Datangnya Sang Penyihir

Dewa Kehancuran



Dewa Kehancuran

0Glyn berbalik dan melihat bahwa Nozama sedang menatapnya dari singgasana kerangka hitamnya. Di kedua sisi takhtanya berdiri sepuluh atau lebih Iblis. Mereka semua adalah bawahan Nozama yang paling terpercaya. Beberapa dari mereka bahkan dapat menjadi ancaman posisi Glyn sebagai orang nomor dua setelah Nozama.     

Kerumunan iblis-iblis itu tersenyum kejam padanya.     

Jantung Glyn sekarang berdebar kencang dalam dadanya. Lututnya lemas seketika, dan ia langsung jatuh berlutut. "Tuan, aku mohon padamu. Tolong izinkan aku untuk menjelaskan apa yang telah aku lalui di dunia itu sebelum kau menghukumku."     

"Bicaralah kalau begitu," kata Nozama sambil mengangguk. Ia selalu menjadi pria yang dapat diajak kompromi, dan Glyn juga salah satu bawahannya yang paling kompeten.     

Glyn menghela napas lega. Ia kemudian mulai menceritakan kembali saat ia dan kedua bawahannya dipanggil oleh Penyihir Troym ke dunia mereka, lalu kemunculan Pelindung, yang kemudian diikuti oleh munculnya Link dalam wujud Naga Hitam, dan akhirnya tiba pada bagian di mana Naga Hitam itu dengan mudah membuat pasukan Troym bertekuk lutut. Ia tidak meninggalkan detail kecil sedikit pun saat ia menjelaskan secara rinci tingkat kekuatan semua pihak yang terlibat dan apa yang terjadi selama pertempuran dengan Naga Hitam.     

Ketika ia selesai bicara, Nozama mengerutkan kening. "Kau mengatakan bahwa ia hanya berdiri di sana dan sepenuhnya mengabaikan mantra Level 10 yang ditujukan padanya. Apakah kau yakin ia tidak mengucapkan mantra pertahanan pada dirinya sendiri sebelum itu?"     

"Tidak, aku mengamatinya dengan cermat pada saat itu. Aku tidak merasakan aura sihir darinya. Aku yakin dengan apa yang aku lihat. Mantra Romeon itu luruh begitu saja seperti air hujan."     

Glyn adalah Penyihir Level 15. Meskipun kekuatannya berkurang saat itu, keterampilan pengamatannya tidak terpengaruh sama sekali. Ia pasti tidak bisa membayangkan apa yang ia lihat dengan matanya sendiri.     

Sepertinya keadaan semakin tidak baik. Fakta bahwa mantra Level 10 tidak memiliki efek apa pun pada Link menunjukkan bahwa ia sekarang lebih kuat daripada yang diperkirakan siapa pun. Bahkan Nozama tidak dapat mencapai level seperti itu.     

Dari penjelasan Glyn, Nozama memperkirakan bahwa kekuatannya setidaknya tertekan hingga Level 10 jika ia memasuki dunia itu tanpa Pemanggil yang membagi beban Penolakan Dimensi dengannya. Bahkan ia sendiri akan hancur oleh serangan sihir Level 10 pada saat itu.     

Nozama mengetuk jari-jarinya dengan gelisah di salah satu sandaran lengan takhtanya. Iblis-iblis lainnya menahan napas, takut kalau napas mereka akan mengganggu tuannya. Glyn tetap berlutut di tanah, dan bahkan tidak berani untuk bernapas. Jantungnya kini berdebar, mencoba mengantisipasi hukuman apa pun yang akan diberikan Nozama untuknya.     

Detik-detik berlalu dengan mengerikan. Sepuluh menit kemudian, Nozama berbicara sekali lagi, "Penguasa Ferde tidak pernah berhenti membuatku terkejut. Aku rasa ia masih memiliki beberapa rencana lain untuk dapat menjelajah ke Lautan Hampa sendirian. Dan sekarang ia bersembunyi di dunia terpencil itu. Jika mengingat dirinya, ia bahkan bisa tinggal di sana selama seratus tahun lagi jika ia rasa harus melakukannya. Mungkin bukan langkah yang bijak untuk bertarung langsung dengannya. Kalau memang harus demikian, kita hanya harus kembali ke tujuan kita yang semula, yaitu menemukan Segel Cahaya!"     

"Benar, Tuan." Semua Iblis mengangguk.     

Nozama kemudian menatap Glyn lagi. "Dan kau, Glyn. Kau telah menjadi pelayanku yang setia, mungkin sepuluh kali lebih setia daripada kedua iblis tolol pengkhianat itu, Gaulle dan Gamiwa. Kau juga jauh lebih pintar daripada mereka. Kau telah membuktikan diri sebagai aset yang tak ternilai. Berdirilah, kau tidak bersalah atas kegagalan misi ini."     

Glyn merasa sangat gembira. "Terima kasih banyak, Tuan! Terimakasih banyak!"     

Di masa lalu, Nozama biasanya memberikan hukuman kejam untuk mereka yang telah mengecewakannya. Ini adalah pertama kalinya ia memberi pengampunan pada seseorang atas kegagalannya. Tampaknya Glyn telah membuat pilihan yang tepat.     

