Datangnya Sang Penyihir

Duke Rahasia



Duke Rahasia

2Lembah Naga      

Tidak lama setelah Link terjun ke Lautan Hampa, Gretel menyaksikan tentakel hitam di kota mulai bergerak acak.      

Pada awalnya, tentakel telah mencambuk lingkaran rune penahan secara teratur, seperti gelombang pasang hitam. Sekarang, tampaknya mereka mulai mundur dari lingkaran dalam keadaan benar-benar kacau.      

Rasanya seperti melihat sekawanan anjing melarikan diri terbirit-birit dalam kekalahan yang amat memalukan.      

Hal ini berlangsung lebih dari satu menit, dan kemudian, tiba-tiba, tentakel melambat kemudian jatuh ke tanah, seolah-olah nyawa dalam diri mereka telah musnah.      

Hal ini terjadi selama sepuluh detik lagi, dan pada saat itu, Gretel yakin bahwa Tiran Hampa sudah mati.      

Di luar kota      

Lucia Silverstar memperhatikan kejadian ini juga. Setelah melihat keadaan tentakel, dia segera berteriak dengan gembira, "Tiran Hampa sudah mati! Akhirnya terbunuh!"      

"Benarkah?" Semua Tetua Naga Merah memandangnya dengan tak percaya. Musuh mereka sangat besar, tentakelnya menutupi tanah dan langit. Bahkan mantra Api Legendaris dari Ratu Naga Merah tidak bisa membakarnya. Bagaimana bisa makhluk itu terbunuh?      

"Itu benar! Link masuk ke Lautan Hampa, dia pasti telah menghancurkan otak Tiran Hampa!" Lucia Silverstar menjawab dengan penuh semangat. Bagaimanapun juga, dia adalah Penyihir Legendaris, dan dia tahu persis apa yang telah direncanakan Link di sana.      

Salah satu Tetua Naga Merah bertanya, "Bagaimana dengan Master Link, apakah dia belum kembali?"      

"Yah..." SIlverstar tidak bisa memikirkan jawaban. Tiran Hampa sudah mati, tetapi Link belum kembali ke dunia fisik. Tentunya dia pasti baik-baik saja kan?      

Khawatir akan Link, Gretel segera bertindak.      

Dia terbang ke tempat Link menghilang, lalu memasuki Lautan Hampa dengan mengaktifkan Pemindahan Spasial.      

Begitu berada di Lautan Hampa, yang bisa dilihatnya hanyalah warna kelabu yang kabur. Terdapat pusaran energi di mana-mana, dan dari waktu ke waktu, kilatan cahaya meletup di dekatnya.      

Turbulensi energi tiba-tiba mengalir melewatinya dalam satu arah.      

Alasannya sederhana: dimensi bukanlah benda statis di Lautan Hampa. Sebaliknya, mereka seperti gelembung-gelembung yang mengambang di permukaan lautan, berputar sebagaimana diatur oleh hukum-hukum fisik di sekitar mereka.      

Tetapi tidak ada yang benar-benar tahu seperti apa hukum itu.      

"Link, di mana kau? Link!" Gretel tidak dapat menemukan Link sama sekali; untuk saat ini, yang paling bisa dia lakukan adalah menyerukan apa yang ia pikirkan ke dalam Lautan Hampa.      

Dia terus berteriak memanggil Link, tetapi tidak ada jawaban darinya, di mana pun dia berada.      

Waktu berlalu, dan Gretel mulai putus asa, khawatir Link telah terbunuh selama pertempurannya dengan Tiran Hampa, mayatnya sekarang telah terbawa oleh pusaran Hampa.      

Tetapi dia masih perlu berterima kasih padanya atas apa yang telah dia lakukan!      

"Link! Link!" Gretel tidak mau percaya bahwa Link sudah mati. Dia terus terbang tanpa tujuan, mencari tanda-tanda kehidupan.      

Dia tidak bisa berhenti memikirkan Link.      

Mereka pertama kali bertemu satu sama lain di Alun-alun Naga, di mana dia dan kurcaci Yabba telah menghancurkan Worthdamk secara rahasia.      

Ketika mereka telah mendiskusikan tesis mereka tentang sihir spasial, Link berkata kepadanya dengan senyum puas, "Kau telah membuat kesalahan di sini, Yang Mulia."      

Ketika mereka berjalan di hutan yang berada di Pegunungan Korora, Link menebas semak belukar dan tanaman merambat untuk membuka jalan untuk Gretel dengan sangat sopan dan bahkan telah membangun sebuah jembatan batu yang melintasi sungai untuknya. Di atas Altar Leluhur, perubahan perilaku mereka yang tiba-tiba terhadap Link tidak mengganggunya, dan bahkan pada saat Gretel membutuhkan sesuatu, Link adalah orang pertama yang bergerak untuk membantunya.      

