Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Kematian Bai Su (2)



Kematian Bai Su (2)

0"Yun Xiao." Yun Luofeng tiba-tiba mendongak, menatap intens pada pria di hadapannya. "Bai Su memang menolong kita kali ini. Jika dia tidak meledakkan dirinya, kurasa tidak akan mudah untuk menjinakkan banteng darah itu."     

"Dan juga, Bai Su memang tidak pernah berusaha membunuhku selama bertahun-tahun ini atau menggunakan keluargaku untuk mengancamku. Namun …. " Yun Luofeng terdiam sejenak. "Aku tidak akan pernah melupakan bahwa dialah yang telah membuatmu untuk membuka jantungmu dan mengeluarkan sari darah itu. Bahkan jika Bai Su menggunakan nyawanya untuk menebus kejahatannya pada akhirnya, aku tetap tidak akan memaafkan dia!"     

Yun Luofeng selalu egois. Satu-satunya orang yang ia pedulikan adalah selalu orang yang berada di sekitarnya. Lantas kenapa jika Bai Su membuat mereka bersembunyi pada saat-saat terakhir? Jika bukan karena Bai Su, Yun Xiao tidak akan harus berhadapan dengan bahaya yang fatal saat itu ….     

Bahkan sekarang, begitu Yun Luofeng mengingat kejadian Yun Xiao membuka jantungnya dan mengeluarkan sari darah itu, hati Yun Luofeng akan tercengkeram dengan erat, dan rasa sakit menjeratnya.     

"Yun Xiao, sebenarnya, ini adalah akhir yang terbaik." Yun Luofeng tersenyum dan menjulurkan tangannya, memeluk Yun Xiao. "Aku hanya akan membutuhkanmu untuk menemaniku selama sisa hidupku."     

Yun Xiao menatap pada Yun Luofeng dan terdiam sejenak sebelum memutuskan untuk memberi tahu Yun Luofeng pada akhirnya. "Apakah kau ingat bocah kecil yang kau pernah temui dan bernama Wu?"     

Yun Luofeng tertegun dan mendongak keheranan. "Kau mengetahui bocah itu?"     

Yun Xiao mengangguk. "Setelah Bai Su terluka, dia menyusut ke tubuh seorang anak kecil. Jika aku menebaknya dengan benar, bocah kecil itu adalah Bai Su."     

Sebenarnya, Xiao Mo yang memberi tahu ini pada Yun Xiao beberapa hari lalu. Yun Xiao langsung menebak identitas bocah itu.     

Untungnya, Yun Luofeng sangat berhati-hati terhadap Wu dan tidak memberikannya kesempatan untuk dekat dengan Yun Luofeng. Kalau tidak, siapa yang tahu apa yang akan dilakukan Bai Su ….     

Bibir Yun Luofeng terangkat. "Aku sudah menduganya pada saat itu."     

Selain Bai Su, siapa lagi yang akan mendekati Yun Luofeng dengan motif tersembunyi?     

Yun Xiao tersenyum. Istrinya sangat cerdas. Bagaimanapun caranya Bai Su menyembunyikan dirinya sendiri, dia tidak bisa lolos dari mata Yun Luofeng yang tajam.     

"Aku benar-benar beruntung karena bertemu denganmu …. " Yun Xiao mengangkat tangannya dan mengusap kepala Yun Luofeng, matanya penuh dengan kelembutan, dan bibirnya terangkat dengan senyum menawan.     

….     

Gunung Pemakaman Dewa.     

Di dalam sebuah istana, seorang wanita sedang duduk bersila di lantai. Matanya tiba-tiba terbuka, dan meludahkan seteguk darah,wajahnya pucat pasi.     

"Bai Su sialan, kau tega memperlakukanku seperti ini terlepas dari hari-hari di mana kita saling menyayangi?"     

Kembarannya telah dihancurkan, dan Qin Luo terluka parah sebagai konsekuensinya. Yang lebih pentingnya lagi, banteng darahnya termutilasi parah oleh ledakan itu.     

Qin Luo sudah mengkhianati Keluarga Qin demi banteng darah ini dan kemudian dipenjara di tempat terpencil ini. Sekarang … semuanya telah hancur.     

"Yun Luofeng, Yun Xiao, aku benar-benar tidak akan melepaskan kalian!" Qin Luo berteriak dengan marah sementara kepalan tangannya menghantam keras pada lantai, mata cantiknya terlihat ganas.     

"Kurasa kau tidak ada kesempatan …. "     

Tiba-tiba, sebuah suara sombong terdengar dari luar istana.     

Keterkejutan mengambil alih wajah Qin Luo, dan dia buru-buru mendongak. Seorang pria berjubah biru sedang berjalan masuk ke dalam istana dengan lengannya di belakang. Dia dengan angkuh memandang rendah pada Qin Luo yang sedang duduk di lantai.     

"Siapa kau?" tanya Qin Luo sambil menggertakkan giginya, wajahnya pucat pasi.     

Pria berjubah biru itu mencibir. "Kau ingin membunuh tuan dan nyonyaku, tetapi pernahkah kau bertanya pendapat dari Suku Naga? Tuanku telah memerintahkanku untuk datang membunuhmu!"     

"Suku Naga? Kau adalah anggota dari leluhur suku naga?" Mata Qin Luo membelalak karena terkejut, namun dia langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak, kau hanyalah seekor naga biasa, bukan leluhur naga. Sebaliknya, serangga kecil mirip seperti naga yang Yun Xiao bawa pada saat itu mengandung garis keturunan leluhur naga."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.