Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Aku Benar-Benar Takut (4)



Aku Benar-Benar Takut (4)

1Jika surga ingin Yun Luofeng untuk mati, maka dia akan melawan surga!     

Bum!     

Petir bergemuruh dan terus menyerang. Yun Luofeng menggigil namun masih berdiri dengan tegak di tanah tanpa bergerak seperti sebuah pohon pinus.     

Terlepas seberapa pun ganasnya Petir Surgawi yang menyambarnya, Yun Luofeng masih berdiri dengan angkuh, mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.     

Yun Luofeng tidak akan mengaku kalah pada Tao dari Surga yang orang lain takutkan!     

Bahkan jika Yun Luofeng akan mati, dia tidak akan tunduk dengan yang namanya Tao dari Surga itu!     

Seolah merasakan keyakinan kuat dari wanita itu, Petir Surgawi itu tidak lagi seganas barusan, namun … menunjukkan tanda ketakutan.     

Iya, Tao dari Surga takut!     

Xiao Mo tertegun. Petir Surgawi akan takut dengan beberapa kata-kata dari Yun Luofeng?     

Namun ….     

Saat gemuruh Petir Surgawi menyusut menjadi keheningan, lolongan seekor naga tiba-tiba terdengar di jiwa Yun Luofeng ….     

"Tuan Putri, Serangga Kecil terbangun."     

Xiao Mo senang melihat itu dan dengan cepat melepaskan Serangga Kecil dari Dunia Kode Dewa.     

Namun ….     

Wajah Xiao Mo langsung berubah ketika dia melihat Serangga Kecil.     

"Serangga Kecil, apakah kau akan menerobos?"     

Suara Xiao Mo dipenuhi dengan kengerian.     

Mengapa si bocah kecil ini kebetulan akan menerobos sekarang?     

Memikirkan hal ini, Xiao Mo buru-buru berteriak, "Tuan Putri, menyingkirlah! Ayo!"     

Yun Luofeng tertegun ketika melihat Petir Surgawi yang hendak memudar tiba-tiba langsung menjadi ganas lagi. Petir Surgawi itu bergemuruh, dan menyambar Serangga Kecil.     

Bum!     

Karena Yun Luofeng dekat dengan Serangga Kecil, Petir Surgawi juga memengaruhinya. Yun Luofeng merasakan sakit yang tajam di dalam tubuhnya dan wajah cantiknya pucat pasi.     

Tepat pada saat ini, waktu dari Baju Besi Sisik Naga sudah habis dan baju besi itu menghilang dari Yun Luofeng.     

Berkat Baju Besi Sisik Naga, Yun Luofeng bisa menghadapi Petir Surgawi. Namun Baju Besi Sisik Naga itu telah hilang sekarang, dan dia tidak bisa bertahan lagi ….     

"Tuan Putri, ayo, gunakan boneka itu!"     

Suara cemas Xiao Mo terdengar di telinga Yun Luofeng.     

Tanpa keraguan, Yun Luofeng buru-buru memanggil Yun Yi.     

Yun Yi, menerima perintah Yun Luofeng, menghadapi Petir Surgawi dengan tubuh besinya.     

Bum!     

Bum! Bum! Bum!     

Petir Surgawi terus menyambar dan mengenai tubuh Yun Yi dengan keras. Tubuh Yun Yi berdenting seolah petir itu memukul sebuah dinding besi yang keras.     

Serangga Kecil sangat takut dengan Petir Surgawi itu hingga dia meletakkan kepalanya di dalam tangannya dan meringkuk di belakang Yun Luofeng. Dia menatap dengan takut pada Petir Surgawi itu dan terus bergumam.     

"Ini tidak benar. Ada sesuatu yang salah dengan Petir Surgawi. Aku telah melihat Petir Surgawi ketika orang lain menerobos. Mereka tidak sekuat yang ini. Mengapa Petir Surgawi ini begitu kuat? Aku benar-benar takut."     

Mulut Yun Luofeng berkedut. Dia tidak menghiraukan keluhan Serangga Kecil dan dengan diam menatap pada Yun Yi dengan mata hitamnya.     

"Xiao Mo, apa yang terjadi di sini?" Yun Luofeng berbalik pada Xiao Mo dan bertanya.     

Di bawah serangan Petir Surgawi, meskipun Yun Yi terlihat berantakan, tubuhnya yang rusak mulai perlahan sembuh di bawah Hukuman Petir ….     

"Aku tidak tahu. Apakah Petir Surgawi bisa menjadi nutrisi bagi boneka?" Xiao Mo tertegun.     

Xiao Mo meminta Yun Luofeng untuk memanggil Yun Yi, dan kemudian Yun Luofeng bisa menggunakan boneka itu sebagai pelindung dari Petir Surgawi. Yang mengejutkan Xiao Mo, Petir Surgawi bisa menjadi nutrisi bagi boneka itu!     

Yun Luofeng cemberut, "Kalau begitu, aku tidak perlu disambar oleh Petir Surgawi itu."     

Xiao Mo tersenyum malu, "Aku tidak bisa disalahkan untuk hal ini. Itu adalah Jueqian, dia yang mengajarimu seni pembuatan boneka namun tidak memberitahumu mengenai hal ini. Kau harusnya menyalahkannya. Aku tidak bersalah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.