Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Tingkatan Bangsawan Sage-Peringkat Lanjutan (4)



Tingkatan Bangsawan Sage-Peringkat Lanjutan (4)

3"Apa yang ingin kau lakukan, Nona?"     

"Kau suruh orang-orang kita untuk menyebarkan sebuah gunjingan, menyatakan bahwa Ye Qi, yang memiliki hubungan baik dengan Nona Keluarga Jun, Jun Ling'er, adalah seorang pelacur. Dia tidak hanya hamil beberapa kali, namun juga sering berganti suami! Dan bukankah Jun Fengling adalah ibunya? Kau bisa mengatakan pada orang-orang bahwa … ibunya pernah mengirim Ye Qi ke tempat tidur seorang ahli yang kuat untuk menjilat ahli tersebut."     

"Tentu saja, ini tidak cukup. Aku belum mengetahui identitas Ye Qi, namun aku akan mengirim seseorang menipu Ye Qi untuk mengatakan bahwa dia tidak pernah melihat orang tua kandungnya semenjak dia masih kecil, jadi kau bisa mengatakan pada orang-orang bahwa orang tua kandung Ye Qi mati karena mereka sangat marah dengan perilaku asusilanya!"     

Senyum di wajah Wei Ling melebar, dan matanya bersinar dengan sinar jahat.     

Jun Fengling, kau tidak bersedia untuk menyerahkan priamu? Maka aku akan menghancurkanmu dan putrimu!     

Aku akan lihat bagaimana kau bisa terus tinggal di Keluarga Jun!     

….     

Keluarga Jun.     

Yun Luofeng sedang bermain catur dengan Kakek Jun, dan Yun Xiao menatap pada wajah Yun Luofeng.     

Yun Xiao tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Yun Luofeng ….     

Pada saat itu, sebuah suara kegembiraan datang dari pintu, "Kakak Kedua, Kakak Ipar, Ibu dan Ayah telah datang."     

Tangan Kakek Jun yang sedang memegang sebuah bidak catur bergetar. Dia melompat dari kursinya dengan suara yang keras dan mengalihkan matanya ke pintu ….     

Beberapa saat kemudian, seorang sosok merah datang ke dalam pandangan Kakek Jun. Pupil mata Kakek Jun mengerut dan dia berkata dengan terkejut, "Itu kau?"     

Jun Fengling dan Ye Jingchen juga terkejut dan menatap dengan bingung pada Kakek Jun dan Yun Luofeng ….     

"Feng'er, Xiao'er, apakah kau mengenal kakek tua ini?" Jun Fengling terkejut.     

Setelah mereka terpisah dari kakek tua itu di Gunung Pemakaman Dewa, mereka khawatir bahwa kakek tua itu mungkin akan bertemu beberapa bahaya. Sekarang, melihat kakek tua itu sedang berdiri di sana dengan aman dan selamat, mereka menjadi lega.     

Kakek Jun tidak lagi bisa menekan kegembiraan di dalam hatinya, dan berlari pada Jun Fengling.     

Tak heran pertama kalinya Kakek Jun bertemu Jun Fengling, dia punya perasaan baik yang tidak bisa dijelaskan pada Jun Fengling. Ternyata Jun Fengling adalah ….     

"Gubrak!"     

Namun, ketika Kakek Jun akan tiba di hadapan Jun Fengling, Ye Jingchen tiba-tiba menendangnya dan nadi biru di dahinya berdenyut kuat, "Aku tidak menyangka kau adalah orang yang seperti itu! Beraninya kau menodai istriku! Kau benar-benar mengecewakanku!"     

Ye Jingchen tidak peduli apakah Kakek Jun mengenal Yun Luofeng atau tidak. Dia hanya tahu bahwa kakek tua itu berlari untuk memeluk istrinya. Bagaimana bisa Ye Jingchen membiarkan orang lain menyentuh istrinya?     

Kakek Jun memerah karena malu, "Beraninya kau memukuli ayah mertuamu? Aku akan meminta putriku untuk menceraikanmu."     

"Kau kambing tua …. " Ye Jingchen hendak mengutuk Kakek Jun hanya untuk tersadar dengan apa yang baru saja dikatakan Kakek Jun. Ye Jingchen bertanya dengan kosong, "Apa yang baru saja kau katakan?"     

Pada saat itu, Yun Luofeng, yang sedang menikmati pertunjukan di samping, akhirnya membuka mulutnya.     

"Kakek Jun benar. Dia adalah ayah dari Ibu dan ayah mertuamu."     

Wajah Ye Jingchen berubah dari merah menjadi pucat dan kemudian dari pucat menjadi merah. Akhirnya, dia mengetahui kesalahan apa yang ia perbuat. Ye Jingchen buru-buru mendekati Kakek Jun dan bertanya dengan prihatin, "Kakek Jun … tidak, Ayah, apakah kau baik-baik saja? Aku tidak bermaksud. Kupikir kau ingin menodai istriku."     

Kakek Jun mendengus dan memalingkan kepalanya, mengabaikan Ye Jingchen.     

Kakek Jun marah!     

Beraninya Ye Jingchen menendangnya!     

Ye Jingchen buru-buru membungkuk pada Kakek Jun, "Ayah, maafkan aku. Aku telah melakukan sebuah kesalahan besar. Mohon maafkan aku."     

Kakek Jun dengan marah mengulurkan jarinya dan menunjuk pada kepala Ye Jingchen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.