Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Para tabib yang datang untuk berpartisipasi di kompetisi semua memiliki mata yang sangat tajam. Ketika mereka melihat mata Lin You yang tiba-tiba merah, garis pandang mereka secara bersamaan beralih ke Yun Luofeng.     

"Seseorang yang tidak punya otak." Lin You mendengus dengan cibiran di bibirnya. Dia berjalan ke Yun Luofeng dengan tangan di belakangnya dan dagunya terangkat tinggi dan berkata dengan angkuh, "Yun Luofeng, aku tidak menyangka kau juga akan kurang beruntung! Tentu saja, jika kau memohon padaku aku akan membiarkanmu untuk berpartisipasi di kompetisi kali ini!"     

Yun Luofeng melirik pada Lin You dan bibirnya bergerak dengan samar. "Qing Mu, bawa keluar."     

Mendengar ini, kakek tua di sebelah Yun Luofeng mengeluarkan sebuah undangan dari kerah bajunya dan menyerahkannya pada Yun Luofeng.     

Yun Luofeng menerima undangannya sementara mata dinginnya mengintip pada Lin You dengan sedikit penghinaan. "Ini adalah undangan yang dikirim oleh Keluarga Ji milikmu. Aku ingin tahu apakah kata-kata Kepala Keluarga dari Keluarga Ji atau perintahmu yang lebih tinggi dalam kompetisi ini?"     

Lin You menutup matanya sejenak, dan wajahnya langsung menggelap. Lin You tidak menyangka Yun Luofeng akan mempermalukannya saat itu juga.     

"Yun Luofeng, aku akan bertanggung jawab dengan Kompetisi Tabib ini. Apakah kau akan mendapatkan Buah Roh itu juga harus diputuskan olehku. Jika kau berlutut dan memohon padaku sekarang, aku akan melepaskanmu. Kalau tidak …. " Mata Lin You menyipit, sebuah cahaya dingin melintasi matanya.     

"Minggir!" Melihat Lin You tidak sopan seperti ini, wajah Qingyan dingin dan menghalangi di depan Yun Luofeng dengan pedangnya yang keluar.     

"Aku sedang berbicara dengan tuanmu. Mengapa gadis kecil sepertimu ikut campur! Enyahlah!" Lin You mengerutkan keningnya dengan tidak sabar, nada suaranya menggigit seperti es.     

Wajah Qingyan berubah menjadi dingin dan ingin menggunakan pedang di tangannya untuk menghentikan Lin You yang mendekat, tidak membiarkannya untuk mengambil satu langkah pun ke arah Yun Luofeng.     

Yun Luofeng berdiri di belakang Qingyan dengan senyum jahat yang meledak dari mata gelapnya dan senyum cantik berada di bibirnya.     

Pada saat ini, suara seorang pria terdengar dari belakang kerumunan. Suara itu membuat kaku tulang dan menyenangkan bagi telinga. "Aku mendengar bahwa setiap peserta dari Kompetisi Tabib diputuskan oleh Kepala Keluarga dari Keluarga Ji. Tidak ada seorang pun yang memiliki hak untuk mengubah daftar peserta tanpa izin! Siapa yang memberikanmu keberanian untuk melangkahi wewenangmu?"     

Di balik kerumunan yang gelisah, sebuah jubah panjang berwarna merah menabrak pandangan semua orang. Dia adalah seorang pria yang tampan dari dunia lain.     

Seberapa tampannya dia? Bahkan bunga mawar yang paling menakjubkan tidak bisa dibandingkan dengan pria itu.     

Jubah merah dan rambutnya yang seperti air terjun berkibar tertiup angin, bibir merahnya yang memikat sedikit dinaikkan, mengirim semua orang menjadi gila dengan sebuah senyum. Terutama titik merah di antara kedua alis pria itu, warnanya sangat merah, melengkapi sikapnya yang menggoda hingga ke puncaknya.     

Yun Luofeng menatap pada pria yang berjalan mendekat, keterkejutan melintas di matanya.     

Ini pertama kalinya Yun Luofeng melihat pria yang begitu tampan dari semenjak dia dilahirkan. Namun, dibandingkan dengan ketampanan yang menggoda pria itu, Yun Luofeng lebih suka ekspresi dingin dan kesetiaan Yun Xiao.     

Oleh karena itu, keterkejutan Yun Luofeng hilang secepat kilat, dan matanya kembali tenang, tanpa riak.     

"Siapa kau?" Wajah Lin You menggelap. "Ini adalah urusan dari Keluarga Ji kami dan tidak ada hubungannya denganmu!"     

Di suatu tempat yang tersembunyi, Tian Luo mendengar kata-kata Lin You dan mendengus dengan jijik.     

Tidak ada seorang pun yang bisa dibandingkan dengan posisi tuannya di Keluarga Ji! Betapa konyolnya Lin You sebenarnya berani untuk mempertanyakan siapa Tuannya? Dan menyatakan Tuan tidak memiliki hak untuk mencampuri urusan orang lain?