Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Daerah Terlarang di Belakang Gunung (4)



Daerah Terlarang di Belakang Gunung (4)

2Kedua pengawal itu saling menatap dengan bingung dan kemudian berkata, "Yang Mulia, mohon tunggu sebentar. Ayo kita bertanya pada Penatua Pertama. Jika dia setuju, kita akan membiarkan Yang Mulia masuk."     

Mendengar ini, ratu mengerutkan keningnya dan terlihat semakin tidak sabar. Ratu mengibaskan lengan bajunya dengan keras dan berteriak dengan kasar, "Baiklah, aku akan menunggu kalian di sini. Tetapi ketika kalian kembali, dan Nona Yun sudah mati. Pada saat itu, jika Penatua Pertama ingin mencari tahu siapa yang harus disalahkan, kalian harus memikul tanggung jawabnya!"     

Mendengar ini, pengawal itu gemetar, dan kemudian mereka menggertakkan giginya dan berkata, "Yang Mulia, mohon segera kembali."     

Setelah mengatakan itu, para pengawal memberi jalan.     

Ratu mendengus dan melangkah masuk. Begitu dia masuk ke belakang gunung, senyum kemenangan muncul di bibirnya.     

Di belakang gunung, di depan sebuah gua, seorang gadis menghentikan langkahnya. Dengan samar, dia merasakan sebuah aura yang kuat datang dari gua tersebut, dan dia masih mendengar suara lolongan naga dari gua itu ….     

"Jika aku benar, daerah terlarang itu berada di dalam gua."     

Yun Luofeng merenung sesaat dan perlahan berjalan masuk ke dalam gua. Begitu Yun Luofeng memasuki gua itu, dia menemukan dirinya berhadapan dengan gelombang panas yang hampir mendorongnya keluar ….     

"Tuan Putri, aku merasakan sebuah kekuatan yang sangat kuat di dalam gua. Boneka itu belum pulih dengan baik untuk menahan serangan bagimu. Berhati-hatilah!"     

Yun Luofeng membelai liontin batu giok, yang digantung di lehernya, dengan senyum di bibirnya.     

"Baiklah."     

Sebenarnya, liontin batu giok itu bisa menahan serangan mematikan untuk Yun Luofeng, kalau tidak dia tidak akan mengambil risiko untuk datang ke sini. Ketika Yun Luofeng masuk lebih dalam, gelombang panas itu menjadi semakin intens dan sangat panas sampai seolah-olah gelombang panas itu bisa memanggang orang menjadi abu.     

Segera ….     

Yun Luofeng berhenti dan menolehkan pandangannya ke depan, matanya penuh dengan keterkejutan dan kebingungan.     

"Itu adalah …. "     

Di dalam sebuah lubang yang besar dan dalam, seekor naga air berwarna biru es diikat oleh rantai besi besar. Tubuhnya transparan dan naga itu mengeluarkan raungan yang sangat sedih. Di sekitar naga itu ada kobaran api merah terang. Disiksa oleh kobaran api yang panas, naga air itu tampak sangat menderita.     

Secara teori, air bisa menahan api. Namun api di bawah tubuh naga air itu tidak padam melainkan membakar ke dalam jiwa naga itu. Berdiri di hadapan lubang yang dalam itu, Yun Luofeng bisa merasakan jiwanya bergetar.     

"Tuan Putri! Awas!"     

Melihat sebuah gelombang api yang besar menerkam Yun Luofeng, Xiao Mo berteriak dengan gugup. Setelah lamunannya buyar, Yun Luofeng minggir ke samping dan menghindari api tersebut.     

Pada saat ini, keringat dingin muncul di punggung Yun Luofeng.     

Jika gelombang api itu mengenainya, Yun Luofeng akan langsung mati! Tidak ada seorang pun yang bisa menyelamatkannya.     

"Tuan Putri, api yang ganas itu adalah api reinkarnasi yang tidak akan pernah padam! Kau akan mati bahkan jika hanya terkena satu percikan api saja! Anehnya roh dari naga air itu tidak mati setelah berada di dalam kobaran api untuk waktu yang lama."     

"Ck ck." Begitu Xiao Mo selesai berbicara, Bixiao tersenyum sinis, "Apakah kau tidak tahu kenapa? Roh naga air itu masih ada setelah berada di api jiwa begitu lama karena naga itu telah melahap banyak jiwa selain kekuatannya sendiri. Naga air itu menggunakan jiwa-jiwa itu untuk memulihkan rohnya sendiri."     

Bixiao adalah pohon kehidupan. Dia biasanya diam saja di Dunia Kode Dewa, namun sekarang dia tidak bisa menahan untuk menyela.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.