Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Bai Su (1)



Bai Su (1)

2Di luar Kediaman Jun, jalanan yang luas itu sepi. Jelas-jelas, para pejalan kaki yang awalnya sedang berjalan di jalan tersebut takut terlibat dalam pertempuran itu dan sudah bersembunyi.     

Jin Yu turun dari langit dan terjatuh di lantai dengan serampangan, darah mengalir dari mulutnya tanpa henti. Wajah cantiknya pucat pasi.     

Di atas Jin Yu berdiri seorang wanita berpakaian hitam. Wanita itu sedikit mengangkat tatapannya dan dengan angkuh memandang ke bawah pada Jin Yu yang terbaring di lantai.     

"Kau … bagaimana kau sampai ke sini?" Jin Yu menggigit bibirnya dengan erat.     

Bukankah wanita itu tidak bisa meninggalkan Gunung Pemakaman Dewa? Kalau tidak, hari itu, wanita itu tidak akan meminta Jin Yu untuk mencari masalah dengan Yun Luofeng.     

Qin Luo mendengus dan perlahan turun dari angkasa. Dia perlahan berjalan ke Bai Su dengan perasaan cinta yang mendalam di matanya. "Suamiku, aku akhirnya menemukanmu."     

Begitu Bai Su melihat Qin Luo, hatinya menjadi tenang. "Luo'er, kenapa kau ada di sini?"     

"Aku datang untuk membawamu kembali." Senyum Qin Luo sangat lembut. Walaupun dia sudah selesai bermain-main dengan Bai Su selama kurun waktu ini, dia masih tidak ingin melepaskan pria tampan dan menggoda seperti Bai Su. Terlebih lagi, Qin Luo benar-benar menyukai Bai Su.     

Sebenarnya, tanda yang Qin Luo tinggalkan di benak Bai Su juga mempunyai fungsi untuk mencari posisi, oleh karena itu Qin Luo menemukan mereka melalui fungsi ini. Sayangnya, Qin Luo melalui sedikit kesulitan untuk keluar dari Gunung Pemakaman Dewa, itulah sebabnya Qin Luo baru mengejar Bai Su sekarang.     

"Luo'er, bukankah kau akan menikah?" tanya Bai Su dengan curiga. "Mengapa kau menyatakan kau datang untuk membawaku kembali?"     

"Menikah? Kapan? Mengapa aku tidak mengetahui ini?" Qin Luo tertegun dengan keheranan di matanya.     

Mendengar kata-kata Luo'er, keraguan melintas di mata Bai Su. Pada akhirnya, Bai Su tidak berpikir lebih dalam mengenai hal itu dikarenakan tanda di dalam pikirannya itu.     

Setelah mengatakan ini, Qin Luo juga sadar dan dengan ganas memelototi Jin Yu.     

"Jin Yu, keberanian apa yang kau punya untuk memfitnahku! Jika aku, Yun Luofeng, harus menikah dengan seseorang, itu hanyalah Bai Su seorang! Mengapa kau mencoreng namaku?"     

Jin Yu tercengang dan menatap pada Qin Luo, tertegun.     

Wanita ini sebenarnya mengaku sebagai Yun Luofeng di depan Kediaman Jun …. ? Apakah dia bodoh?     

Sebenarnya, ini bukan salah Qin Luo. Dia bukan berasal dari benua ini dan tidak pernah keluar dari Gunung Pemakaman Dewa, oleh karena itu Qin Luo sewajarnya tidak mengetahui Kediaman Jun yang berada di depannya adalah Keluarga Yun Luofeng.     

Terlebih lagi, bahkan jika Qin Luo telah mengintip pada ingatan Bai Su, dia tidak bisa mengetahui hubungan interpersonal semua orang, yang menyebabkan Qin Luo berani untuk berpura-pura menjadi Yun Luofeng di depan Kediaman Jun!     

"Suamiku." Qin Luo tersenyum dengan manis dan menempel di bahu Bai Su. Suaranya sangat lembut. "Ketika aku mendengar Jin Yu membawamu, aku ketakutan sampai mati. Aku tidak menyangka dia akan menodai nama baikku juga. Tidak mungkin aku akan menikah dengan orang lain! Aku hanya mengakuimu sebagai suami dalam hidupku!"     

Walaupun Bai Su punya tanda dari Qin Luo di benaknya dan Qin Luo tidak perlu khawatir mengenai Bai Su tidak mematuhi keinginannya, itu bukan berarti dia bisa membiarkan tindakan Jin Yu begitu saja!     

Wanita itu mengkhianatinya dahulu dan berani mengambil pria miliknya. Bagaimana bisa Qin Luo menoleransi hal ini?     

Melihat pada wajah tak tahu malu Qin Luo, sebuah cahaya cerdas berkedip di mata Jin Yu, dan dia tiba-tiba berteriak dengan keras, "Aku tidak mengatakan sesuatu yang salah. Yun Luofeng sudah menjadi wanita Kaisar Hantu!"     

"Kau …. " Qin Luo dengan marah menunjuk pada Jin Yu. "Jika kau berbicara omong kosong lagi, berhati-hatilah karena aku akan merobek mulutmu! Sejak kapan aku menjadi wanita Kaisar Hantu? Kaisar Hantu yang selalu menggangguku, dan aku yang selalu menghinanya. Pria itu dingin seperti gunung es dan benar-benar kurang gairah. Bagaimana bisa dia dibandingkan dengan kelembutan suamiku? Lantas kenapa jika dia terus menggangguku? Aku tidak akan pernah menikah dengan seorang pria seperti dia. Jika kau terus mencoreng namaku karena cemburu, jangan salahkan aku karena bersikap kasar!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.