Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

0"An Zihao, aku dan Yun Xiao akan menyelesaikan masalah di sini. Pergi dan bawa Ji Fei."     

Yun Luofeng perlahan menatap pada pria paruh baya itu dan menghampiri. Cahaya jahat yang berada di mata Yun Luofeng yang menyipit menjadi semakin terlihat sementara dia berbicara dengan tanpa ekspresi.     

"Baiklah." An Zihao mengangguk dan menjawab. Melirik Yun Luofeng yang terakhir kalinya, An Zihao berjalan melewati pria paruh baya itu ke dalam Kediaman Ji.     

Pria di samping Yun Luofeng terlalu kuat dan bawahannya pasti bukan tandingan pria itu.     

"Pengawal, tangkap orang-orang ini!" Pria paruh baya itu melambaikan tangannya dan dengan dingin memerintah.     

Dalam sekejap, semua pengawal menghunuskan senjata mereka, menyerang Yun Luofeng dan Yun Xiao dari segala arah.     

"Habisi mereka dalam satu putaran," Yun Luofeng menguap dan berkata dengan malas.     

"Baiklah." Yun Xiao menatap pada Yun Luofeng dan memperlihatkan senyum memanjakan. Begitu Yun Xiao mengangkat kepalanya, ekspresinya menjadi suram dan niat membunuh menyembur keluar dari tubuhnya.     

Ketika Yun Luofeng berkata untuk menghabisi mereka dalam satu putaran, maksudnya bukan pengawal saja, namun semua orang yang hadir. Tiba-tiba sebuah angin ribut muncul sementara jubah hitam Yun Xiao terbang dengan ringan. Ekspresi suram pria itu mirip dengan dewa pembunuh, tanpa perhatian dan kepedulian yang ia miliki terhadap Yun Luofeng.     

Pria paruh baya itu berubah menjadi pucat karena terkejut. Dia ingin mundur namun seperti ada sebuah tangan yang terulur dari lantai dan mencengkeram pergelangan kakinya.     

"Kepala Keluarga, selamatkan aku!"     

Dengan angin badai ini, Shan Min merasa dia akan ditarik ke langit. Dia dengan erat memegangi pria paruh baya itu, tampak seperti meraih kesempatan terakhirnya!     

"Yun Xiao, jangan bunuh mereka."     

Setelah Yun Luofeng berbicara, dia duduk di satu sisi dan menggunakan ekspresi mencemooh untuk menatap pada mereka berdua yang berjuang keras melawan di dalam angin badai itu.     

Brak!     

Sebuah kekuatan menembus ke dalam tubuh mereka dan pria paruh baya itu merasa organ dalamnya telah dihancurkan. Dia sangat kesakitan hingga wajahnya berubah menjadi pucat, namun dia bahkan tidak bisa bergerak satu gerakan pun karena dia kesakitan di tanah.     

Saat ini, pria paruh baya itu sama seperti sebuah sasaran hidup yang tidak bisa bergerak dan hanya bisa menerima serangan-serangan mengamuk itu ….     

Di dalam sebuah ruangan mewah.     

Loli kecil menyandarkan pipinya di tangan dan dia menatap pada halaman di luar kamarnya tanpa berkedip. Matanya yang besar dan cerah dipenuhi dengan kekhawatiran.     

"Aku ingin tahu apakah benar Kakak Zihao berada di tangan mereka." Loli kecil menghela napas dengan ringan.     

Setelah kembali ke Keluarga Ji, orang-orang ini telah menjaganya dengan ketat, bahkan tidak membiarkannya mengambil satu langkah pun untuk keluar dari ruangannya jadi dia tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri.     

"An Zihao, kau benar-benar kembali?!"     

Tiba-tiba, loli kecil mendengar sebuah suara keras datang dari luar dan kegembiraan melintasi matanya yang besar dan cerah.     

"Kakak Zihao?" Loli kecil buru-buru melompat dari kursinya dan berlari ke arah pintu.     

Namun, pintu itu dikunci oleh sebuah rantai besi, jadi loli kecil mengetuk pintu itu dengan kencang dan bertanya dengan cemas, "Kakak Zihao, apakah itu kau? Apakah kau terjatuh ke tangan mereka? Apakah kau kembali untuk menyelamatkanku?"     

Namun, tidak ada jawaban untuk loli kecil dari luar pintu.     

Hati loli kecil perlahan tenggelam sementara matanya dipenuhi dengan kekecewaan. Mungkinkah itu khayalannya sendiri yang ia dengar tadi dan Kakak Zihao sebenarnya tidak datang? Loli kecil berbalik dengan kekecewaan namun saat itu juga, sebuah suara gemerincing dari rantai besi dipotong bisa terdengar, menyebabkan tubuh mungil loli kecil menjadi kaku.     

"Nona, aku datang untuk membawamu pergi …. "     

Nona, aku datang untuk membawamu pergi—     

Loli kecil agak tidak bisa percaya dengan pendengarannya sendiri. Dia dengan erat menggigit bibirnya dan tubuhnya dengan kaku berbalik.     

Di luar pintu, An Zihao dengan pakaiannya yang bersimbah darah muncul di hadapan loli kecil.