Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Pertarungan (2)



Pertarungan (2)

1"Tidak menerima tantangannya bukan berarti aku takut padanya." Yun Luofeng dengan malas menggeliat. "Kau bisa kembali terlebih dahulu. Aku ingin mulai pengolahan."     

"Baiklah."     

An Zihao dengan pasrah berdiri, "Nona Kecil, ayo pergi." Loli kecil itu mengedipkan matanya dan memegang tangan An Zihao sambil mereka berjalan keluar dari ruangan.     

Pada saat pintu ditutup, loli kecil itu berbalik ke arah An Zihao. "Kakak Zihao, kau terlalu bertele-tele. Kurasa dia memiliki pertimbangannya sendiri dan tahu apa yang ia lakukan."     

"Nona, Hu Li adalah seorang jenius dari Daftar Surga, apakah kau pikir Nona Yun bisa menanganinya?" An Zihao menghela napas dan mengerutkan keningnya sementara dia menjadi semakin khawatir.     

Loli kecil berbalik ke arah pintu Yun Luofeng yang tertutup dan matanya yang lebar berkedip-kedip dengan cahaya terang. "Aku memiliki keyakinan padanya!" Bahkan loli kecil tidak tahu dari mana keyakinan dia berasal, namun dia percaya bahwa Yun Luofeng tidak akan pernah menderita kerugian!     

An Zihao menjadi semakin khawatir. Namun, kekuatannya terlalu lemah dan dia tidak bisa melakukan apa-apa, apalagi menolong Yun Luofeng ….     

Loli kecil khawatir An Zihao akan lanjut membicarakannya terus menerus, jadi dia buru-buru mengganti topik. Loli kecil kemudian mengedipkan matanya yang cerah dan cerdas sambil berkata, "Aku lapar, Kakak Zihao."     

Pada saat An Zihao melihat ekspresi loli kecil, hati An Zihao meleleh dan dia buru-buru berkata, "Nona, aku akan membawamu untuk makan sekarang juga."     

"Baiklah."     

Loli kecil tersenyum. Senyumnya naif tanpa rasa bersalah, secerah matahari dan memancarkan cahaya ke orang-orang yang berhati suram ….     

"Kau berkata Yun Luofeng menolak surat tantangan?"     

Di dalam ruangan yang indah dan mewah, Hu Li mendengar laporan dan sepasang matanya yang licik itu menyipit. "Karena dia menolak tantanganku, maka aku akan secara pribadi mengunjunginya."     

"Baik, kakak senior Hu Li." Setelah anak didik muda itu selesai berbicara, Hu Li sudah berdiri dan berjalan keluar dari ruangan, dan dia berjalan menuju kediaman Yun Luofeng tanpa berkonsultasi dengan siapa pun.     

Ketika Yun Luofeng memasuki kondisi pengolahan, dia merasakan sebuah gelombang suara langkah kaki dari luar ruangan. Yun Luofeng kemudian membuka matanya dan pada waktu yang sama, pintu didorong terbuka.     

Begitu Yun Luofeng melihat Hu Li, hanya ada satu deskripsi yang muncul di benaknya. Pria yang luar biasa tampan! Itu benar, tidak ada kata lain yang selaras dengan keindahan luar biasa ketika menggambarkan penampilan Hu Li.     

"Yun Luofeng?" Pria itu mengangkat alisnya. Dia menatap pada Yun Luofeng yang duduk bersila dan kilatan cerdik melintasi matanya yang licik.     

"Hu Li?" Yun Luofeng juga menghadap pria itu dan ekspresinya tenang sembari dia menjawab pertanyaan dengan sebuah pertanyaan lagi.     

"Aku suka ekspresimu," Hu Li menyipitkan matanya sedikit, "Hanya saja aku tidak tahu apakah aku menyukai kekuatanmu atau tidak."     

Yun Luofeng terdiam sejenak. "Apa hubungannya denganku jika aku bisa menangkap perasaan sukamu? Jika tidak ada hal lain, jangan ganggu pengolahanku."     

"Aku ingin bertarung denganmu." Hu Li langsung menghunuskan pedangnya dan mengarahkannya ke Yun Luofeng.     

Saat ini, ada beberapa anak didik yang mengelilingi di luar dan setelah melihat Hu Li datang untuk mencari masalah dengan Yun Luofeng, minat mereka menjadi meningkat.     

"Aku sedang sibuk!" Namun, menghadapi kesombongan Hu Li, Yun Luofeng hanya dengan tenang menjawabnya dengan tiga kata itu.     

"Bagaimana jika aku bersikeras untuk bertarung denganmu?" Sebuah cahaya berbahaya melintasi mata Hu Li dan bibirnya berkerut sambil dia bertanya.     

Yun Luofeng langsung menutup matanya, tanpa peduli mengenai pria yang mengganggunya itu. Namun semakin Yun Luofeng tak acuh terhadap Hu Li, Hu Li semakin tertarik pada Yun Luofeng.     

"Yun Luofeng, bertarunglah denganku. Jika kau menang, kau bisa mengajukan permintaan apa pun," Hu Li berbicara dengan semangat, "Jika aku menang, aku ingin kau menjadi bawahanku selama tiga tahun dan menjadi pesuruhku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.