Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Waktunya Menikah (4)



Waktunya Menikah (4)

2Setelah ragu-ragu sejenak, Yun Luofeng akhirnya menyela, "Apakah kalian tidak berpikir waktunya sedikit terburu-buru?"     

Yun Luo memelototi Yun Luofeng. "Terburu-buru apa? Apa kau ingin mengingkarinya? Tidak bisa! Aku hanya akan mengakui Yun Xiao sebagai cucu menantuku, kau harus menikah dengannya!"     

"Aku setuju dengan Besan Yun. Ada waktu dua puluh hari untuk persiapan, jadi tidak terburu-buru. Kau hanya perlu menunggu saja untuk menjadi pengantin wanita tanpa khawatir. Serahkan yang lain pada kami untuk ditangani." Jun Lintian melambaikan tangannya.     

Mereka jelas-jelas tidak berencana untuk membiarkan Yun Luofeng mengajukan keberatan. Jika tidak ada hari keberuntungan sebelum tanggal lima belas bulan depan, Yun Luo pasti akan menggeser hari pernikahan ke tanggal lebih awal! Besok akan menjadi hari yang terbaik!     

Wajah Yun Luofeng menggelap. Apakah dia tidak punya kekuasaan untuk menyarankan sesuatu pada pernikahannya sendiri?     

Lengan maskulin terjulur dari samping dan menarik Yun Luofeng ke pelukannya di bawah tatapan semua orang.     

Suara pria itu rendah dan kasar, namun nada suaranya sangat serius. "Yang mereka bicarakan benar. Aku juga berpikir … tanggal lima belas bulan depan agak jauh."     

Merasakan napas di sebelah telinganya, tubuh Yun Luofeng menjadi lunglai dan bersandar di dada pria itu. "Baiklah, kalau begitu kita akan menikah pada tanggal lima belas bulan depan."     

Begitu Yun Luofeng mengucapkan itu, Yun Xiao langsung membalikkan tubuh Yun Luofeng. Mata asing dan hitam pekatnya meledak dengan cahaya.     

"Kau … setuju?"     

Walaupun para kakek tua sudah memutuskan tanggal untuk Yun Xiao, itu masih tidak sepenting persetujuan dari Yun Luofeng.     

"Aku setuju." Yun Luofeng menyipitkan matanya dan menarik kerah pria itu. "Akan tetapi, kau harus setuju dengan beberapa syarat dariku. Mulai dari sekarang, apa pun yang terjadi, kau tidak boleh berbohong padaku dan harus memberitahuku dengan jujur! Kedua, kau harus mematuhiku dalam semua hal! Ketiga … hanya boleh satu kali per malam! Jika kau setuju dengan tiga permintaan ini, aku akan menikah denganmu."     

"Aku bisa setuju dengan dua permintaan pertama, namun yang ketiga …. " Yun Xiao mengerutkan keningnya. "Bagaimana dengan lima kali?"     

"Dua kali! Tidak boleh tawar-menawar lagi!" Yun Luofeng menggertakkan giginya. Belakangan ini Yun Luofeng telah kumpul kebo dengan Yun Xiao, Yun Luofeng disiksa oleh Yun Xiao dalam setiap inci hidupnya setiap malam. Yun Luofeng benar-benar tidak tahu dari mana Yun Xiao mendapatkan begitu banyak energi!     

"Empat kali …. " Tatapan Yun Xiao sangat kasihan, seolah dia adalah seekor anak anjing yang memohon dengan ekornya yang bergoyang-goyang.     

"Tiga kali! Jika kau menawarnya lagi, pernikahan ini akan batal."     

"Baiklah, setuju." Bibir Yun Xiao terangkat, dan mata gelapnya cerah serta terpancar sosok cantik Yun Luofeng.     

Walaupun tiga kali agak sedikit, namun itu lebih baik daripada satu kali.     

Menyaksikan bagaimana kedua orang ini mendiskusikan topik yang tidak pantas seperti itu, seolah tidak ada orang lain di sekeliling, semua orang di ruang jamuan tercengang. Hanya anak muda polos yang tidak mengerti maksud kata-kata mereka.     

"Kakak Ipar." Mata Ye Xie terbuka lebar ketika dia menatap pada Yun Luofeng dengan bingung. "Apa yang kau diskusikan dengan Kakak Kedua?"     

Yun Xiao melirik pada Ye Xie. "Kau akan mengerti setelah kau mempunyai seorang istri."     

Setelah mengatakan itu, Yun Xiao merangkulkan lengannya pada pinggang Yun Luofeng. "Feng'er, bagaimana kalau kita melaksanakan perjanjiannya terlebih dahulu malam ini?"     

Orang-orang yang awalnya memperhatikan Yun Luofeng dan Yun Xiao tanpa sadar memalingkan wajah mereka ketika mendengar kata-kata Yun Xiao dan tidak menatap pada mereka lagi, seolah orang-orang itu tidak mendengar apa-apa.     

Namun, ketika Yun Xiao hendak pergi dengan Yun Luofeng, suara yang tidak tepat menyela. "Yun Kecil, aku datang ke sini untuk memberitahumu sesuatu."     

Wajah Xu Kong serius. "Kapan kau punya waktu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.