Sekarang, Link telah menyelamatkan Lembah Naga, tetapi dengan mengorbankan hidupnya.      

Gretel seharusnya tidak mengabaikan Lucia Silverstar, dia seharusnya tidak mempertemukan Raja Naga Hitam dengan Link. Itu adalah sejarah kuno. Link tidak ada hubungannya dengan itu!      

Gretel adalah orang yang mengirim Link ke kematiannya!      

"Link! Link!" Suara Gretel sekarang berubah menjadi isak tangis.      

Tepat ketika dia hampir menyerah, kehadiran roh yang lemah menjangkau padanya. "Berhenti menangis, aku belum mati! Aku ada di sini!"      

Gretel sangat gembira. Dia segera terbang ke tempat kesadaran menuntunnya. Segera, dia menemukan Link terbaring tak bergerak di bagian luar penghalang dimensi. Tentakel hitam membungkusnya, salah satunya menusuk dalam di punggungnya.      

"Tubuh nagaku terluka parah. Aku tidak bisa menggunakan Pemindahan Spatial," kata Link. Dia hampir terbawa oleh pusaran arus yang kuat ke wilayah Hampa yang lebih dalam. Beruntung dia masih memiliki kekuatan tersisa di dalam dirinya, jadi dia bisa bertahan pada penghalang dimensi tepat pada waktunya.      

"Kau aman sekarang, aku di sini." Gretel terbang ke sisinya, dan memeluk tubuh Link di tangannya saat dia mengaktifkan Pemindahan Spasial.      

Sebuah selaput cahaya berair mulai menyelimuti mereka, dan keduanya perlahan melayang dan muncul kembali ke alam Firuman.      

Cahaya menyilaukan mata Link saat dia kembali ke alam Firuman, di langit di atas Lembah Naga, tidak terlalu jauh dari tempat dia pertama kali memasuki Lautan Hampa.      

Melihat ke bawah, dia bisa melihat sekelompok tentakel hitam tak bernyawa dan kerumunan prajurit naga di luar kota.      

Gretel perlahan-lahan melayang ke tanah dan menurunkannya dengan lembut ketika dia mendarat.      

Para prajurit naga segera mengepung mereka, memandangi Link dengan perasaan campur antara rasa hormat, ketakutan, dan kebingungan.      

"Baiklah, beri kami ruang. Master Link terluka parah dan perlu perhatian segera," teriak Ratu Naga Merah.      

Semua orang tersebar dalam sekejap, seperti yang diperintahkan.      

Link telah mengalami luka parah di punggungnya. Tentakel telah menembus perut tubuh naganya. Rasa sakit yang tak tertahankan menguasai tubuhnya bahkan pada gerakan sekecil apa pun.      

Gretel meraih ke tentakel dan memasukkan Kekuatan Naga-nya ke tubuh Link. Dia kemudian berbisik kepada Link, "Baiklah, ini semua akan berakhir sebelum kau menyadarinya, santai saja."      

Dia melanjutkan untuk menarik tentakel hitam dengan keras dari punggungnya.      

"Owww," Link meraung kesakitan, dan sekitarnya menjadi hitam.      

Gretel mulai menutup luka di dalam tubuh Link dengan Kekuatan Naga, lalu dengan lembut menyentuh jantung naganya. Beberapa detik kemudian, tubuh Link mulai menghilangkan bentuk naganya, dan dia akhirnya kembali ke wujud manusianya.      

Walaupun tidak ada jejak darah di tubuh manusianya, Gretel melihat luka berdarah di punggungnya ketika melepas pakaiannya. Meskipun telah berhenti berdarah, luka itu pasti sangat terasa menyakitkan.      

Dengan lembut meraih tubuh Link dengan cakar naganya, Gretel pergi ke langit lagi dan melemparkan Bola Api Penghancur Hampa ke arah tentakel hitam di tanah.      

'Duar!' Api melahap reruntuhan di bawah, tentakel hitam tak bernyawa hancur menjadi abu.      

Dia kemudian memerintahkan rakyatnya, "Bersihkan tempat itu dengan seksama, aku ingin setiap tentakel dibakar!"      

"Ya, Yang Mulia!" ucap Tetua Naga Merah serempak.      

Gretel mulai terbang menuju Kuil Naga untuk merawat luka Link lebih lanjut.      

....      

Jantung Link berdetak kencang saat dia berbaring di tempat tidur, tak sadarkan diri.      

Penglihatan buram yang dilihatnya dalam keadaan tidak sadar adalah dari tanah Ferde.      

