Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Sakit Hatinya (9)



Sakit Hatinya (9)

2Tidak lama kemudian, bunga krisan kecil itu mulai bertumbuh dengan cepat dan akhirnya menjadi sebuah bunga krisan raksasa yang lebih besar dari sebuah pohon besar. Sebenarnya, ini hanyalah sebuah benih yang menyerupai bunga krisan. Pohon Kecil menggunakannya untuk menyelamatkan Ruang Kode Dewa. Oh iya, tidak, itu untuk menyelamatkan sumber makanannya. Untuk mengapa benih itu berbentuk seperti bunga krisan, Pohon Kecil juga tidak tahu ….     

…     

Di dalam ruangan, baik Xiao Mo maupun Yun Luofeng tidak menyadari kepergian Pohon Kecil atau tidak memiliki pikiran untuk memperhatikan kejadian yang terjadi di dalam Ruang Kode Dewa. Oleh karena itu, mereka tidak tahu bahwa bunga krisan itu sedang tumbuh subur menjadi dewasa di dalam Ruang Kode Dewa.     

"Tuan Putri, tidak lama lagi, Ruang Kode Dewa tidak bisa bertahan lebih lama." Xiao Mo menatap pada Yun Luofeng dengan wajah yang pucat. "Jika kau tidak tidak segera menyelesaikan proses penyembuhan Yun Xiao, Ruang itu akan segera hancur."     

Energi spiritual yang biasanya Yun Luofeng gunakan hanyalah seutas. Rasanya seperti dengan perlahan mencicipi teh dan sama sekali tidak seperti sekarang, di mana rasanya seperti menenggak air. Terlepas dari seberapa besarnya botol air itu, botol air itu masih tidak bisa menahan gaya minum seperti ini.     

"Xiao Mo, aku hampir berhasil, tahan sebentar lagi."     

Mereka sudah sampai hingga di langkah ini, jadi Yun Luofeng tidak ingin menyerah. Bahkan jika Yun Luofeng harus mengorbankan hidupnya, dia masih tidak ingin membiarkan Yun Xiao menahan rasa sakit seperti itu!     

Tubuh Xiao Mo agak gemetar. Dia melirik pada Yun Luofeng, dan tekad perlahan merayap ke matanya yang cerah.     

"Tuan Putri, apakah kau masih ingat identitas yang aku sebutkan padamu?" Xiao Mo tersenyum. "Keberadaanku diciptakan dari energi spiritual di Ruang Kode Dewa. Karena sebagian besar dari energi spiritual di dalam Ruang itu dikonsumsi olehku, jika ini terus berlanjut, kau pasti akan mati."     

"Namun …. " Xiao Mo mendongak, matanya yang jernih berkilauan. "Karena tubuhku diciptakan oleh energi spiritual Ruang itu, aku juga bisa mengubah diriku kembali menjadi aliran energi spiritual dan mengurangi rasa sakit Yun Xiao …. "     

"Xiao Mo!" Hati Yun Luofeng tiba-tiba mengepal. "Ruang Kode Dewa seharusnya bisa bertahan. Bukankah kau mengatakan sebelumnya bahwa energi spiritual di Ruang Kode Dewa memiliki persediaan yang tidak ada habisnya dan tidak terbatas? Bahkan jika energi spiritual itu tidak berlebihan seperti yang kau katakan, seharusnya Ruang Kode Dewa bisa bertahan sedikit lebih lama lagi."     

Xiao Mo menggelengkan kepalanya. "Sebagai roh penjaga dari Ruang Kode Dewa, tidak ada orang yang tahu berapa batas spiritual energi di dalam Ruang itu, jadi aku tidak bisa terus menggunakannya. Setidaknya, aku tidak bisa membiarkanmu mati!"     

Begitu Ruang Kode Dewa runtuh, mereka berdua akan mati. Oleh karena itu, akan lebih baik jika membuat Xiao Mo menjadi satu-satunya yang pergi. Xiao Mo adalah keberadaan yang tidak memiliki kehidupan untuk memulainya, dan Ruang Kode Dewa-lah yang memberikan Xiao Mo kesadaran dan membuatnya bertemu dengan Tuan Putri … dan Xiao Bai.     

Xiao Mo tidak mengerti mengapa dia memikirkan gadis bodoh yang menggemaskan itu pada saat seperti ini.     

"Xiao Mo!" Wajah Yun Luofeng langsung berubah. "Aku tidak ingin membiarkan Yun Xiao menderita kesakitan, namun aku juga tidak ingin membuatmu pergi! Jadi jangan lakukan hal yang bodoh!"     

"Tuan Putri, aku sudah puas dengan bisa mendapatkan kesempatan bertemu denganmu di kehidupan ini. Oh iya, ingat untuk memberi tahu Xiao Bai bahwa jika aku bisa bereinkarnasi seperti manusia, aku ingin menikahinya di kehidupan berikutnya."     

Namun, Xiao Mo tahu ini hanyalah angan-angan saja. Dia bukanlah apa-apa melainkan sebuah perwujudan roh, dia tidak punya nyawa ataupun jiwa, jadi bagaimana Xiao Mo bisa bereinkarnasi? Jika Xiao Mo menghilang, dia tidak akan pernah ada di dunia ini lagi ….     

"Feng'er." Melihat Xiao Mo hendak mengorbankan dirinya, Yun Xiao mengangkat tangannya dan memegang tangan Yun Luofeng dengan tangannya. "Apa yang kau lakukan sudah cukup. Daripada membiarkan Xiao Mo hilang, aku bersedia untuk menderita rasa sakit."     

Bagaimana bisa Yun Xiao tidak mengerti pentingnya Xiao Mo bagi Yun Luofeng? Jika Xiao Mo benar-benar kehilangan nyawanya karena ini, maka … Yun Luofeng pasti akan menjalani sisa hidupnya dengan rasa sakit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.