Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Berangkat ke Provinsi Pusat (6)



Berangkat ke Provinsi Pusat (6)

2"Tenang saja, Bibi pasti masih hidup. Hanya saja, dia tersembunyi di suatu tempat dan kita belum menemukannya. Terlebih lagi, dengan usia bibi yang sekarang, dia pasti telah memiliki anak, jadi Ling'er pasti punya sepupu!"     

Kakek tua Jun itu tertawa terbahak-bahak. "Lupakanlah untuk mempunyai saudara laki-laki, aku lebih suka perempuan dan aku harap Jun'er melahirkan seorang cucu perempuan untukku!"     

Dibandingkan dengan anak laki-laki, kakek tua Jun lebih menyukai anak perempuan. Jika cucunya adalah laki-laki dan belajar kebiasaan buruk dari anak didiknya yang selalu menyebabkan kakek tua Jun marah, bukankah dia akan mati karena terlalu banyak marah?     

Anak perempuan lebih baik, seperti Ling'er, yang lebih bijaksana daripada ayahnya. Karena penyayang dan penurut, membuat seseorang menyukai Ling'er.     

"Kakek, kau berprasangka tidak adil!" Ling'er dengan lucu menjulurkan lidahnya dan berkata dengan gembira.     

"Hmph, aku berharap untuk bisa hidup beberapa tahun lagi. Jika aku memiliki cucu laki-laki, apa yang harus aku lakukan jika dia membuatku marah seperti ayahmu?" Pada saat kakek tua itu memikirkan anak didiknya yang keras kepala, dia gemetar karena kemarahan. Jika dia tahu dari awal, dia sudah akan mengambil anak didik seorang wanita.     

Kakek tua berjubah biru laut menatap pada wanita muda yang sedang berdiri di depan kakek tua Jun itu dan senyum muncul di wajahnya yang tua.     

Selama bertahun-tahun ini, untung ada gadis ini yang mengikuti kakek tua Jun untuk bepergian. Kalau tidak, bahkan jika kakek tua Jun tidak berduka karena tidak dapat menemukan putrinya, dia sudah akan menjadi depresi.     

"Kakek," Mata Ling'er berputar-putar dan sebuah senyum yang cerah muncul di wajahnya, "Apakah menurutmu sesuatu terjadi karena Ayah mengerahkan begitu banyak orang untuk mencarimu?"     

"Masalah apa yang mungkin ia miliki? Bukankah untuk menyerahkan Keluarga Jun padaku? Jika Keluarga Jun membutuhkan kakek tua ini untuk mengelola, mengapa aku menerimanya sebagai seorang anak didik pada saat itu?" Kakek tua Jun mendengus. "Bagaimanapun juga, dia hanya bisa bermimpi!"     

Kakek tua berjubah biru laut terbatuk kering, memperlihatkan sikap canggung. "Sebenarnya, kau bisa mendidik Ling'er untuk menjadi penerusmu berikutnya. Bakatnya tidaklah buruk dan mungkin akan mencapai lebih dari ayahnya di masa depan."     

"Tidak boleh, aku ingin dia mengikutiku untuk beberapa tahun lagi. Kecuali kau ingin anak didikku itu untuk menemaniku? Apa menariknya dengan dua pria saling menatap satu sama lain setiap hari?" Kakek tua Jun dengan datar menolak saran dari teman baiknya. Kakek tua Jun tidak ingin menghadapi wajah anak didiknya setiap hari.     

"Kakek Mu, setelah Ling'er menemani kakek untuk mencari bibi, Ling'er kemudian akan kembali untuk menjadi penerus." Ling'er berbicara dengan bijaksana saat dia berdiri di satu sisi.     

Kakek tua berjubah biru laut itu menatap pada kakek tua Jun dengan iri. "Kakek tua, aku iri padamu karena memiliki cucu yang begitu bijaksana. Sepertinya aku juga harus mengambil seorang anak didik, agar aku tidak iri padamu."     

Walaupun Ling'er bukan keturunan dari kakek tua Jun, dia telah lama menganggap Ling'er sebagai cucu kandungnya di dalam hati. Kalau tidak, kakek tua Jun tidak akan sangat menyayangi Ling'er, yang berniat untuk merawat Ling'er menjadi penerusnya.     

"Ayo, mari kita lanjutkan bermain catur." Kakek tua Jun tertawa terbahak-bahak. "Oh iya, Kota Tianyue sepertinya sibuk dengan aktivitas baru-baru ini, apa yang terjadi?"     

Kakek tua Mu mengerutkan keningnya. "Aku dengar itu karena seseorang yang bernama Kaisar Hantu mendapatkan sesuatu yang bernama Jantung Bodhi. Ketika memakannya, seseorang bisa tak terkalahkan selama tiga hari. Oleh karena itu, ada beberapa pengolah yang memburu Kaisar Hantu untuk Jantung Bodhi itu!"     

"Jantung Bodhi?" Kakek tua Jun menatap kosong. "Aku pernah mendengar barang ini, mungkinkah Kaisar Hantu itu sedang berada di Kota Tianyue?"     

"Tidak," Mu Dong menggelengkan kepalanya. "Kaisar Hantu sedang berada di Kota Kulong dan seseorang harus melewati Kota Tianyue untuk sampai ke Kota Kulong. Namun, Kaisar Hantu terlalu tangguh dan untuk mencegah kematian yang sia-sia, para ahli yang tak terhitung jumlahnya telah mengadakan ujian. Mereka yang telah melewati ujian memiliki hak untuk pergi ke Kota Kulong. Terlepas dari ini, tidak ada seorang pun yang diperbolehkan ke sana."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.