Dia telah melihat tempat diselimuti lautan api, anak-anak menangis sambil berlutut di samping mayat orang tua mereka. Ada banyak mayat orang Yabba, hampir di seluruh wilayah pulau. Dia bahkan telah melihat pelabuhan ditelan nyala api dan jasad-jasad mengambang di lautan, sehingga lautan berwarna merah dengan darah mereka.      

Di reruntuhan, dia telah melihat sosok-sosok hitam dan bayangan melayang-layang. Telinga runcing mereka mirip dengan Peri, tetapi mereka juga memiliki mata merah darah, dan Link tidak dapat mengetahui siapa mereka.      

Saat itulah bayangan hitam menukik ke arahnya. Dia telah mendengar tawa tajam di atas kepala dan melihat bahwa sosok hitam itu menunjukkan giginya yang tajam kepadanya. Dari mulutnya, air liur yang berkilauan telah menetes ke tanah, dan dia telah melihat potongan daging segar dan berdarah menggantung di giginya.      

Link segera terbangun dari tidurnya ketika makhluk itu menukik ke arahnya.      

Setelah bangun, ia mendapati dirinya berbaring di tempat tidur besar delapan kaki dari tanah dan menghadap ke langit-langit. Yang ada hanyalah bagian dalam Kuil Naga yang memiliki gaya arsitektur yang unik.      

Dia menyeka keringat dingin dari dahinya dan dengan hati-hati merasakan seluruh tubuhnya. Dia merasa lemah, tetapi tidak ada rasa sakit. Ada sesak di sekitar dadanya, dan dia memperhatikan bahwa dadanya terbungkus perban.      

"Kau sudah bangun?" sebuah suara yang akrab terdengar. Itu adalah Gretel.      

"Sudah berapa lama aku tidur?" Link meronta untuk duduk. Pikirannya terus kembali ke mimpi buruk yang telah dilihatnya sebelumnya. Detailnya tidak jelas, dan rasanya tidak seperti firasat, tapi tetap saja, dia tidak bisa tidak mengkhawatirkannya.      

"Tidak lama. Tiga hari." Gretel bergegas ke tempat tidur dan membantu Link untuk bersandar di sandaran kepala tempat tidur.      

Rasa sakit tiba-tiba melanda tubuh Link, mengingatkannya bahwa dia belum sembuh sepenuhnya. "Bagaimana kabar Lembah Naga?"      

"Tiran Hampa sudah mati. Tubuh-tubuh baru yang memisahkan diri dari aslinya dihancurkan sebelum mereka memiliki kesempatan untuk berkembang menjadi dewasa. Berkat kau, Lembah Naga telah kembali tertib." Gretel duduk di tempat tidur dan meremas tangan Link dengan rasa terima kasih.      

"Oh, bagus kalau begitu." Link mengangguk, dengan acuh menarik tangannya dari tangan Gretel.      

"Kapan lukaku sembuh sepenuhnya?" tanya Link lagi.      

"Lukamu akan membutuhkan setidaknya setengah bulan untuk pulih sepenuhnya. Namun, tubuh nagamu mengalami beberapa cedera serius, dan mungkin butuh setengah tahun untuk pulih kembali agar kau bisa menggunakan tubuh nagamu lagi. Jangan terlalu mengkhawatirkan hal itu. Beristirahatlah selama yang kau butuhkan di Lembah Naga. Aku sudah mengirim kabar kepada Ferde. Oh, dan aku juga mengirim 30 prajurit naga di sana. Pettalong juga akan terbang ke sana dalam beberapa hari, yang seharusnya cukup untuk mencegah upaya invasi."      

Ratu Naga Merah berlutut di samping tempat tidur Link dan menatap Link. "Aku mendengar kau berbicara dalam tidurmu. Jangan khawatir, tidak ada yang akan terjadi pada Ferde."      

Tiga puluh prajurit Naga Merah dan Tetua Level 9 akan cukup kuat untuk menghadapi makhluk non-Legendaris. Link menghela napas lembut dan mengangguk pada ratu. "Terima kasih, Yang Mulia."      

"Kau istirahat saja. Jika kau butuh sesuatu, panggil aku, aku tidak akan jauh."      

"Baik."      

Gretel memberikan beberapa perintah kepada para pelayan di dekatnya kemudian hendak pergi, tetapi setelah beberapa langkah menuju pintu, dia berbalik ke Link dan memasukkan segel hitam ke tangan Link. "Kau sekarang secara resmi Duke ras Naga."      

Tanpa menunggu balasan dari Link, dia buru-buru keluar dari kamar.      

Link menggaruk kepalanya dengan bingung. Ini tentu saja merupakan cara yang aneh untuk memberikan gelar Duke kepada seseorang. Gretel bahkan tidak memberinya kesempatan untuk menolaknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.