Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

2Ya Tuhan, ciuman pertamanya telah hilang! Namun, setelah Xiao Mo kembali pada kesadarannya dengan susah payah, dia menyadari bahwa wanita muda yang berdiri di hadapannya telah hilang ….     

Di jalanan yang sibuk dengan aktivitas, ketika Lin Ruobai berjalan melewati dua jalur jalan, dia dihalangi oleh beberapa pengawal. Lin Ruobai dengan imut berkedip dan menatap pada orang-orang di hadapannya dengan bingung.     

"Mengapa kalian menghalangiku?"     

"Haha," Seorang pengawal yang sedikit lebih tua tertawa dan berkata dengan senyum yang dalam, "Nona, menurut kami kau imut dan ingin membelikanmu makanan. Aku ingin tahu apakah kau bersedia mengikuti kami?"     

Mata Lin Ruobai menjadi cerah dan senyum cemerlang muncul di wajahnya. Kedua gigi taring Lin Ruobai terlihat di bawah sinar matahari, terlihat sangat menggemaskan.     

"Baiklah!"     

Beberapa pengawal saling menatap. Seorang penggila makanan seperti Lin Ruobai relatif mudah ditipu.     

"Nona kecil, ayo pergi. Selama kau melayani tuan muda kami dengan baik, kau bisa makan semua yang kau mau, tidak seperti Guru miskinmu yang bahkan tidak bersedia untuk membuatmu kenyang."     

Lin Ruobai tiba-tiba berhenti dan menggembungkan pipinya karena dia marah, sementara matanya memelototi pada pengawal yang mempermalukan Yun Luofeng. "Kau tidak boleh menjelek-jelekkan Guruku! Minta maaf!"     

Wajah pengawal itu menegang. "Kau memintaku untuk minta maaf?"     

"Itu benar! Kau menjelek-jelekkan Guruku, jadi kau harus minta maaf, atau kalau tidak aku tidak akan mengikutimu!"     

Bagaimana bisa hidangan bercita rasa tinggi lebih penting daripada Gurunya? Demi Gurunya, Lin Ruobai bisa menelantarkan makan.     

"Kau lebih baik minta maaf sekarang," pengawal senior menyodoknya dan berkata, "untuk menghindari masalah."     

Bagaimanapun juga, ini adalah Provinsi Timur dan mereka tidak bisa dengan paksa menyeret gadis kecil ini pergi. Jika gadis itu tidak bersedia untuk mengikuti mereka, mereka tidak memiliki cara lain untuk membuat gadis itu ikut dengan mereka.     

Pengawal yang mempermalukan Yun Luofeng menahan kemarahannya dan dengan enggan berkata, "Maaf!"     

Setelah tiba di Kediaman Gubernur Provinsi Utara, dia akan membalasnya!     

"Nona kecil, bisakah kita pergi sekarang? Oh iya, aku belum tahu namamu."     

"Guruku memberitahuku, namaku adalah Lin Ruobai."     

"Oh? Kalau begitu siapa nama Gurumu?"     

"Yun Luofeng."     

Yun Luofeng?     

Pengawal itu saling menatap sementara mereka merasa bahwa nama itu akrab, seperti pernah didengar sebelumnya ….     

Sementara itu, dari jauh Yun Luofeng telah melihat Hu Li dan bocah kecil yang sedang melamun dan duduk di dekat pintu masuk sebuah rumah kayu kecil. Sebuah cahaya tidak terdeteksi melesat di mata Yun Luofeng.     

Begitu Hu Li mendongak, dia melihat Yun Luofeng muncul di hadapannya. Matanya cerah dan dia buru-buru berdiri, bergegas menghampiri Yun Luofeng. Namun, ketika Hu Li mengulurkan tangannya, ingin memeluk Yun Luofeng, Pohon Kecil tiba-tiba mendongak dan terkikik. Begitu cekikikan Pohon Kecil terdengar, sejumlah tanaman rambat yang tak terhitung bangkit dan dengan kuat melilit Hu Li.     

"Yun Luofeng, aku sangat merindukanmu. Apakah kau tahu betapa bosannya menghadapi bocah kecil ini setiap hari ketika kau pergi?" Ekspresi Hu Li dipenuhi dengan kesedihan seolah-olah Yun Luofeng telah melakukan sesuatu yang akan membuat surga marah!     

"Aku datang untuk memberitahumu bahwa kita akan berangkat dua hari dari sekarang dan pergi dari Provinsi Timur."     

"Apakah kau serius?" Mata Hu Li bersinar terang. "Itu bagus! Aku takut dan hampir menjadi gila beberapa hari ini di Provinsi Timur, takut bahwa aku akan menjadi sasaran tinju dari wanita gila Hong Luan itu! Apakah kau tahu berapa banyak orang yang dipukuli Hong Luan di akademi pada saat itu? Oleh karena itu, semua anak didik dari akademi takut ketika mereka melihat Hong Luan."