Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Sakit Hatinya (3)



Sakit Hatinya (3)

2"Itu benar! Selama dia menjadi cucuku, aku akan memberikannya apa pun."     

"Tidak baik, tidak baik," Kakek Jun menggelengkan kepalanya dengan panik. "Aku masih belum mempersiapkan hadiah untuk cucuku. Bagaimana jika kau mengalahkanku? Aku dengar bagian maritim dari Provinsi Pusat memiliki herbal medis yang bisa meningkatkan kekuatan seseorang dengan besar. Tunggu hingga aku mendapatkan herbal itu untuk cucu bonus yang aku angkat, kemudian aku akan membawamu padanya."     

"Jun Lingtian, biar aku beri tahu padamu, jika kau tidak membawaku untuk mencari gadis itu, aku tidak akan menutup masalah denganmu hari ini!" Mu Dong memelototi Kakek Jun dengan marah.     

Terbukti, jika Kakek Jun menolak, Mu Dong pasti tidak akan melepaskan kakek tua ini dengan mudah. Melihat Mu Dong di ambang kegilaan, Kakek Jun akhirnya mengalah, "Jangan lupa apa yang kau baru saja katakan. Kau akan memberikan semua harta bendamu untuknya. Jika kau mengingkari kata-katamu, aku tidak akan membawamu menemuinya." Walaupun kakek tua Jun belum bisa memberikan hadiahnya pada Yun Luofeng, bagaimana mungkin dia bisa benar-benar menolak kesempatan untuk membiarkan Yun Luofeng mendapatkan begitu banyak harta berharga?     

Sayangnya, Mu Dong masih kecewa pada akhirnya …     

Ketika mereka tiba di penginapan, mereka baru tahu bahwa Yun Luofeng telah pergi beberapa hari yang lalu. Kedua kakek tua itu hanya bisa pulang dengan kecewa.     

Ketika Kakek Jun melangkah keluar dari penginapan, sesosok orang mendarat di hadapannya dengan posisi setengah berlutut. Orang itu dengan hormat berkata, "Kepala Keluarga Tua, bawahan ini akhirnya menemukanmu."     

Wajah kakek tua itu langsung menegang, dan suaranya seperti es. "Kakek tua ini telah berkata bahwa masalah dari Keluarga Jun tidak bersangkutan denganku, jadi mengapa kau masih mencariku?"     

"Kepala Keluarga Tua, masalah ini tidak biasa." Pengawal itu menyeka keringat palsu dari dahinya. "Kepala Keluarga menerima sebuah pesan yang mengatakan bahwa gubernur dari Provinsi Timur pernah melihat seseorang secara pribadi membawa sebuah liontin batu giok di tubuhnya, jadi mereka secara khusus memberitahukan Keluarga Jun."     

Pengawal itu langsung menyerahkan sebuah kertas yang berisi gambar pola liontin itu padanya. Tubuh Kakek Jun langsung membeku. Tangannya kemudian bergetar menerima kertas itu dan dia membukanya dengan gerakan lambat.     

Selama bertahun-tahun, Kakek Jun sudah mengalami rasanya ada harapan dan keputusasaan, hingga dia tidak berani lagi untuk punya harapan pada akhirnya. Oleh karena itu, pada saat ini, dia merasa ketakutan yang mendalam menyelimuti tubuhnya. Dia takut bahwa liontin batu giok itu bukan liontin yang ia letakkan di pakaian putrinya yang masih bayi itu ….     

Namun, ketika Kakek Jun membuka kertas itu, air mata mengalir di wajahnya, dan jari-jarinya dengan lembut menelusuri kata 'Jun' di atas liontin itu."     

"Ini benar, ini adalah liontin batu giok yang aku berikan pada Jun'er saat itu. Jun'er masih hidup? Dia masih hidup!"     

Sudah berapa tahun? Berapa tahun Kakek Jun habiskan dalam kerinduan dan keputusasaan? Dia bahkan telah kehilangan harapan. Namun siapa yang akan membayangkan bahwa Kakek Jun akan bisa melihat liontin batu giok itu lagi ketika dia masih hidup?     

Kakek Jun mendongak dan dengan emosional bertanya, "Apakah gubernur dari Provinsi Timur memberikan lukisan Jun'er? Atau namanya saat ini?"     

"Dia hanya berkata bahwa orang lain itu adalah seorang wanita muda sekitar berusia dua puluh tahun dan tidak menyebutkan apa-apa lagi."     

"Wanita muda?" Kakek Jun tertegun dan kegembiraan di wajahnya meningkat. "Apakah Jun'er memiliki anaknya sendiri? Gadis itu adalah putri Jun'er? Itu bagus, kakek tua ini mendapatkan cucu perempuan lagi!" Kakek Jun yang kasihan itu sayangnya tidak tahu bahwa Yun Luofeng bukanlah putri Jun Fengling dan malahan istri dari putranya.     

"Selamat." Mu Dong yang tadinya mengamuk karena kejadian sebelumnya, namun pada saat seperti ini, dia masih berjalan menghampiri dan menepuk bahu teman lamanya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.