Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Bertemu dengan Pasukan Tengkorak lagi (1)



Bertemu dengan Pasukan Tengkorak lagi (1)

3Jika Xuan Yuan memiliki keberanian pria ini, akankah orang yang dicintainya terhindari dari kematian dini?     

"Yun Xiao, ayo pergi." Menatap pada wajah pria itu, Yun Luofeng tersenyum lembut dan suara malasnya terdengar.     

"Baiklah." Yun Xiao menatapnya dan tersenyum, sementara lengannya memeluk pinggan Yun Luofeng. Dengan mengambil satu langkah, Yun Xiao sudah menempuh jarak seratus kaki.     

"Tunggu!" Penatua Pertama dengan cemas memanggil. Namun, sosok mereka telah menghilang sebelum Penatua Pertama berhasil berbicara ….     

"Penatua Pertama, kita akhirnya bisa meninggalkan tempat terkutuk ini." Semua orang merasa bahagia dalam hatinya, dan hanya wajah Penatua Pertama yang khawatir.     

"Leluhur meninggalkan perkataan, siapa pun yang bisa mencabut batasan itu adalah orang yang telah dikirim oleh Tuhan untuk kita. Sekarang dia telah pergi, apa yang harus kita lakukan?"     

Jelas-jelas, Penatua Pertama tidak menyadari maksud para leluhur meninggalkan perkataan itu. Tujuannya adalah untuk memberikan harapan pada keturunannya. Bahkan para leluhur sendiri tidak menyangka bahwa akan seorang wanita yang bernama Yun Luofeng yang muncul setelah bertahun-tahun kemudian, mencabut batasan dari negara itu.     

Di Gunung Pemakaman Dewa, semak-semak berlimpah, dan sebuah aura yang kuat menutupi seluruh wilayah pegunungan. Jika seseorang yang lemah datang ke sini, mungkin mereka akan langsung sangat ketakutan oleh aura kuat yang hadir ini.     

Seseorang harus mengakui bahwa keberuntungan Yun Luofeng baik. Dia bertemu dengan pasukan tengkorak begitu dia tiba di Gunung Pemakaman Dewa dan sekarang Yun Luofeng berniat untuk pergi, dia sekali lagi bertemu dengan pasukan tengkorak yang telah membentuk tim.     

Melihat pada para tengkorak yang melambaikan tulang tongkatnya dan berlari dengan kecepatan tinggi, Yun Xiao dengan tanpa ekspresi memerintahkan Serangga Kecil yang sedang tidur.     

"Selesaikan ini dalam waktu yang sesingkat mungkin."     

"Oke." Serangga Kecil menjawab dan ketika dia hendak bertarung dengan para tengkorak itu, Yun Luofeng menghentikannya.     

"Aku punya dendam pada para tengkorak ini." Yun Luofeng tersenyum jahat. "Oleh karena itu, aku akan menghabisi mereka sendiri."     

Yun Luofeng tidak pernah lupa saat dia dikejar oleh prajurit tengkorak itu setelah dia melangkah masuk ke Gunung Pemakaman Dewa. Saat ini, karena Yun Luofeng sudah menerobos ke tingkatan bangsawan sage dengan susah payah, dia ingin balas dendam secara pribadi!     

Wussssss!     

Setelah Yun Luofeng berbicara, dia berlari ke arah pasukan tengkorak itu.     

Yun Luofeng, yang pernah dikejar dan harus melarikan diri dalam kekacauan dan keadaan menyedihkan, akhirnya punya kekuatan untuk berurusan dengan mereka pada saat ini. Meski begitu, para tengkorak ini tidak bisa dihancurkan atau merasa sakit. Walaupun Yun Luofeng telah menerobos ke tingkatan bangsawan sage, tengkorak itu masih sedikit sulit jika Yun Luofeng ingin memusnahkan tim mayat hidup ini.     

"Tidak baik, jika ini terus berlanjut, cepat atau lambat aku tidak akan bisa bertahan."     

Yun Luofeng mengeluarkan sebuah herbal spiritual dan menelannya tanpa dikunyah. Kekuatan fisik dan energi spiritual awal mulanya secara perlahan pulih. Tidak jauh dari sana, tatapan Yun Xiao tertuju pada pertarungan Yun Luofeng dengan wajah yang tenang. Namun, Yun Xiao sudah siap. Jika Yun Luofeng tidak bisa mengalahkan para tengkorak itu, dia akan mengambil tindakan ….     

"Xiao Mo, apakah kau tahu mengapa almarhum ini menjadi pasukan tengkorak?" Yun Luofeng membersihkan jejak darah di mulutnya dan menggunakan transmisi suara jiwa untuk bertanya.     

Di dalam jiwa Yun Luofeng, suara Xiao Mo langsung terdengar.     

"Aku tidak jelas dengan spesifiknya namun apakah kau menyadari bahwa ada api berwarna hijau lumut di mata setiap tengkorak itu? Mereka semua adalah roh, namun bukan roh tengkorak …. "     

Bukan roh tengkorak?     

Mata Yun Luofeng berkedip sejenak. Sepertinya mengerti sesuatu, Yun Luofeng buru-buru menutup matanya. Suara di sekeliling Yun Luofeng langsung menghilang seolah hanya dia yang ada di seluruh dunia ini ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.