Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Hong Luan (3)



Hong Luan (3)

2Nada suara naga itu dingin seolah memandang rendah pada putri sulung itu.     

"Tuan Naga," Putri sulung merasakan kegembiraan dan buru-buru berkata, "Baru-baru ini aku menemui beberapa manusia dan seorang wanita bernama Yun Luofeng yang berada di antara mereka, memiliki Buah Roh Api yang kau cari!"     

Takdir antara putri sulung dan naga ini adalah sesuatu yang terjadi bertahun-tahun yang lalu. Pada masa itu, putri sulung yang masih kecil sedang belajar melalui pengalaman di luar dan kebetulan bertemu dengan seekor naga yang terluka parah. Untuk mendapatkan hubungan persahabatan dengan Suku Naga, putri sulung telah menyelamatkan naga tersebut.     

Sebelum naga itu pergi, dia memberikan putri sulung gulungan itu dan jika dia menghadapi bahaya, putri sulung bisa menggunakan gulungan tersebut untuk memanggil naga itu ….     

"Buah Roh Api? Apakah kau yakin mengenai hal itu?" Mata naga itu tiba-tiba menjadi cerah.     

Mendengar tanggapan naga itu, mata putri sulung berbinar. "Sayangnya, Buah Roh Api itu telah dimakan oleh wanita itu."     

"Hmph! Lantas kenapa jika dia memakannya? Buah Roh Api tidak mudah dicerna. Setelah aku menemukan dan membunuh wanita itu, aku akan bisa mengeluarkan Buah itu dengan membedah organ-organnya," Suara naga itu mengandung ketidaksukaan. "Namun, dalam beberapa hari terakhir, raja kami telah memberikan perintah bahwa seluruh Suku Naga harus mencari leluhur kami. Oleh karena itu, aku tidak punya waktu untuk mengeluarkan Buah Roh Api itu jadi kau harus mengirim wanita itu ke Suku Naga di sini."     

Begitu naga itu selesai berbicara, sosoknya menghilang … putri sulung benar-benar terperangah.     

Menggunakan satu-satunya kesempatan pertolongan hanya memberikan putri sulung hasil yang seperti ini? Jika putri sulung bisa menangani Yun Luofeng, apakah dia akan mencari naga itu?     

Sedangkan untuk apakah naga itu bisa menemukan buah roh api di dalam tubuh Yun Luofeng bukanlah sesuatu yang berada dalam cakupan pertimbangan putri sulung karena dia telah menjadi gila karena kecemburuan. Hak apa yang dimiliki oleh wanita seperti dia untuk memiliki pria yang begitu luar biasa? Bahkan jika putri sulung tidak bisa mendapatkannya, dia tidak akan pernah membiarkan Yun Luofeng untuk memiliki pria itu!     

Namun … pada saat ini, bagaimana putri sulung harus membohongi Yun Luofeng untuk ke Suku Naga?     

"Sepertinya cara ini tidak berguna." Mata putri sulung menggelap. "Saat ini, satu-satunya cara untuk berurusan dengan mereka adalah untuk mencari pertolongan ras binatang buas lainnya!" Memikirkan hal ini, putri sulung mendorong pintu dan berjalan keluar.     

"Pengawal, beri tahu Suku Rubah, Suku Elang, dan berbagai Suku besar lainnya bahwa ada manusia yang datang untuk memprovokasi kita. Selain itu, mereka telah melukai ayahku dan kita membutuhkan bantuan semua orang!"     

"Hamba mengerti, sang putri sulung!" Pengawal itu mengepalkan tangannya dan mundur ….     

Di bawah langit biru, Yin Li menatap pada Hu Li yang berdiri di hadapannya dengan tidak sabar. "Apakah kau sejujurnya akan pergi?"     

Hu Li mengangguk. "Putri Yin Li, mohon jaga dirimu baik-baik."     

Pada saat ini, Yun Luofeng dan Yun Xiao berjalan keluar. Melirik pada wanita muda yang enggan untuk berpisah dengan Hu Li, Yun Luofeng menyeringai dengan sikap yang menggoda.     

"Hu Li, kita harus berangkat." Namun, Yun Luofeng tidak berkata apa-apa, hanya berbalik ke arah Hu Li dan perlahan berbicara.     

"Baiklah."     

Hu Li tidak menyadari keanehan dari putri Yin Li dan tersenyum menggoda. Awalnya ingin berjalan di samping Yun Luofeng, Hu Li dengan bijaksana mundur setelah melihat ekspresi Yun Xiao yang dingin ….     

Beberapa dari mereka segera berjalan keluar dari gerbang melengkung. Putri Yin Li menatap pasrah pada Hu Li yang pergi dan tergoda untuk berbicara terus terang, berharap mereka akan membawanya, namun pada akhirnya Putri Yin Li tidak berkata apa-apa ….     

"Oh iya." Yun Luofeng tiba-tiba berhenti dan melemparkan sebuah botol keramik pada putri Yin Li dengan satu lambaian tangannya.     

"Plester herbal di dalam botol bisa mengobati lukamu. Ingat untuk memakainya setiap pagi dan malam."     

Putri Yin Li menatap kosong dan dengan erat memegang botol keramik di tangannya. Sambil menggigit bibirnya, dia berkata, "Terima kasih …. "     

Setelah Yun Luofeng dan teman-temannya berjalan keluar dari gerbang istana, berita ini juga ditransmisikan ke putri sulung. Putri sulung kemudian tiba-tiba berdiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.