Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Kasih Sayang yang Tiada Batasnya (9)



Kasih Sayang yang Tiada Batasnya (9)

2Ketika mengatakan ini, gadis itu hendak melangkah masuk ke ambang pintu.     

Niat membunuh melintasi mata Yun Xiao. "Jika kakimu berani melangkah melewati pintu itu, aku akan langsung memotongnya."     

Suara pria yang tidak berperasaan dan dingin itu menyebabkan wanita itu gemetar dan tanpa sadar menarik kakinya kembali.     

Aura di sekitar pria ini terlalu kuat, begitu kuat hingga gurunya mungkin tidak bisa dibandingkan!     

Wanita itu mengerutkan keningnya. "Anakmu menangis dengan sangat menyedihkan, bagaimana kau bisa setega itu?"     

Brak!     

Pria itu melambaikan lengan bajunya, dan sebuah energi meledak dengan kejam melempar gadis itu. Pada waktu yang sama, pria itu membanting pintu, menutup gadis itu di luar rumahnya.     

"Kakak Senior Mengqi!"     

Melihat gadis itu dilempar ke lantai, kerumunan di belakangnya bereaksi dan buru-buru menolongnya bangun.     

"Kakak Senior Mengqi, bagaimana keadaanmu?"     

Gadis yang halus itu mengangkat bahunya, dan sebuah cahaya aneh melintasi matanya. "Aku baik-baik saja. Aku cuma melihat sebuah perbuatan jahat. Hanya saja aku tidak cukup kuat, jadi aku tidak bisa menyelamatkan bocah itu! Aku tidak bisa melakukan apa-apa."     

"Kakak Senior Mengqi, itu bukan salahmu. Para orang tua itu tidak manusiawi! Mereka benar-benar menyiksa anak-anak mereka!"     

Semua orang meratapi ketidakadilan itu. Mendengar mereka, wanita mungil itu merasa lebih baik.     

"Kurasa pria itu bukanlah orang jahat. Sebaliknya, ibu dari anak tersebut pasti bukan orang yang baik! Kalau tidak, dia tidak akan meninggalkan anak itu tanpa perawatan dan meninggalkan seorang pria untuk membesarkan anaknya sendirian!"     

Saat ini, gadis itu telah mengarang cerita tentang penelantaran di benaknya. Dia tidak bisa menahan perasaan simpati pada Yun Xiao dan menjadi marah. Di mata wanita itu, pria itu pasti telah ditelantarkan oleh istrinya, jadi pria itu berubah menjadi marah karena malu dan melampiaskan kemarahannya pada anak itu.     

Anak kecil yang kasihan itu tidak hanya ditelantarkan oleh ibunya yang tidak bertanggung jawab namun juga menderita dari penyiksaan ayahnya. Jika wanita itu adalah ibu dari anak tersebut, dia pasti tidak akan menelantarkan seorang putra yang begitu manis dan lembut ….     

"Mari kita kembali ke akademi terlebih dahulu." Mata Yao Mengqi penuh dengan rasa kasihan. Dia memberikan lirikan terakhir ke arah pintu yang tertutup rapat itu sebelum memimpin kelompoknya ke arah akademi.     

Di dalam rumah, Xiao Mo sudah tenang, namun sudut matanya masih berkaca-kaca dengan air mata sementara dia melirik Yun Xiao dengan hati-hati. "Apakah aku menyebabkan masalah?"     

Xiao Mo hanya ingin menggunakan ratapannya untuk membuat Yun Luofeng tetap tinggal. Siapa yang menyangka seorang wanita yang suka ikut campur itu muncul?     

Pria tuan putrinya sangat mencolok, apa yang Xiao Mo akan lakukan jika wanita lain menyukai pria tuan putrinya?     

Semakin Xiao Mo memikirkan hal ini, dia semakin menyesal. Xiao Mo seharusnya menerima pendisiplinan dengan patuh ….     

Wajah pria itu dingin dan tanpa ekspresi. "Seekor semut tidak bisa menyebabkan badai apa pun."     

Dengan kata lain, Yun Xiao benar-benar tidak peduli mengenai kekuatan wanita itu. Jika wanita itu berani untuk datang dan mengganggunya, dia pasti akan memusnahkan wanita itu!     

Xiao Mo perlahan menghela napas. Dia sangat memercayai Yun Xiao. Pria ini hanya memiliki tuan putri di mata dan pikirannya. Jika benar-benar ada seorang wanita yang begitu idiot untuk menyajikan dirinya sendiri di atas piring perak, Xiao Mo adalah orang pertama yang akan menghukumnya!     

Di pintu masuk akademi, sesaat Yun Luofeng masuk, dia mendeteksi beberapa lirikan orang-orang yang simpati dan kasihan.     

Ketika mereka melihat Yun Luofeng, mereka buru-buru berpaling dan berpura-pura seperti tidak ada yang terjadi.     

Yun Luofeng mengerutkan keningnya sedikit, jelas tidak tahu apa yang terjadi. Pada saat Yun Luofeng menemukan kelasnya, dia mengerti mengapa orang-orang itu menatapnya seperti itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.