Datangnya Sang Penyihir

Musuh Bebuyutan Setelah Seratus Tahun



Musuh Bebuyutan Setelah Seratus Tahun

2Penyihir Agung Api Sastor adalah dewa Sekte Api, dalang di belakang Kekaisaran Yan, dan sosok yang tak terkalahkan di puncak Level 19.     

Nozama juga berada di puncak Level 19. Dalam game, ia hampir menjungkirbalikkan Alam Firuman. Pohon Dunia Peri Tinggi adalah merupakan benda sihir di Level 19 dan cukup kuat untuk memadukan dua alam yang terpisah.     

Di alam ini, puncak Level 19 adalah sinonim dari kata "luar biasa".     

Puncak Level 19 juga merupakan level tertinggi yang bisa diraih seseorang di alam. Jika ia melewati level itu, maka ia menjadi seorang dewa. Siapa pun yang berada pada kondisi itu akan tertolak oleh dunia, atau mereka akan menyebabkan dunia itu meledak.     

Tentu saja, belum ada dewa yang secara paksa meledakkan dunia. Bahkan Penguasa Cahaya dan Kegelapan yang menakutkan pun tidak bisa melakukannya.     

Bagi seseorang di Level 19, siapa pun yang berada di bawah level mereka — bahkan bagi orang yang berada pada puncak Level 18 — dapat terbunuh hanya dengan sedikit kekuatan.     

Inilah sebabnya mengapa orang-orang di puncak Level 19 memiliki kata "Agung" dalam gelar mereka. Gelar para Prajurit menjadi Prajurit Agung sedangkan Penyihir menjadi Penyihir Agung.     

Setelah Sastor tiba di Pulau Musim Dingin Abadi, Penyihir Agung Gunung Salju Iyr melakukan dua hal. Salah satunya adalah mengaktifkan mantra pertahanan dan menyegel istananya. Yang kedua adalah meninggalkan istana dan melawan Sastor ribuan kaki di udara.     

Sastor tidak datang sendirian. Beberapa anak buahnya telah datang bersamanya, tetapi mereka berada di Level 16. Bagi Iyr, mereka sama tidak pentingnya dengan lalat.     

Tentu saja, mereka adalah lalat sekarang. Tetapi jika ia terus menerus bertarung melawan Sastor dan menghabiskan banyak energi, "lalat-lalat" ini masih dapat mempengaruhi pertempuran.     

Tapi, itu tidak masalah. Iyr tidak peduli dengan hidup atau matinya sekarang. Ia memiliki satu tujuan sederhana, yaitu untuk mengirim Link ke Alam Firuman sehingga Link memiliki cukup waktu untuk menjadi lebih kuat dan melawan Penguasa Cahaya dan Kegelapan!     

"Sastor, aku dulu menghormatimu karena kau adalah Penyihir paling berbakat yang pernah aku temui. Tapi sekarang, aku kecewa. Tidak peduli seberapa berbakat atau beruntungnya dirimu, kau hanyalah seekor anjing."     

Iyr merasa tenang saat ia berbicara. Alih-alih menghina Sastor, ia tampaknya menyatakan fakta yang jelas.     

Bagi Sastor yang arogan, perkataan Iyr seperti panah ke hatinya. Ia merasa wajahnya memanas, tetapi ia tidak bisa menyangkal apa pun. Seolah api membara di hatinya, dan rasanya sangat tidak nyaman.     

Setelah beberapa detik, ia akhirnya menggerutu, "Iyr, kau tidak tahu apa yang kau hadapi sama sekali. Kau-"     

Iyr melambai, memotong perkataannya. "Hentikan omong kosong ini. Ayo, kita mulai!"     

Sebelum ia selesai bicara, sinar cahaya sudah melintas di sekitar Iyr. Lusinan benda berkerucut seperti panah muncul dari udara. Mereka berputar di sekitar Iyr dengan cara yang rumit namun tepat. Es di udara sekitan pun kian menebal.     

Ekspresi Sastor menjadi serius. "Mundurlah dari pulau!" serunya kepada para pengikutnya.     

Ini adalah medan perang untuk para Penyihir Agung. Semua orang akan tersapu badai dan dihancurkan dengan mudah. Kali ini, bahkan Saroviny sendiri tidak membuang-buang waktu. Ia adalah orang pertama yang berbalik dan melarikan diri. Milda dan ketiga Ksatria Lava juga mundur dengan cepat.     

Mereka berada jauh di belakang Penyihir Agung Api. Setelah mendapatkan perintah, mereka berlari dengan kecepatan penuh dan keluar dari Pulau Musim Dingin Abadi.     