Nozama kemudian berbalik untuk melihat keluar dari salah satu lubang di sisi Feri Hampa. Terlihat sebuah alam luas berkelap-kelip dari kejauhan. Ia menyeringai. "Dunia lain menunggu untuk ditaklukkan. Aku akan datang, sayangku."     

Feri Hampa lalu mengeluarkan suara dengung lembut saat berbalik menuju alam baru ini.     

Kemudian, sesuatu terjadi.     

Guru Kegelapan Mysin berteriak, "Tuan, ada sesuatu yang menahan Feri Hampa! Kita benar-benar tidak dapat bergerak sekarang!"     

"Apa? Apa yang kau katakan?" Nozama tertegun mendengarnya. Feri Hampa itu mungkin memiliki kekuatan yang lemah, namun kendaraan itu memiliki ukuran yang besar untuk menutupi kekurangannya itu. Bahkan ia sendiri tidak dapat menahan kapal sebesar itu. Siapakah yang cukup kuat untuk menghentikan Feri Hampa sebesar itu?     

Ia lalu segera memberikan perintahnya. "Aktifkan Api Kegelapan. Kita akan memanggang siapa pun itu sampai hangus... "     

Sebelum ia bisa menyelesaikan kalimatnya, terdengar suara selembut sutra bergema di sana. "Nozama, apakah ini caramu memperlakukan teman?"     

Ketika Nozama merasa bingung pada suara itu untuk sementara waktu, sebuah bayangan merah gelap bersinar di dalam kabin. Bayangan itu buram pada awalnya dan kemudian mulai memadat menjadi bentuk Naga Agatha. Sosoknya agak menyerupai Pendeta Naga Agatha Molina. Dengan lapisan aura destruktif yang mengelilinginya, ia memiliki kesan kejam yang tidak pernah ia miliki sebelumnya.     

Nozama menarik napas tajam melihatnya. Ia lalu berdiri dan mengambil beberapa langkah ke depan dan kemudian membungkuk dalam-dalam di hadapan Naga Agatha. "Yang Mulia, aku tidak berharap bertemu denganmu di sini."     

Naga Agatha yang dia sapa adalah Dewa Kehancuran. Ia telah muncul di hadapan Nozama dalam bentuk aslinya. Aura samar yang ia keluarkan sudah cukup mencekik setiap iblis di atas Feri Hampa. Bahkan Nozama memperlihatkan kesan bahwa ia dapat hancur setiap saat olehnya.     

Sama seperti seorang manusia di hadapan seorang Legendaris, ia mirip dengan seekor semut yang hendak diinjak-injak oleh seekor gajah. Nozama sekarang merasa sama tidak berdayanya dengan semut di hadapan entitas dewa seperti Dewa Kehancuran.     

"Aku juga tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini," kata Naga Agatha itu, terkekeh. Ia kemudian berbalik untuk melihat alam di luar jendela kapal Ferry. "Kurasa dia ada di suatu tempat di sana?"     

"Ya, dia memang ada di sana."     

Nozama bahkan tidak perlu menebak siapa dia yang dimaksud.     

Naga Agatha itu tersenyum dingin. "Alam ini memang punya potensial penuh. Namun, ia masih muda, dan sebagian besar tatanannya masih jauh dari sempurna. Ia juga tidak berada dalam perlindungan dewa mana pun sejauh yang aku tahu. Aku akan membuka portal untukmu, dan yang harus kau lakukan adalah masuk ke sana dan mengeluarkannya dari sana."     

Nozama terkejut dengan sarannya. "Bukankah masih ada Penolakan Dimensi nantinya?"     

"Masih ada, tapi aku akan mengambil sebagian besar bebannya untukmu. Kau akan memiliki kekuatan Level 14 di dalam alam itu sebagai hasilnya. Jangan bilang kau tidak bisa menangani tugas sesederhana itu?"     

Jika Naga Agatha itu datang kepadanya lebih cepat dengan pengaturan seperti itu, Nozama tidak akan ragu untuk menarik penguasa Ferde keluar dari dunia tempat dia bersembunyi sekarang. Namun, setelah mendengar kisah Glyn, ia tidak yakin apakah ia bisa menangani Link dengan kekuatan Level 14 sekalipun? Terlebih lagi ia tidak tahu seberapa kuat Link saat ini.     

Dewa Kehancuran menatapnya dengan dingin. "Sikap pengecut adalah kualitas karakter yang paling tidak pantas dari seseorang yang memiliki 3.000 iblis Legendaris, Nozama."     

Iblis di atas kapal memandangi tuan mereka seolah menunggu jawaban darinya.     

Sial! Nozama menggertakkan giginya. Namun, ia tidak dalam posisi untuk menentang kehendak seorang Master Dewa. Akhirnya, ia pun mengangguk. "Tidak, tentu saja tidak akan ada masalah. Aku hanya berpikir siksaan apa yang akan kulakukan pada Penguasa Ferde saat dia berada di tanganku."     

"Tidak." Dewa Kehancuran berjalan menuju takhta Nozama dan duduk di atasnya. Ia kemudian menatap Penguasa Kegelapan itu dan berkata, "Tugasmu adalah menangkap Penguasa Ferde hidup-hidup. Mengenai bagaimana ia harus ditangani, itu terserah aku untuk memutuskannya, bukan kau."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.