Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Hari Kiamat Sekte Xuanqing (11)



Hari Kiamat Sekte Xuanqing (11)

0Senyum cemerlang melebar di wajah Pohon Kecil yang menggemaskan. "Ibu, serahkan mereka padaku."     

Wussssss!     

Dalam sekejap, sejumlah tanaman merambat yang tak terhitung jumlahnya menjulur dari tubuh Pohon Kecil dan dalam waktu singkat, tanaman merambat yang panjang itu telah meliliti para pengawal berjubah putih itu dan dengan erat mengikat tubuh mereka hingga mereka tidak bisa bernapas.     

Su Jun terkejut, tidak pernah menyangka bahwa bocah kecil di samping Yun Luofeng begitu kuat ….     

"Pohon spiritual?" Qin Yue agak terkejut. "Tidak disangka kau sebenarnya adalah pohon spiritual."     

Pohon spiritual berbeda dengan binatang buas spiritual. Sebuah pohon spiritual membutuhkan bertahun-tahun untuk menerobos agar mereka memiliki pikiran mereka sendiri. Terutama, pohon spiritual yang bisa berubah menjadi manusia adalah satu dari sepuluh ribu.     

Pohon kehidupan Suku Perawan Suci sangat kuat, namun bahkan setelah pohon itu berubah menjadi bentuk manusia, pohon tersebut masih terkurung di dalam tubuh pohon, tidak seperti Pohon Kecil yang bisa berkeliling ke dunia luar. Oleh karena itu, begitu Qin Yue melihat Pohon Kecil, keserakahan muncul di matanya.     

"Berhenti!" Qin Yue melambaikan tangannya, menghentikan pengawal yang bergegas ke arah Yun Luofeng dan dengan dingin berkata, "Kau bukan manusia ataupun binatang buas spiritual, namun sebuah pohon yang bisa berubah menjadi manusia. Apakah aku benar?"     

Pohon Kecil mendengus, dan jelas, dia tidak punya kesan baik terhadap wanita itu.     

"Mengapa kau tidak mengikutiku?" Qin Yue mencoba memperlihatkan senyum selebar mungkin namun nada suaranya masih angkuh dan pantang menyerah. "Hanya dengan mengikuti Suku Perawan Suci kemampuanmu yang sebenarnya akan keluar."     

Kata-kata Qin Yue menyiratkan bahwa dia menganggap Pohon Kecil seperti sebuah harta karun berharga yang disalahgunakan karena terjatuh ke tangan Yun Luofeng.     

"Bibi, kau sangat buruk rupa jadi mengapa aku harus mengikutimu?" Pohon Kecil memperlihatkan senyum yang polos dan naif, sementara suara kekanak-kanakannya terdengar.     

Ekspresi Qin Yue tiba-tiba berubah dan cahaya dingin melintas di matanya. "Hmph! Bagaimana jika aku harus mendapatkanmu hari ini?"     

Qin Yue adalah si cantik nomor satu di Suku Perawan Suci, namun bocah kecil ini sebenarnya berani untuk menyatakan bahwa dia buruk rupa? Bagaimana Qin Yue bisa menelan kemarahan ini?     

"Maka itu akan tergantung apakah kau punya kemampuan!" Senyum Pohon Kecil masih gemilang seolah-olah berbicara mengenai sesuatu yang tidak penting.     

"Jika kau adalah binatang buas spiritual atau manusia, aku benar-benar tidak punya cara untuk menaklukkanmu. Namun …. " Qin Yue tersenyum, dan senyumnya tidak bangga seperti sebelumnya. Apa yang menggantikan senyum itu adalah kepercayaan diri dan keyakinan untuk menang. "Kau hanyalah sebuah pohon spiritual."     

Selain pohon kehidupan, ada pohon-pohon lain yang tak terhitung jumlahnya di dalam Suku Perawan Suci dan semua pohon spiritual itu angkuh dan bangga, tidak bersedia melayani mereka. Meski begitu, dengan bisa menaklukkan pohon spiritual itu, bagaimana mungkin suku itu tidak mempunyai senjata pamungkas di balik lengan baju mereka?     

Setelah mengatakan ini, Qin Yue mengeluarkan sebuah cambuk berwarna hijau. Cambuk panjang itu ditenun menggunakan cabang dari tanaman merambat dan memancarkan aura samar yang kuat.     

Ekspresi polos Pohon Kecil berubah menjadi pucat begitu dia melihat cambuk panjang yang dikeluarkan Qin Yue, sementara suara kekanak-kanakannya mengandung kemarahan dan niat membunuh.     

"Dari mana kau mendapatkan cambuk itu?!"     

Ini adalah pertama kalinya Yun Luofeng melihat Pohon Kecil bersikap seperti itu, dan agak terkejut ketika dia menatap kembali pada wajah marah bocah kecil itu.     

Pohon Kecil dengan erat mengepalkan tangannya sambil gemetar. Karena Qin Yue tidak menjawabnya, Pohon Kecil menaikkan volume suaranya dan bertanya dengan tegas, "Katakan padaku, dari mana kau mendapatkan cambuk itu?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.