Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Tercengang! Terguncang! (6)



Tercengang! Terguncang! (6)

0"Cermin Kosong itu milik kami sejak awal. Ini hanya seperti mengembalikan barang itu ke pemilik aslinya!" Kakek tua itu mendengus. "Karena itu, semua orang yang ia bunuh tidak bersalah, dan hanya dia yang sangat berdosa."     

"Haha!" Qin Yuan tidak bisa menahan tawa meledaknya. "Kau telah mengucapkan kata-kata yang paling tidak tahu malu yang aku pernah dengar di dalam hidupku! Apa maksudmu dengan Cermin Kosong itu adalah milikmu dari awal? Cermin Kosong itu dimiliki oleh seorang pria bernama Kosong ribuan tahun yang lalu. Karena tuanku tidak sengaja memasuki makam Kosong jadi dia menemukan Cermin Kosong itu! Jangan katakan padaku Kosong adalah leluhurmu! Namun aku mendengar bahwa si Kosong itu adalah seorang kasim!"     

Kakek tua itu menyeka keringat dingin dari wajahnya, dan ekspresinya cukup tidak sedap dipandang. Matanya berputar beberapa kali sebelum dia berkata, "Leluhurku memang ada hubungannya dengan Kosong! Jadi Cermin Kosong itu harus jatuh ke tanganku!"     

Leluhur kakek tua itu berhubungan dengan Kosong? Bagaimana bisa? Kakek tua itu hanya mencoba mencari alasan yang membenarkan diri untuk mendapatkan Cermin Kosong itu.     

Setiap orang harus mementingkan dirinya sendiri, atau surga dan bumi akan menghancurkanmu!     

Bum!     

Ketika kakek tua itu ingin lanjut untuk menakuti pria itu, dia melihat pria itu bertindak. Pria itu tidak berkata apa-apa dari awal hingga akhir. Mungkin karena orang-orang ini tidak pantas untuk kata-katanya.     

Namun, ketika pria itu mengangkat tangannya, angin di sekitar mereka langsung menjadi kencang seperti bilah yang tajam, dengan tak terlihat membunuh orang.     

Kepanikan muncul di mata kakek tua itu. Dia ingin menghindar dari angin itu dengan segala cara, namun terlepas seberapa cepatnya kakek tua itu, apakah dia bisa menang melawan angin di sekelilingnya? Dalam beberapa saat, semua orang-orang yang ada dipotong menjadi berkeping-keping oleh bilah angin yang kuat.     

"Qin Yuan." Pria itu mengeluarkan sebuah cermin dari kerah bajunya dan menyerahkannya pada Qin Yuan sembari berkata dengan tanpa ekspresi. "Lakukanlah perjalanan ke Tanah Tanpa Kembali dan berikan ini pada Feng'er."     

Qin Yuan menerima Cermin Kosong itu dan dengan hormat berkata, "Baik, Tuanku."     

Qin Yuan mengerti bahwa Nyonya adalah alasan mengapa tuannya ingin mendapatkan Cermin Kosong ini dengan membahayakan nyawanya!     

"Setelah kau pergi, kau tidak perlu kembali. Tinggallah di sisi Feng'er dan pastikan keselamatannya. Sedangkan untuk orang-orang yang mengejar Cermin Kosong ini, aku akan melenyapkan mereka semua." Suara pria itu asing dan tidak beremosi, namun menyebabkan Qin Yuan langsung bergidik.     

Kali ini, pembunuhan massal akan turun di benua ini. Siapa pun yang tahu bahwa tuannya memiliki Cermin Kosong itu akan dilenyapkan oleh tuannya tanpa gagal. Hanya karena … tuannya tidak ingin membawa bahaya pada Nyonya.     

Qin Yuan mengepalkan tangannya dengan hormat dan memberikan tatapan terakhir pada sosok dari pria dingin dan bertekad itu sebelum dia berbalik dan berjalan ke arah lain.     

Yun Xiao menoleh ke arah Qin Yuan menghilang sebelum menatap pada langit biru, bibirnya terangkat dengan lengkungan yang samar.     

"Dengan Cermin Kosong, kekuatanmu akan meningkat lebih cepat. Sedangkan bagiku, aku akan menaklukkan dunia ini untukmu dan aku akan menghadiahkannya untukmu!"     

…     

Yun Luofeng yang sekarang tidak tahu mengenai kejadian yang terjadi di sekitar Yun Xiao dan sewajarnya tidak tahu bahwa demi Yun Luofeng, Yun Xiao telah menjadi musuh publik di seluruh benua.     

Di dalam halaman, daun musim gugur melayang di langit. Di atas bukit buatan, kaki Yun Luofeng berayun bolak-balik, sikap tubuhnya lemas dan jahat. Tangannya memegang sebuah undangan, dan senyum misterius berada di bibirnya.     

"Guru, mengapa Keluarga Ou mencarimu?" Lin Ruobai berkedip, matanya penuh dengan kebingungan.     

Yun Luofeng tersenyum. "Terakhir kali, aku membuat Ou Ya malu di pesta ulang tahun Nangong. Dia pasti ingin mendapatkan kembali reputasinya kali ini, itu mengapa dia mengundangku untuk bergabung dalam pertemuannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.