Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Ambisi Besar Yun Luofeng (6)



Ambisi Besar Yun Luofeng (6)

2Rahang Qi Su terjatuh. "Apa motifmu melakukan itu?"     

Yun Luofeng menyipitkan matanya dan tertawa tanpa suara. "Boneka itu tidak akan mengkhianati mereka yang telah membelinya. Demikian pula … boneka itu tidak akan mengkhianati mereka yang menciptakannya. Jika aku mengirim boneka-boneka ini ke berbagai kelompok besar di Benua, bukankah itu berarti para kelompok itu akan jatuh ke tanganku?"     

Tubuh Qi Su menegang sembari dia menatap Yun Luofeng dengan terkejut.     

Bisakah kau bayangkan kekuatan tempur utama dari berbagai keluarga besar berubah menjadi boneka?     

Dengan boneka ini terjatuh ke dalam berbagai keluarga besar, bukankah itu berarti Yun Luofeng memegang kendali hidup semua kelompok?     

"Nona Yun, apakah ini adalah ambisimu yang sebenarnya?"     

Dari awal, Yun Luofeng tidak bertujuan untuk mengambil keuntungan yang kecil. Apa yang dia butuhkah adalah, selalu seluruh Benua!     

"Iya, motifku adalah seluruh Benua!"     

Akan ada satu hari di mana Yun Luofeng akan menguasai seluruh Benua.     

Qi Su tersenyum pahit. "Tidak hanya boneka-boneka ini. Bahkan khasiat dari cairan obat pengumpul jiwa yang kau sediakan terlalu efektif. Kalau saja kau bisa menyediakan cairan obat spiritual ini di masa depan, tidak akan mustahil membuat para kelompok di Benua agar bekerja untukmu.     

Yun Luofeng tersenyum dan tidak menjawab. Apa yang ia inginkan bukanlah kelompok itu bekerja untuknya.     

Sebaliknya, Yun Luofeng membutuhkan sebuah keberadaan yang bisa menyaingi Benua Roh Dewa!     

Oleh karena itu, lantas kenapa jika Yun Luofeng menggunakan taktik memecah belah yang jahat? Dia hanya perlu untuk melindungi mereka yang berada di sekitarnya dan itu sudah cukup!     

"Pangeran kedua akan pergi besok. Haruskah kita bertemu dengannya sekarang juga?" Mata Qi Su dipenuhi dengan emosi yang rumit, namun mengandung jejak kekaguman.     

Di Benua Angin dan Awan, hanya Yun Luofeng yang berani untuk mengatakan kata-kata seperti mengendalikan seluruh Benua.     

Meskipun para ahli teratas di Kerajaan tidak akan berani untuk begitu angkuh. Namun, Qi Su mempunyai perasaan bahwa dengan kedatangan Yun Luofeng di Benua Angin dan Awan, akan segera terjadi pergolakan ….     

Penginapan Fu Lai.     

Seorang pria berdiri tegak menghadap jendela, dengan kedua tangan berada di belakangnya dan matanya selalu memandangi ke jalanan yang ramai.     

"Yang Mulia, tuan muda kedua Keluarga Qi telah tiba."     

Suara pengawal terdengar dari luar dan alis pangeran kedua yang berkerut dengan erat mengendur sembari tersenyum. "Dia akhirnya di sini. Undang dia masuk."     

Krek!     

Pintu didorong terbuka dan pria itu perlahan berbalik, dengan garis pandangnya terjatuh pada Qi Su yang berjalan masuk. Begitu pria itu melihat Yun Luofeng berjalan masuk tak lama setelah itu, dia tanpa sadar terdiam sesaat dan berkata. "Wanita ini adalah …. "     

"Tuan kedua Qi, dia adalah temanku dan tinggal di sini bersamaku baru-baru ini. Karena itu, aku membawanya."     

"Oh?" Pria itu tertawa, memperlihatkan senyum ragu-ragu. "Jadi dia adalah teman tuan muda Qi. Jika begitu, silakan duduk."     

Setelah berbicara, tuan kedua Qi mengalihkan pandangannya ke arah Qi Su. "Bagaimana persiapan tuan muda kedua Qi?"     

"Aku sudah membawa lima botol cairan obat pengumpul jiwa yang diperkuat dan seratus botol versi biasa." Qi Su mengeluarkan cincin luar angkasanya dan meletakkannya di atas meja. "Aku akan merepotkan tuan kedua Qi untuk memeriksanya."     

"Tidak perlu. Aku percaya padamu." Tuan kedua Qi tersenyum dan mengeluarkan setumpuk uang kertas dari kerah bajunya, meletakkannya di depan Qi Su. "Ini adalah uang untuk membeli cairan obat pengumpul jiwa itu."     

Qi Su tersenyum dan menyimpan uang kertas itu. "Tuan kedua Qi, aku punya sesuatu yang lain untuk dijual padamu kali ini."     

Setelah berbicara, Qi Su menepuk tangannya dan langsung, tiga wanita itu berjalan masuk. Tiga wanita itu tidak cantik namun sebaliknya, memancarkan jiwa seperti baja, tidak ada kelembutan seperti wanita pada umumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.