Tempat Lain (1)
Tempat Lain (1)
"Baiklah, aku akan pergi denganmu." Yun Xiao tersenyum. Yun Xiao tidak pernah berbicara sesuatu yang berlebihan. Kata-kata "Aku akan pergi denganmu" sudah lebih dari cukup.
….
Akademi Provinsi Barat dijaga ketat. Para anak didik tidak mengerti apa yang terjadi, namun mereka mempunyai perasaan bahwa akademi tidaklah terlalu damai akhir-akhir ini.
Tiba-tiba, sebuah seruan terdengar, langsung menarik perhatian semua orang.
"Lihatlah! Di akademi kita ada orang yang sangat rupawan?"
Semua orang mengikuti suara itu, dan tarikan napas mereka yang mendalam terdengar satu demi satu.
Sepasang pria dan wanita yang rupawan berada di kejauhan, berjalan ke arah mereka. Mereka menyerupai sosok di sebuah lukisan, serasi dan harmonis.
Wanita itu berpakaian putih polos, sekilas seperti salju dengan kecantikan menakjubkan yang bisa memutarbalikkan negara. Pria itu tampan dan asing. Satu-satunya waktu ketika kelembutan memenuhi mata elangnya adalah ketika dia menatap wanita di sebelahnya.
Pada saat itu, sepuluh kata muncul di pikiran semua orang: Sepasang yang tercipta di surga, seorang pria tangguh namun lembut!
Pasangan yang sempurna seperti ini mungkin saling sangat menyayangi, dan mata mereka hanya berisi orang di sebelah mereka.
"Dari mana mereka berasal? Mengapa aku belum pernah melihat mereka?" Seorang gadis menatap pada Yun Xiao dengan mata dipenuhi hati. Gadis itu iri pada wanita yang berdiri di samping pria itu. Dia tidak keberatan untuk mati jika itu berarti pria itu akan menatapnya dengan tatapan lembut.
"Aku tidak tahu. Mengapa kau tidak bertanya?" Seseorang menghasut dan mencolek gadis yang dipenuhi kekaguman itu.
"Lupakanlah. Apakah kau tidak lihat dia sudah punya istri, seorang istri yang bahkan cantik seperti itu? Mengapa aku harus menghampiri dan mencari masalah?"
Jelas-jelas, wanita ini mengetahui dirinya dengan baik. Wanita itu mengagumi paras Yun Xiao yang tampan, namun dia tidak berpikir dia cukup cerdas dan pergi menggoda Yun Xiao. Kalau tidak, wanita itu mungkin sudah akan membuat dirinya sendiri terlihat bodoh.
Tentu saja, tidak semua orang memiliki pemikiran yang sama dengan gadis itu. Seorang wanita berjubah hijau muda dengan santai muncul dari kerumunan.
Sosok rampingnya memiliki ekspresi lembut dengan sentuhan merah di pipinya sementara dia dengan malu-malu berjalan ke hadapan Yun Xiao.
"Apakah kau murid yang baru direkrut oleh akademi tahun ini? Jika kau butuh sesuatu, aku bisa …. "
Yun Xiao tidak memberikan satu pun lirikan pada wanita berjubah hijau itu dan langsung berjalan melewatinya.
Wanita berjubah hijau itu tercengang. Bahkan jika dia tidak secantik istrinya, setidaknya wanita itu adalah salah satu dari sepuluh gadis tercantik di akademi, namun pria itu sebenarnya langsung berjalan melewatinya?
Mungkinkah pria itu tidak menyadarinya? Pasti itu!
"Ou Lan, apakah kau tidak bisa lihat mata pria itu terpaku pada istrinya? Mengapa kau harus membuat dirimu sendiri terlihat bodoh?" Sebuah suara mengejek datang dari kerumunan.
Ou Lan menghentakkan kakinya dan dengan galak memelototi wanita yang berbicara itu. "Zhang Xia, jangan pikir aku tidak tahu bahwa kau menyukai pria ini juga seperti aku! Semenjak kita kecil, kau ingin mencuri semua yang aku sukai dariku! Apakah mungkin kau ingin aku menyerahkan pria itu padamu!"
"Menyerahkan pria itu padaku? Apakah menurutmu kau punya hak?" Zhang Xia mendengus. "Terlebih lagi, aku tidak pernah merebut pria yang sudah menikah!"
"Kau … " Ou Lan memerah karena marah. "Kedua orang itu pasti murid baru di tahun ini. Kalau tidak aku akan mengenali mereka! Sebagai murid baru di Akademi Provinsi Barat, kata-kataku adalah hukum!"
Zhang Xia mendengus. Ou Lan bersandar pada sebuah fakta bahwa kakak laki-lakinya adalah seorang jenius di daftar surga dan selalu tidak menghormati semua orang. Sekarang, Ou Lan bahkan ingin mencuri suami seseorang.