Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Leluhur Keluarga Ye (11)



Leluhur Keluarga Ye (11)

0Keesokan harinya, menjelang fajar, jalanan sudah ramai dengan kebisingan.     

Pria tampan yang memulai percakapan dengan Yun Luofeng kemarin melihat gadis cantik itu, dan sebuah kilatan melintasi matanya.     

Gadis itu memiliki bayi berusia beberapa bulan di pelukannya dan menggandeng gadis kecil berusia sekitar enam atau tujuh tahun, perlahan berjalan ke arah mereka di bawah perhatian semua orang.     

Ketika pria itu melihat bayi montok di pelukan gadis itu, hati pria itu menjadi dingin. Apakah gadis cantik itu telah menikah?     

"Nona, dua anak ini adalah …. " pria itu akhirnya menghampiri dan bertanya.     

Yun Luofeng melirik pada pria itu. "Adik perempuanku dan … putraku."     

Putra?     

Pria itu langsung seperti disambar petir. Dia kemarin merasakan ketertarikan terhadap Yun Luofeng dan awalnya ingin merayunya, namun kenyataan dengan kejam menamparnya di wajah.     

Gadis ini benar-benar memberi tahu pria itu dia memiliki seorang putra?     

Pria itu merasakan tiupan angin dingin masuk ke dalam hatinya, mengubah hatinya menjadi dingin hingga dia gemetaran.     

Semenjak kemarin, Yun Luofeng telah merasakan niat menggoda dari pria itu, jadi Yun Luofeng sengaja menyebut Pohon Kecil sebagai putranya. Namun, Yun Luofeng tidak menyangka kata-katanya akan melukai Xiao Mo.     

"Tuan Putri, kau bersikap tidak adil! Kenapa kau tidak pernah mengakui identitasku ketika aku pernah berpura-pura menjadi putramu? Namun kau malahan mengakuinya ketika itu Pohon Kecil?" Xiao Mo ingin menangis namun tidak ada air mata. Semakin ia memikirkannya, semakin ia merasa sedih. Xiao Mo tanpa sadar mulai menyesal membujuk Yun Luofeng untuk membawa Pohon Kecil. Pohon Kecil telah mencuri cintanya dari Yun Luofeng, bagaimana mungkin Xiao Mo tidak sedih?     

Mendengar suara sedih Xiao Mo, Yun Luofeng menurunkan matanya sedikit dan tersenyum, menggunakan transmisi dalam jiwanya untuk berkata, "Karena … aku tidak bisa melahirkan seorang putra setua dirimu."     

Xiao Mo menanggapi dengan keheningan dan diam-diam mulai menggambar lingkaran sambil berjongkok di sudut ….     

"Humph!" Kakek tua itu mendengus dan memalingkan wajahnya dari Yun Luofeng. Dia jelas-jelas merasa jijik terhadap Yun Luofeng dengan membawa putra dan adiknya ke ekspedisi mereka untuk melawan Kaisar Hantu.     

"Uhuh uhuk." Pria itu terbatuk kering, wajahnya kembali ke senyum gagahnya. "Aku belum memperkenalkan diriku kemarin. Namaku adalah Duan Yichen, siapa namamu?"     

Sudut bibir Yun Luofeng terangkat dengan seksama. "Yun Luofeng."     

"Yun Luofeng? Nama yang cukup bagus. Daun maple yang jatuh di antara awan, haha." Pria itu tertawa dengan sungguh-sungguh sebelum berjalan ke samping Yun Luofeng dan berbisik, "Oh iya, kakek tua itu adalah penatua dari Sekte Tak Terhingga, salah satu kelompok yang memburu Kaisar Hantu pada awalnya, itu mengapa ia sangat marah oleh kata-katamu kemarin."     

Yun Luofeng melirik pada kakek tua itu dengan mengangkat alisnya. "Jadi seperti itu."     

"Nona Yun, jangan menyinggung kakek tua itu. Dia sangat kuat. Jika kau menyinggungnya, kau akan mendapatkan beberapa kesulitan selama beberapa hari ke depan."     

"Aku tahu batasanku." Sebuah cahaya dingin melintas di mata Yun Luofeng.     

Untuk merampas Cermin Kosong itu, orang-orang ini rela memburu Yun Xiao sejauh ribuan mil. Hanya berdasarkan hal ini saja, Yun Luofeng tidak akan melepaskan mereka.     

Namun, Duan Yichen salah mengerti mengenai kata-kata Yun Luofeng sebagai menerima sarannya, dan dia tanpa sadar menghela napas lega.     

"Bagus kalau begitu. Jangan pamer di sekitar orang-orang ini. Kalau tidak, para kentut tua yang tidak tahu malu ini pasti akan mencari masalah denganmu."     

Mungkin takut bahwa orang-orang dari Sekte Tak Terhingga ini akan mendengarnya, Duan Yichen sengaja menurunkan volume suaranya ketika dia mengatakan itu.     

"Kau juga datang ke sini untuk memusnahkan Kaisar Hantu?" tanya Yun Luofeng, berbalik pada Duan Yichen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.