Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Teman Lama (1)



Teman Lama (1)

2Tidak terpengaruh oleh kata-kata Yun Luofeng, Nangong Lan tersenyum lembut. Dia menatap pada phoenix biru kehijauan itu dengan senyum percaya diri seolah-olah itu sudah merupakan taruhan yang aman bagi Nangong Lan.     

Namun, phoenix biru kehijauan itu tidak menatap Nangong Lan sama sekali namun perlahan menolehkan matanya yang dingin pada Yun Luofeng. Kemudian di bawah tatapan publik, phoenix biru kehijauan itu perlahan berjalan ke arah Yun Luofeng ….     

Senyum Nangong Lan seketika membeku. Wajahnya yang cantik berubah menjadi biru karena marah. Dia mengepalkan tangannya dan memelototi phoenix biru kehijauan yang menghampiri Yun Luofeng.     

Walaupun phoenix biru kehijauan itu sempoyongan, langkahnya tegas, dan phoenix biru kehijauan tidak berhenti hingga ia mencapai ke hadapan Yun Luofeng.     

Tindakan bisu phoenix itu telah menunjukkan dunia pilihannya.     

Di jalan, kerumunan menjadi gempar dan semua orang memandangi phoenix biru kehijauan itu dengan simpatik.     

"Binatang buas spiritual ini telah terluka sangat parah hingga ia cacat mental. Bagaimana dia bisa tidak memilih Nangong Lan? Dia cari mati!"     

"Kurasa phoenix ini tidak akan bertahan lama sama sekali …. "     

Namun, phoenix biru kehijauan itu tidak mendengar suara-suara di sekitarnya. Phoenix itu hanya merasa terlalu lemah untuk menopang beratnya sendiri. Dan dengan bunyi gedebuk, phoenix itu terjatuh di hadapan Yun Luofeng.     

Lin Ruobai terkejut. Dia sangat khawatir mengenai phoenix biru kehijauan hingga air mata mulai menetes dari matanya, "Guru, selamatkan phoenix biru kehijauan itu! Aku tidak ingin dia mati."     

Di dalam hati kecil polos Lin Ruobai, Yun Luofeng adalah yang mahakuasa. Tidak ada penyakit yang Yun Luofeng tidak bisa sembuhkan.     

"Minggir!"     

Namun, ketika Lin Ruobai hendak berjalan ke phoenix biru kehijauan itu, dia tiba-tiba di dorong ke samping oleh sebuah tangan dan dia tersandung.     

Nangong Lan bergegas menghampiri phoenix biru kehijauan itu dan menundukkan kepalanya untuk memeriksanya. Nangong Lan mengerutkan keningnya dan terlihat benar-benar khawatir, "Aku khawatir binatang buas spiritual ini tidak akan bertahan lama. Aku harus membawanya kembali ke Keluarga Nangong."     

Dengan mengatakan ini, Nangong Lan berbalik pada Yun Luofeng, ekspresinya tidak lagi lembut, dan dia membentak dengan merasa benar, "Nyonya, aku hanya ingin menyelamatkan phoenix ini. Itu saja. Jika kau bersikeras untuk membawanya pergi, kau benar-benar membunuh phoenix ini! Bagaimana kau bisa tega melakukannya?"     

"Kau baru saja mendorong anak didikku."     

Mendengar suara jahat dan malas gadis itu, kerumunan itu tertegun.     

Nangong Lan mengerutkan keningnya, "Aku hanya terlalu khawatir mengenai phoenix biru kehijauan itu. Lagi pula, jika dia mati karena kau menunda proses pengobatannya, bisakah kau mengembalikan nyawanya?"     

"Dengan tangan mana kau mendorong anak didikku?" Yun Luofeng mengangkat matanya sedikit dan mengabaikan pertanyaannya.     

Nangong Lan membeku, "Aku tahu bagi orang-orang seperti kalian, binatang buas spiritual hanyalah sebuah alat pertempuran, namun di pikiranku, mereka juga berhak menikmati hidup. Kau tidak bisa mencegahku untuk menyelamatkan mereka!"     

Kerumunan itu mudah dihasut. Setelah mendengar kata-kata Nangong Lan, mereka semua memelototi Yun Luofeng. Jika Yun Luofeng bukan seorang wanita, mereka mungkin akan bergegas menghampiri dan memukulinya!     

"Xiaobai," Yun Luofeng berbalik pada Lin Ruobai, "ingat tangan mana yang ia gunakan untuk mendorongmu, dan aku akan membalaskan dendammu nanti."     

Nangong Lan mengerutkan keningnya dan terlihat agak malu. Ketika dia akan melanjutkan ocehannya terhadap Yun Luofeng, Nangong Lan melihat gadis berpakaian putih itu perlahan berjalan ke phoenix biru kehijauan.     

"Apakah ini sakit?" Yun Luofeng bertanya sementara dia membungkuk dan dengan lembut membelai kepala phoenix biru kehijauan itu, matanya lembut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.