Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Ahli dari Suku Naga (3)



Ahli dari Suku Naga (3)

2Sebuah senyum perlahan muncul di wajah putri sulung, namun segera surut. Sebuah cahaya kepuasan tetap berada di matanya.     

"Namun …. " Naga itu dengan angkuh memandang ke bawah pada putri sulung. "Aku akan meninggalkan tandaku di setiap tempat yang aku kunjungi, oleh karena itu …. "     

Bum!     

Sebuah suara keras tiba-tiba mengguncang udara.     

Naga di langit melepaskan embusan napas naga, menghancurkan seluruh halaman dalam sekejap. Beberapa orang yang lebih lemah langsung berubah menjadi abu karena napas naga itu.     

Putri sulung tertegun. Wajahnya pucat pasi sementara dia bergetar. Baru sekarang dia mengerti malapetaka apa yang telah dia lakukan.     

Naga itu tidak memberikan tatapan lagi pada putri sulung dan menghilang ke udara, memperlihatkan langit menjadi biru kembali.     

Naga itu memang memiliki tubuh yang raksasa, namun naga itu sangat lincah, mirip dengan ular kecil, dan ukurannya tidak jadi beban untuk dirinya.     

Putri sulung menelan ludahnya dengan keras. Penyesalan tumbuh di hatinya. Apakah dia melakukan hal yang benar dengan menarik Suku Naga ke dalam masalah ini?     

Pada saat ini, sebuah suara datang dari pintu masuk.     

"Apakah naga yang barusan itu pergi dari istana Suku Macan Tutul?"     

Putri sulung tidak mengenal ataupun merasa asing dengan suara itu.     

Putri sulung menatap pada dua orang yang masuk ke halaman. Mereka adalah seorang pria dan wanita. Pria itu memiliki sepasang mata menggoda yang menambah penampilan succubusnya[1]. Pria itu juga seperti rubah yang licik, membuatnya terlihat berbahaya untuk berinteraksi.     

Gadis yang berdiri di sebelah pria itu berpakaian putih. Dia gesit seperti burung oriole bergaris hitam yang beristirahat di pohon, merdu dan menarik. Namun, wajahnya dingin dan tak berekspresi.     

"Hu Li!" Putri sulung meludah dari antara gigi gemertaknya setelah melihat pria rubah itu.     

Hu Li mengangkat alisnya. "Aku datang untuk mencari Yin Li. Aku berencana untuk membawanya denganku dan pergi."     

Mendengar ini, sebuah cahaya melintasi mata putri sulung dan dia berkata dengan mendengus, "Kau datang untuk mencari Yin Li? Humph, kau yang menyebabkan kematian Yin Li, namun kau berani untuk datang dan mencarinya?"     

"Menyebabkan kematian Yin Li?" Wajah Hu Li menggelap. "Apa maksudmu? Jelaskan maksudmu."     

Kebencian yang intens merasuki mata putri sulung. "Temanmu telah menyinggung Suku Naga di suatu tempat, oleh karena itu orang-orang dari Suku Naga datang mencari masalah! Pada akhirnya, Suku Naga tidak menemukan teman-temanmu dan malahan mengetahui hubungan antara kau dan Yin Li, jadi mereka membunuh Yin Li karena marah."     

Bum!     

Kata-kata putri sulung seperti petir yang bergemuruh di langit cerah, menyebabkan pikiran Hu Li meledak dan menjadi kosong.     

"Apa yang kau katakan?"     

Yin Li sudah mati? Tidak mungkin! Putri sulung pasti membohonginya!     

"Jika kau tidak memercayainya, kau bisa bertanya pada anggota lain Suku Macan Tutul," putri sulung dengan dingin menyatakan, beberapa emosi melintasi wajahnya.     

Jantung para anggota Suku Macan Tutul berhenti berdetak. Mereka saling menatap sebelum berbalik pada Hu Li.     

"Putri sulung berbicara kebenaran. Putri Kecil memang sudah meninggal …. " seorang penjaga dari Suku Macan Tutul hampir terisak, kesedihan memasuki wajahnya, dan matanya memancarkan rasa sakit.     

Suasana sedih menyesakkan seluruh Suku Macan Tutul.     

Hu Li terhuyung mundur beberapa langkah, wajahnya pucat. Dia dengan keras memukuli kepalanya dan wajah menggodanya membawa perasaan sakit hati yang intens. "Jika aku membawanya denganku ketika aku pergi, mungkin … ini tidak akan terjadi!"     

Yin Li mati! Gadis yang selalu tersenyum berseri-seri bahkan jika wajahnya cacat benar-benar sudah mati?     

"Ini semua adalah salahmu! Jika bukan karena kau, Putri Yin Li tidak akan meninggalkan kami!" Seorang ahli dari Suku Macan Tutul berteriak dengan marah, "Kau harus menebus kematian Putri dengan nyawamu!"     

[1] Setan perempuan diyakini melakukan hubungan seksual dengan laki-laki yang sedang tidur     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.