Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Kedatangan Tabib yang tak Terhitung Jumlahnya (5)



Kedatangan Tabib yang tak Terhitung Jumlahnya (5)

0"Pohon Kecil, bagus sekali," Xiao Mo terkikik dan menatap pada bayi gemuk di pelukannya. Xiao Mo merendahkan suaranya dan berbicara, "Ingat, ayahmu adalah Yun Xiao dan hanya dia yang boleh mendekati ibumu. Kau harus menyodok pria lain yang mendekati Ibumu pada punggung mereka!"     

Pria tragis ini tidak akan pernah membayangkan punggungnya akan terluka karena tindakannya yang tidak disengaja.     

"Xiao Mo, bantu topang dia ke restoran untuk beristirahat."     

Yun Luofeng menatap Xiao Mo seolah-olah berpikir sesuatu. Sepasang mata hitam pekat Yun Luofeng sepertinya telah melihat semuanya.     

Xiao Mo memberikan wajah yang yang menyenangkan, menyerahkan Pohon Kecil yang berada di pelukannya pada Yun Luofeng sebelum berjalan untuk menopang sosok pria yang terhuyung itu.     

"Yun Luofeng, apakah mereka berdua ini adalah kerabatmu?" Pria itu melihat pada Xiao Mo dan Pohon Kecil sementara bertanya dengan rasa ingin tahu.     

Xiao Mo menegakkan dadanya, berbicara dengan berani dan percaya diri. "Bayi ini adalah adikku yang bernama Yun Shu dan namaku Yun Mo. Kami berdua adalah putra dari Yun Luofeng!"     

Putra?     

Mirip dengan kilat yang menyambar, pria itu membuka mulutnya lebar-lebar karena terkejut, dan hanya kembali ke kesadarannya setelah waktu yang lama.     

Hanya setelah beberapa saat kemudian garis pandangnya yang terganggu beralih ke arah Yun Luofeng dan mengutuk. "T*hi! Beberapa tahun tidak bertemu dan kau bahkan telah memiliki anak? Beri tahu aku, siapa pria pemberani yang menikahimu?"     

Di dalam hati pria itu, sudah jelas-jelas Yun Luofeng adalah iblis!     

Pada tahun ketika mereka bertemu pertama kali di Huaxia, penampilan Yun Luofeng menyebabkan kekhawatiran pada pria itu, jadi pria itu menunjukkan temperamennya dengan menghampiri Yun Luofeng untuk menggodanya.     

Setelah itu ….     

Pria itu dipukuli dengan serius, hingga dia tidak bisa berdiri selama setengah bulan!     

Sejak saat itu, reputasi Yun Luofeng menyebar ke seluruh penjuru sekolah, dan tidak ada seorang pun yang memiliki nyali untuk mencari masalah dengan Yun Luofeng. Karena kejadian ini juga mereka berkenalan dan menjadi teman yang bergaul bersama!     

"Shen Mo, kau cukup bawel?" Yun Luofeng menyipitkan matanya dan tangannya mengepal dengan erat hingga persendiannya menghasilkan suara gemeretak yang nyaring.     

Suara itu menyebabkan keringat dingin menetes dari wajah pria yang tampan itu sementara tertawa dengan malu, "Saat ini, namaku bukan Shen Mo. Namaku Nangong Yunyi. Kau lebih baik tidak memanggilku dengan nama yang salah."     

"Xiao Mo, seret dia ke dalam."     

Yun Luofeng melirik penuh arti ke arah Xiao Mo sebelum memasuki restoran.     

Dalam pemahaman, Xiao Mo menyeret pria itu dengan kecepatan yang meningkat tanpa peduli mengenai suara ratapannya.     

Di penjelmaan Yun Luofeng sebelumnya, Yun Luofeng telah memilih Dunia Kode Dewa dari masa-masa awal sehingga Xiao Mo juga telah mengikuti Yun Luofeng selama bertahun-tahun. Sewajarnya, Xiao Mo juga mengetahui tentang hubungan Nangong Yunyi dan Yun Luofeng.     

Walaupun Nangong Yunyi telah jatuh cinta yang mendalam dengan gadis cantik dari fakultas Sekolah Kedokteran Huaxia, Xiao Mo tidak akan pernah melupakan bagaimana bajingan ini memulai percakapannya dengan Tuannya sendiri ….     

Xiao Mo yang sebelumnya tidak bisa membalaskan dendam Tuannya jadi saat ini, dia dengan kejam mengerjainya!     

…     

Di dalam kabin restoran itu, mewah dan tenang.     

Xiao Mo menyeret Nangong Yunyi ke dalam dan secara paksa melemparnya ke lantai, menyebabkan Nangong Yunyi sangat merasa kesakitan sehingga dia meratap.     

"Yun Luofeng, dari mana putramu berasal dan mengapa dia memiliki kekuatan yang begitu besar?"     

"Aku memungutnya." Memang, Xiao Mo diangkat oleh Yun Luofeng.     

Kedua wanita cantik yang Nangong Yunyi peluk di lengannya juga berjalan masuk. Setelah melihat Nangong Yunyi di lantai, wajah mereka pucat pasi karena terkejut. Kedua wanita itu buru-buru menopang Nangong Yunyi sembari bertanya dengan khawatir, "Tuan Muda, apakah kau baik-baik saja?"     

"Aku baik-baik saja, bantu aku supaya aku bisa duduk."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.