Ketika Ksatria Lava terakhir mundur, suara retakan yang memekakkan telinga datang dari pulau selebar 200 mil di belakang mereka. Pulau dan lautan beku di sekitarnya langsung tertutup oleh jaringan retakan.     

Retakan itu semakin dalam dan melebar. Kurang dari sepuluh detik kemudian, seluruh pulau menghilang dari permukaan laut. Lautan yang beku itu juga berubah menjadi air hangat. Di kejauhan ujung cakrawala, terlihat bola cahaya berwarna merah dan putih. Bola-bola itu saling menjerat dan bertabrakan, memicu riak gelombang kejut.     

Di bawah kekuatan tersebut, para anggota Sekte Api bisa merasakan tanah bergetar meski mereka berada ratusan mil jauhnya. Lautan sekitar juga turut meraung. Gelombang-gelombang laut sebesar gunung menerjang ke segala arah, menciptakan tsunami menuju daratan.     

Ombak yang ganas memaksa orang-orang untuk lebih menjauh lagi.     

Kekuatan semacam ini membuat orang-orang tak dapat berkata-kata. Milda dan Ksatria Lava juga telah demikian. Bahkan Saroviny yang menyebut dirinya sendiri putri dewa juga sama. Ia tidak percaya manusia dapat mencapai tingkat ini.     

Pertempuran masih berlangsung selama 16 detik. Pada detik 17, bola cahaya putih di cakrawala tersebar oleh cahaya merah. Namun, cahaya merah itu juga harus membayar harga yang sangat besar. Cahayanya jauh kini meredup daripada sebelumnya.     

Jika cahayanya sebelumnya sebanding dengan cahaya matahari, ia sekarang tampak seperti bintang di malam hari yang bersinar sedikit lebih terang daripada yang lain.     

Penyihir Agung Api Sastor sangat berbakat, tetapi Iyr juga seorang grandmaster. Keahlian mereka berada di level yang sama. Alasan utama mengapa Sastor menang adalah karena ia memiliki Fragmen Dewa dan dukungan dari orang-orang pengikutnya.     

Pertarungan antara kedua Penyihir Agung telah berakhir. Sastor dengan cepat berbalik dan berlari dari medan perang. Pada saat yang bersamaan, sebuah suara terdengar di benak para pengikutnya. 'Iyr sudah mati sementara Penguasa Ferde masih belum ditemukan. Aku akan terus mengunci dunia sehingga ia tidak bisa melarikan diri. Kalian semua bekerja samalah untuk membunuhnya!'     

Ketika ia selesai bicara, Penyihir Agung Api sudah menghilang.     

Milda dan yang lainnya memiliki ekspresi penuh hormat kepadanya. Hanya Saroviny yang melihatnya dengan pikirkan yang mendalam. "Ia berlari sangat cepat. Ia pasti terluka parah dan terlalu takut untuk menghadapi Penguasa Ferde sekarang."     

Iyr mungkin sudah mati, tetapi Penyihir Agung Api telah membayar harga tinggi untuk itu.     

"Ayo, pergi," kata Milda. "Ayo, kita pergi menemui Penguasa Ferde... Saroviny, apa kau baik-baik saja?"     

Luka Saroviny memang sudah dipulihkan oleh mantra dewa, tetapi luka yang dia alami merupakan luka serius dan masih dapat memengaruhi kemampuan bertarungnya. Milda tidak ingin sesuatu terjadi pada saat kritis ini.     

Saroviny tidak pernah menyukai Peri Tinggi itu. Jika Milda tidak ada di sini, Saroviny akan menjadi orang yang paling kuat di Sekte Api dan disembah oleh ribuan pengikut. Setelah Milda datang, ia mengambil semuanya itu. Tak heran Saroviny membenci Milda.     

Ia lalu mengejek Milda. "Khawatir saja dirimu sendiri, Milda. Aku dengar Penguasa Ferde adalah kekasih lamamu. Kau tidak boleh melunak padanya dan menyebabkan masalah!"     

Milda tersenyum tipis. "Kurasa kau baik-baik saja jika kau mulai berdebat denganku. Ayo, pergi."     

Hal ini mengganggu Saroviny. Ia ingin merobek Peri Tinggi cantik dan pintar itu, tapi ia masih menyadari posisinya. Ia jauh lebih kuat dari Milda, tetapi ketiga Ksatria Lava masih ada di sisi Milda. Tongkat Ramalan Milda juga sangat kuat. Saroviny mungkin tidak sebanding dengannya jika mereka mulai bertarung. Ia juga akan ditegur oleh ayahnya.     

