah keberuntungan baik bagiku."     

Xuan Tian ingin mengatakan sesuatu namun pada saat ini, seorang kasim berjalan masuk dan dengan hormat melaporkan. "Yang Mulia, Putri Agung mendengar bahwa Tuan Muda Tertua Keluarga Ye telah kembali dan sekarang Putri Agung sedang mengamuk ingin meninggalkan istana dan mencarinya."     

Pria berjubah naga itu mengerutkan keningnya dan memperlihatkan ketidaksabarannya. "Biarkan dia jika dia ingin mengamuk! Dahulu kala Ye Jingchen pernah berkata bahwa dia tidak akan menikahinya, namun putri agung berpikir bahwa kita belum juga kehilangan cukup banyak harga diri dan masih dengan tidak tahu malunya menempel pada Ye Jingchen."     

Terlebih lagi, menantu perempuan Jun Fengling mungkin bisa menyelamatkan hidup Permaisuri jadi bagaimana pria berjubah naga itu bisa membiarkan keluarga kerajaan untuk mencari masalah dengan wanita itu?     

Memikirkannya secara menyeluruh, pria berjubah abu-abu itu masih agak khawatir dan jadi, dia memerintahkan. "Tahan Putri Agung. Tanpa perintahku, dia tidak diizinkan untuk meninggalkan istana!"     

"Siap laksanakan perintah Yang Mulia." hormat kasim itu dan dia mundur dari istana.     

"Xuan Tian, kau juga bisa pergi," pria berjubah naga itu melambaikan tangannya, sementara ekspresinya agak lelah, "Aku ingin menemani Permaisuri sendirian. Sebelum penyakit Permaisuri membaik, aku tidak akan bertemu dengan siapa pun, terutama para selir itu!"     

Xuan Tian mengepalkan tangannya dan dengan diam mundur. Saat ini di dalam ruang tidur itu, hanya ada Kaisar dan Permaisuri ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.