Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Panen yang Berlimpah (6)



Panen yang Berlimpah (6)

3Oleh karena itu, Lin Ruobai dengan patuh memakan buah roh itu.     

Oek!     

Setelah mengonsumsi buah roh itu, Lin Ruobai tiba-tiba muntah darah, dan tubuhnya terhuyung sebelum terjatuh ke pelukan Xiao Mo.     

Su Jun yang melihat Lin Ruobai berada di pelukan Xiao Mo langsung mengamuk, namun sepertinya mengingat sesuatu, Su Jun mencibir, "Menurut apa yang aku tahu, orang-orang yang akan mengonsumsi buah roh itu akan memasuki keadaan tidur selama beberapa hari. Untuk tepatnya berapa hari dia akan tertidur tergantung dengan fisiknya, dan dia kemungkinan besar akan sadar kembali setelah setengah tahun."     

Mata Su Jun berbinar, dan dia mencibir, "Apakah kau tahu betapa besarnya kesalahan yang telah kau perbuat?"     

"Aku tidak tahu bahwa aku melakukan kesalahan." Yun Luofeng mengangkat alisnya, dan menatap pada Su Jun dan berbicara dengan nada dingin. "Aku hanya tahu bahwa kau telah melakukan kesalahan yang tidak bisa dimaafkan! Yun Yi, bunuh semua orang yang datang hari ini tanpa pengecualian!"     

Yan Ke dan teman-temannya terkejut, mungkin tidak menyangka bahwa Yun Luofeng berniat untuk membantai semua orang. Namun, setelah memikirkan hal itu baik-baik, mereka mengerti. Yun Luofeng mempunyai kepribadian untuk mengembalikan apa yang ditujukan padanya, lantas kenapa jika Yun Luofeng membunuh mereka yang ingin membunuhnya?     

Orang yang lemah sering ditindas dan hanya dengan menjadi jahat baru orang lain akan takut padamu!     

Dalam sekejap, Yun Yi melesat ke depan dan membunuh. Siluetnya mirip seperti dewa pembunuh, dengan mudah mengubah mereka menjadi mayat hanya dengan mengangkat tangannya.     

Su Jun memberikan lirikan penuh arti pada Su Luochen, dan setelah menangkap maksud Su Jun, Su Luochen menyerang Yun Luofeng yang berada di belakang Yun Yi.     

"Wanita sialan, aku akan melumpuhkanmu hari ini dan lihat apakah kau berani untuk bersikap begitu sombong!"     

Melihat Su Luochen berlari ke arah Yun Luofeng, Yan Ke dan yang lainnya buru-buru berteriak, "Nona Yun, hati-hati!"     

Walaupun Yun Yi kuat, mereka tidak mengetahui kekuatan Yun Luofeng. Oleh karena itu, setelah menyaksikan tindakan Su Luochen, mereka buru-buru memberikan peringatan.     

Berdiri di tengah angin sepoi-sepoi, seorang wanita muda tidak bergerak sedikit pun, dengan jubah putihnya berkibar di angin, memancarkan aura jahat. Pada saat Su Luochen tiba di depan wanita itu, dia mengangkat alisnya dan matanya dipenuhi dengan ketidakpedulian memandang pria yang kejam itu.     

Tangan wanita itu sedikit terangkat ….     

Plak!     

… dan sebuah tamparan mendarat di wajah Su Luochen. Tamparan ini sangat lembut, dan sepertinya tidak ada energi yang digunakan untuk tamparan tersebut.     

Berbagai kelompok yang menyaksikan kejadian ini menggelengkan kepalanya dan mencibir. Hanya Yan Ke dan yang lainnya memiliki senyum pahit di wajah mereka. Mereka berada jauh dari Yun Luofeng dan tidak bisa menolongnya. Baru sekarang mereka punya waktu untuk menghentikan Su Luochen. Namun, apa yang selanjutnya terjadi menyebabkan semua orang tercengang.     

Kepala Su Luochen berputar seperti gasing, berputar tanpa henti dari tamparan Yun Luofeng yang pelan dan lembut.     

Su Luochen ingin berteriak minta bantuan namun tidak bisa menghasilkan suara. Ini berlangsung sampai suara retak terdengar dan kepalanya putus, jatuh terguling ke lantai dengan darah segar menyembur ke mana-mana, membebaskannya dari rasa pusing.     

Di puncak gunung itu, suasana menjadi hening, hingga suara dari angin bertiup bisa terdengar dengan jelas.     

Su Jun yang sedari tadi terkejut dalam keheningan dan apa yang mengikutinya adalah ketakutan dan rasa syukur yang berasal dari hatinya. Su Jun takut dengan kekuatan Yun Luofeng dan merasa bersyukur karena dia tidak menyerang Yun Luofeng tadi ….     

Kalau tidak, di bawah tamparan itu, akan sulit bagi Su Jun untuk bertahan hidup. Ironisnya adalah Su Jun sebenarnya percaya bahwa Yun Luofeng adalah pengolah tingkatan langit!     

Tiba-tiba, Su Jun sepertinya mengingat sesuatu dan menggertakkan giginya. "Kau sengaja melakukan ini! Kau pasti sengaja memanen rumput ular giok, membuat kami menurunkan kewaspadaan kami dan jatuh ke dalam perangkapmu! Bagaimana bisa seorang wanita begitu jahat? Jika bukan karena dirimu, tidak akan ada begitu banyak kematian!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.