Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Menagih Utang (1)



Menagih Utang (1)

2Hu Li melirik Yun Luofeng dengan ragu-ragu dan akhirnya mengambil obat itu. Dia berbalik pada kakek tua itu, "Ayah, tunggu sebentar. Biarkan aku merebus obatnya."     

Kemudian Hu Li pergi.     

"Tuan dan Nyonya Yun," kata kakek tua itu, matanya tertuju pada mereka, "Jika kalian tidak keberatan, mohon beristirahatlah di rumahku malam ini."     

Yun Luofeng mengangguk sedikit. Bagi seorang pengolah jiwa, bahkan duduk sepanjang malam pun tidak masalah ….     

Keesokan harinya, di pagi hari.     

Sebuah suara keras datang dari luar ruangan yang reyot di pemukiman kumuh itu.     

Seorang pria berteriak dengan angkuh, "Hu Wenwu, Hu Li, apakah kalian sudah mempersiapkan uangnya? Jika kalian tidak bisa membayar utangmu, kau harus memberikanku nyawa kalian!"     

Cit!     

Pintu kayu reyot itu didorong terbuka oleh sebuah tangan tua, dan kakek tua itu terhuyung keluar dengan bantuan dari putra-putranya. Tongkatnya menghantam tanah seperti palu yang memukul hati orang banyak.     

"Hu Youwu, kau tahu apa yang kau lakukan!" Kakek tua itu dengan dingin menatap pada pria yang berdiri di hadapannya, suaranya serak dan kering serta matanya serius.     

Hu Youwu tertawa, "Apa yang aku lakukan? Mengapa aku tidak tahu? Bagaimana denganmu? Seorang pasien meninggal karena proses pengobatanmu, yang diketahui seluruh Kota Luohua. Reputasimu telah hancur, dan tidak ada seorang pun yang bisa menolongmu!"     

Dengan itu, Hu Youwu mengangkat tangannya dan secarik kerta muncul. Sidik jari merah terang terlihat jelas di atas kertas tersebut.     

"Kau meminjam sepuluh juta taels perak dariku. Kapan kau akan membayarku?" Dengan senyum sarkastis di wajahnya, Hu Youwu menatap Hu Wenwu secara provokatif.     

Hu Wenwu, ketika kau ditendang keluar oleh Keluarga Hu, kau seharusnya menjauhkan diri dari industri medis dan bersembunyi di ujung untuk menghabiskan sisa hidupmu. Namun, kau tidak ingin melepaskan ketenaranmu dan terus menyembuhkan pasien.     

Kau telah memprovokasiku dengan melakukan ini.     

Sekarang kau hanya menderita dari tindakanmu sendiri dan tragedimu tidak ada hubungannya dengan siapa pun!     

Kakek tua itu dengan marah menunjuk pada adiknya, dan tubuh tuanya gemetar karena kemarahan. Setelah mengetahui semua kebenarannya kemarin, kakek tua itu hanya ingin maju ke depan untuk menampar adiknya dengan keras ketika dia melihat wajah tak tahu malu Hu Youwu.     

Wuss!     

Saat itu, sebuah embusan angin bertiup. Hu Youwu gagal untuk memegang kertas itu dengan erat, yang menyebabkan tertiup lepas. Hu Youwu tercengang dan buru-buru melompat untuk meraih kertas IOU[1.Singkatan dari I Owe You, yang berarti aku berutang padamu: janji tertulis untuk membayar utang] itu. Tepat pada saat itu, kertas IOU itu terbang ke depan dan terjatuh ke sebuah tangan besar.     

Kertas itu terjatuh ke tangan pria berjubah hitam yang terlihat dingin, mata gelapnya tidak terduga sehingga tidak ada seorang pun yang bisa mendeteksi emosi di dalam hatinya. Meraih kertas IOU itu, pria itu memberikannya pada gadis berpakaian putih di sampingnya. dan kemudian ….     

Gadis itu mengangkat tangannya dan kertas IOU itu langsung dirobek menjadi berkeping-keping oleh tangannya. Robekan kertas itu melayang ke mana-mana.     

Gadis itu mengangkat alisnya dan menatap pada Hu Youwu yang berubah menjadi pucat sambil berkata dengan santai, "Karena kau berkata bahwa Hu Wenwu berutang padamu, kau seharusnya menunjukkan kertas IOU. Jika kau bahkan tidak memiliki kertas IOU itu, bagaimana kau bisa datang menagih utang?"     

Pada saat itu, jalanan sudah dikerumuni dengan pejalan kaki, yang tertegun ketika mereka mendengar kata-kata Yun Luofeng.     

Kertas IOU?     

Bukankah gadis itu baru saja merobeknya?     

Beraninya gadis itu menanyakan mengenai kertas IOU-nya?     

Bagaimana dia bisa begitu tidak tahu malu?     

Hu Youwu menggertakkan giginya, "Nona, kau pikir aku tidak bisa melakukan apa pun terhadap Hu Wenwu tanpa kertas IOU itu? Ini konyol! Aku bisa menyatukan kertas IOU itu kembali, dan kemudian …. "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.