Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Kelompok Yun Xiao (1)



Kelompok Yun Xiao (1)

0Suku Phoenix.     

Di atas gunung merapi, teriakan burung phoenix yang menggelegar bisa terdengar, bergema di seluruh penjuru puncak gunung. Di dalam gunung, penatua yang awalnya duduk bersila tiba-tiba membuka matanya dengan terkejut senang. "Tuan telah kembali?"     

Beberapa tahun yang lalu, Suku Phoenix menghadapi sebuah musibah yang besar, menyebabkan ahli yang tak terhitung jumlahnya dimusnahkan. Pada saat itulah seorang pria berjubah hitam muncul entah dari mana seperti seorang dewa dan menyelesaikan krisis mereka.     

Sejak saat itu, mereka menyebut pria berjubah hitam itu sebagai Tuan dari Suku Phoenix dan sayangnya, dia telah menghilang tanpa jejak.     

Tanpa diduga, phoenix api yang telah dikerahkan untuk mencari berita telah tiba dengan kabar bahwa pria itu telah muncul! Berita ini menyebabkan mereka terkejut, hingga menyebabkan sensasi di seluruh Suku Phoenix.     

Pada saat yang sama, di depan altar Suku Naga, seorang pria berambut putih saat ini sedang duduk bersila dengan matanya tertutup. Walaupun dia tampan, ketampanannya tidak bisa menyembunyikan kesulitan hidup yang ia alami.     

"Eh?" Tiba-tiba, pria berambut putih itu membuka matanya dan jejak kegembiraan muncul di antara kekeruhan.     

"Pengawal, panggil semua penatua dari Suku Naga. Tuan ini memiliki sesuatu untuk diumumkan!"     

"Baik, Yang Mulia." Sesosok orang memudar dan segera, menghilang tanpa jejak.     

Pria itu berdiri dari tempat duduknya, dengan tangan di belakang dan buru-buru pergi ke arah ruang utama suku.     

Di dalam ruang utama suku, semua penatua telah menunggu dengan tenang dan setelah melihat pria berambut putih itu, mereka semua buru-buru berdiri dan dengan hormat berkata, "Kami ingin tahu perintah apa yang dimiliki Yang Mulia, dengan memanggil kami semua?"     

Pria berambut putih itu berjalan ke tempat duduknya dengan langkah yang besar, sementara ekspresinya yang tegas dan tajam mengamati sekelilingnya.     

"Aku memanggil kalian ke sini untuk mengumumkan sesuatu …. " Pria berambut putih itu terdiam sejenak dan melanjutkan, "Leluhur Suku Naga kita telah kembali!"     

Leluhur? Semua orang berubah menjadi pucat karena terkejut dan bahkan beberapa penatua berdiri, dengan kegembiraan yang tidak dapat disembunyikan dari wajah mereka.     

"Yang Mulia, apakah kata-katamu benar? Leluhur kita telah kembali?"     

"Itu benar," Pria berambut putih itu mengangguk sedikit. "Ribuan tahun yang lalu, leluhur kita telah memprovokasi seorang ahli kuat yang tak tertandingi dan menyatakan bahwa dia harus meninggalkan Suku Naga, untuk memancing ahli itu pergi dan menjamin keselamatan Suku kita."     

Setelah menyebutkan peristiwa masa lalu, pria berambut putih itu tidak bisa menahan namun menjadi sentimental. "Sayangnya, tebakan leluhur kita salah dan ahli itu tidak mengejarnya namun malahan, datang dan menghancurkan Suku kita. Namun, jiwa leluhur kita yang mengabaikan diri sendiri demi orang lain adalah apa yang harus kita pelajari!"     

"Yang Mulia, lebih baik jika kau beri tahu kami di mana leluhur itu agar kami bisa menyambutnya kembali."     

"Sebenarnya, aku tidak tahu lokasi spesifiknya karena bagaimanapun juga, energi spiritualku belum cukup kuat dan hanya bisa menyebar ke seluruh Provinsi Binatang Buas. Jika leluhur kita berada di luar jangkauan, aku tidak bisa menemukannya namun beberapa saat yang lalu, seutas rohku bisa merasakan keberadaannya. Dia telah kembali!" Pria berambut putih itu menjadi semakin bersemangat, hingga matanya dipenuhi dengan air mata.     

"Yang Mulia, dalam Suku Naga saat ini, hanya kau yang pernah bertemu dengan leluhur dan kami semua tidak mengetahui penampilannya. Bagaimana kami harus mencarinya?" tanya seorang Penatua.     

Memang, untuk menemukan lokasi leluhur Suku Naga, hidup pria berambut putih itu mirip seperti lampu minyak yang akan mengering.     

Walaupun umur binatang buas spiritual sangat panjang dan bahkan binatang buas yang lebih lemah bisa hidup hingga ribuan tahun, bukan berarti masa hidup mereka tidak akan habis! Kecuali kekuatan mereka ada pada puncaknya, kalau tidak, akan ada hari di mana umur mereka akan habis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.