Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Keterkejutan Provinsi Barat (7)



Keterkejutan Provinsi Barat (7)

3Para Penatua benar-benar tidak marah karena hal ini. Jika para Penatua memang marah mengenai apa pun, mereka hanya akan marah karena Yun Luofeng tidak memberi tahu mereka mengenai ini sebelumnya. Jika demikian, para penatua bahkan bisa membantu Yun Luofeng dengan hal itu!     

Yun Luofeng merasa tersentuh secara emosional dan senyuman muncul di wajahnya yang cantik. "Jika akademi ini menghadapi situasi kritis apa pun ketika Ji Jiutian tidak ada, kau bisa menyebarkan berita itu dan walaupun aku berada seribu mil jauhnya, aku akan bergegas kembali untuk membantu selama aku mengetahuinya."     

Terlepas dari apakah itu membalas bantuan Ji Jiutian atau untuk para Guru yang memperlakukan Yun Luofeng sebagai anak didiknya, Yun Luofeng tidak akan pelit dengan bantuannya.     

"Anak didikku," Xu Kong tersenyum, "Dengan kemampuanmu, tidak akan lama lagi kau akan terkenal di benua ini. Pada saat itu ketika kami memberi tahu orang lain bahwa kau adalah anak didik kami, kami sebagai guru-gurumu juga akan merasa terhormat. Oleh karena itu, kau tidak perlu merasa bahwa kau telah mengecewakan kami karena motifmu. Seperti apa yang Xue Ying katakan, kami seharusnya berterima kasih pada Buah Roh itu, kalau tidak bagaimana kami bisa menerima seorang anak didik yang begitu luar biasa sepertimu?"     

Karena Xu Kong khawatir bahwa Yun Luofeng akan menyalahkan dirinya sendiri karena menipu dan menyembunyikan hal itu sebelumnya, dia telah mengulang kata-kata Xue Ying sekali lagi.     

"Aku mengerti," Yun Luofeng mengepalkan tangannya. "Guru-guruku, mohon jaga diri kalian! Yun Xiao, ayo pergi!"     

Yun Luofeng menatap pada para penatua untuk terakhir kalinya dan berbalik untuk pergi. Pada saat dia pergi, suasana di dalam halaman sekali lagi menjadi hening, dan Ling Hai bahkan diam-diam menyeka air matanya.     

Xu Kong melihat pada Ling Hai dan menghampiri untuk menepuk bahunya sembari dia mengatakan, "Benci berpisah dengan anak didik kita?"     

"Dalam sepanjang hidupku, ini pertama kalinya aku menerima seorang anak didik yang begitu luar biasa. Apakah menurutmu aku bisa tahan berpisah darinya?" Ling Hai memelototi Xu Kong dan ekspresinya dipenuhi dengan kesedihan.     

"Dia memiliki masa depan yang cerah dan kita tidak bisa membatasi jalannya. Selama kita berjodoh, kita pasti akan bertemu dengannya kembali di masa depan."     

Xue Ying tersenyum. Dia tidak merasa terlalu emosional karena mereka berada di benua yang sama, oleh karena itu pasti akan ada kesempatan untuk bertemu kembali di masa depan.     

"Ada apa denganmu? Mengapa wajah kalian cemberut?"     

Suara seseorang yang tidak jelas mengenai situasinya bisa terdengar dari luar dan tak lama kemudian, seorang kakek tua berjalan masuk ke ruangan.     

"Anak didik kami hendak pergi dari akademi dan Ling Hai saat ini menjadi emosional karena perpisahan ini." Xue Ying mengangkat alisnya, menatap pada Fei Fan yang muncul di luar pintu dan bertanya, "Oh iya, Fei Fan, mengapa kau kembali?"     

Fei Fan agak tertegun. "Apa maksudmu dengan 'anak didik kami'? Kalian secara bersamaan menerima seorang anak didik? Siapa yang memiliki keberuntungan yang begitu bagus hingga disukai oleh kalian semua?"     

Xue Ying tersenyum. "Sebaliknya, ini adalah keberuntungan kami untuk menerima anak didik yang begitu luar biasa. Awalnya, ketika dia sedang diuji, energi spiritualnya mengalir keluar tanpa henti, jadi kita menyukainya karena bakatnya. Xu Kong dan yang lainnya juga bersaing satu sama lain untuk menjadi gurunya dan sebagai hasilnya, kami dengan suara yang sepakat menerimanya secara bersamaan sebagai anak didik kami."     

"Tunggu …. " Fei Fan menggaruk kepalanya dan mengerutkan keningnya. "Sepertinya aku mengingat bahwa kalian berjanji untuk meninggalkan jenius berikutnya untuk menjadi anak didikku."     

"Ah? Apakah kami berjanji?" Ling Hai, yang awalnya emosional karena perpisahan ini, langsung pulih ke kesadarannya. Dia memberikan ekspresi bingung pada mereka yang berada di sampingnya, "Siapa yang berkata ini? Mengapa aku tidak mengingatnya?"     

Xu Kong dan yang lainnya juga menatap ke udara, bersikap seolah-olah mereka mengalami kehilangan ingatan.     

"Aku juga tidak bisa ingat. Kurasa aku tidak pernah mengatakan sesuatu seperti itu. Xue Ying, apakah kau mengatakan itu?"     

"Tidak, aku benar-benar tidak ingat mengatakan ini sebelumnya. Fei Fan, apakah kau sedang berkhayal? Kenapa kami semua tidak menyadari hal ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.