Saroviny tidak pernah melakukan sesuatu yang tidak menguntungkan dirinya.     

Sambil mendengus, Saroviny membuka zonanya dan bergegas menuju istana di jantung pulau. Milda dan yang lainnya mengikutinya dari belakang.     

Pulau Musim Dingin Abadi benar-benar telah tenggelam. Yang dapat mereka lihat hanyalah permukaan laut yang biru. Setelah terbang lebih dari 100 mil, mereka akhirnya melihat sesuatu yang berbeda.     

Mereka melihat pilar batu di tengah-tengah laut. Di atas pilar itu terdapat runtuhan istana yang hancur. Seorang tetua memegang tongkat dengan kedua tangan di pintu masuknya. Ia berdiri di sana dengan tenang. Itu Iyr, Penyihir Agung Gunung Salju.     

"Ah, Iyr belum mati!" teriak Ksatria Lava.     

"Dewa, apa yang harus kita lakukan?"     

Di depan mereka, iris mata Saroviny menyurut. Jantungnya juga berdetak kencang. Ia baru saja menyaksikan kekuatan Penyihir Agung. Tidak peduli seberani apa dirinya, ia tidak berani melawan Penyihir Agung. Itu namanya bunuh diri!     

Tapi Saroviny dengan cepat menyadari bahwa meskipun Iyr berdiri tegak, ia tidak memiliki kekuatan aura. Tubuhnya juga benar-benar membeku. Dia tak lebih hanya mayat tak bernyawa.     

"Jangan panik. Ia sudah mati!" teriak Saroviny.     

Semua orang melihat dengan hati-hati dan merasa lega ketika mereka menyadari perkataannya benar.     

"Orang tua sialan ini. Ia menakuti kita meski ia sudah mati, " kutuk seorang Ksatria Lava.     

Begitu ia berbicara, terdengar langkah kaki dari reruntuhan istana. Clack, clack. Beberapa detik kemudian, seorang pemuda dengan rambut berwarna hitam, mata berwarna hitam, dengan Mahkota Malam Abadi bertengger di atas kepalanya, jubah pertempuran perak-hitam yang membungkusnya, dan sebuah pedang panjang muncul di hadapan mereka.     

Ia berhenti di pintu dan membungkuk ke arah Penyihir Agung Gunung Salju Iyr yang berdiri di sana. Kemudian ia mengangkat kepalanya dan menatap Ksatria Lava yang berbicara. "Semua orang akan mati pada akhirnya. Beberapa mati tanpa makna. Yang lain harus dihormati, bahkan dalam kematian. Ksatria, berlututlah dan minta maaf padanya."     

Ksatria Lava bergidik di bawah tatapan Link. Kemudian ia menyadari lawannya hanya sendirian sementara timnya memiliki lima orang dan itu membuatnya berani. "Aku adalah Lauste Si Nyala Api. Aku akan mengatakan apapun yang kuinginkan!"     

Link tidak menatapnya lagi. Kalimat sebelumnya telah mengumumkan akhir nasibnya. Tidak perlu mengatakan lebih banyak kata lagi kepada orang mati.     

Ia berbalik pada Milda.     

Satu abad telah berlalu, tetapi sebagai Gadis Suci Sekte Api, Milda memiliki keterampilan terbaik dan mempertahankan kecantikannya dengan baik. Bahkan, ia terlihat lebih anggun dan elegan sekarang. Jika Milda seperti bunga bakung yang tumbuh di samping sungai sebelumnya, ia sekarang tampak seperti bunga mawar yang sedang dirawat di taman kerajaan.     

Jika dipikirkan kembali, masa lalu benar-benar telah menjadi asap. Asap itu sekarang berubah menjadi senyum tipis. "Setelah bertahun-tahun, kita sekarang menjadi musuh. Kita akan bertemu lagi dengan senjata kita masing-masing nanti. Aku hanya bisa mengucapkan kata maaf padamu."     

Milda membuka mulutnya. Ia ingin berbicara, tetapi ia mendapati dirinya tak dapat mengeluarkan sepatah kata pun. Sekarang ketika ia benar-benar berhadapan dengan Link, ketenangannya pun menghilang. Yang tersisa hanyalah sekelumit perasaan yang rumit.     

Saroviny lantas menarik pedangnya melihat itu. "Link, kau tidak akan dapat mengalahkanku meski jika kita bertarung lagi! Datanglah kepadaku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.