Raja Terakhir ( Last King)

Bertemu Buaya Putih



Bertemu Buaya Putih

3Setelah beralasan untuk mengecek area sekitar sendang, jay kemudian meminta laporan yang telah angel lakukan dari atas drone yang telah ia lepaskan sebelumnya     

"Anggel melaporkan situasi terkini" berkat adi bertanya kondisi real saat ini di sekitar sendang dan juga di area dalam sendang     

"Lapor tuan muda, dari hasil pegecekan yang ada ditemukan beberapa binatang berevolusi di luar sendang kaca, namun jelas karena keberadaan guardian dari sendang kaca menjadikan mereka tak berani masuk ke dalamnya" jawab angel     

kemudian seperti tersadar akan suatu hal, kemudian jay bertanya, " tadi kata kamu ada penjaga sedang yang membuat hewan evolusi itu tak berani masuk" balas adi     

" benar tuan, dan penjaga itu adalah buaya putih yang menjadi legenda di masyarakat" kembali kata angel     

" haaaa...buaya putih, kamu ga salah anggel?" tanya jay     

"Tidak tuan, dari hasil pengamatan drone yang dilakuakn ukuran dari buaya putih itu besar seukuran 5 m" balas angel     

"Yahhh...jadi itu bukan mitos atau legenda tetapi kenyataan" gumam jay memikirkan sesuatu     

Kemudian jay mulai berpikir apakah buaya ini baik atau buruk bagi mereka, tapi ketika jay berpikir bahwa sudah selama ini tidak ada pernah terdengar berita tentang buaya tersebut yang menyerang penduduk dan juga wisatawan     

Jay sedikit menghela nafas, karena jelas bahwa buaya putih ini tak berniat buruk kepada manusia, namun kenapa ia tak menyerang dan alasan apa yang membuatnya hanya muncul saat ini     

saat jay termenung dalam lamunaannya, sura anggel terdengar " tuan muda, sosok buaya putih itu menampakan diri, dan dilihat dari lintasannya, ia menuju ke arah tuan muda" balas anggel     

"benarkah? menarik sekali" kata jay berkomnetar     

"kamu tahu level dari buaya putih itu?" tanya jay lagi     

"setara dengan Tuan muda, ada di level Adipatih tuan muda" balas angel     

"ya, sama kekuatannya, jadi kita harus buat persiapan lebih untuk hal yang terburuk bukan" kata jay membalas     

" baiklah tuan muda, segera laksanakan" balas angel     

Tahu bahwa sang tuan rumah akan menyambutnya, maka jay berjalan kearah tepi sendang dan menunggu buaya puth itu datang, dan tak lama dari kejauhan jay dapat melihat     

Sosok besar yang tengah berenang menuju kearahnya, dengan pantulan sendang kaca yang jernih, jay dapat melihat sosok besar itu dengan jelas     

DIlihat dari ukurannya memang besar, apalagi sisikya yang putih dan cantik bersama itu mata birunya yang taam membuat kesan tersendiri epada jay     

Saat jay menatap buaya putih, disisilan buaya putih juga menatap jay, seolah mereka saling mengukur dan menimbang tamu yang datang ke rumahnya     

Melihat sosok jay yang hanya bisa dibilang sama dengan banyak manusia yang sudah ia lihat, tapi jelas ada aura yang menyelimuti jay, dia berpikir dari fluktuasi yang ia rasakan     

Kekuatan dari manusia ini jelas, ada di peringkat yang sama atau setara dengan dirinya, jadi bisa dikatakan ia layak bertemu dengan dirinya, gumam sang buaya putih di dalam hatinya     

saat jarak diantara keduannya semakin dekat, samar-samar jay dan juga buaya putih bisa merasakan perasaan bersahabat atau bisa dibilang tak ada permusuhan baik dai jay maupun dari buaya putih     

Hal ini jelas membuat kedaunnya menjadi jauh lebih muda dalam bertatapan, hingga pada akhirnyasang buaya putih berapa tepat 3-5 m di depan jay dia berhenti     

Dalam waktu yang diam,keduannya saling melihat satu sama lain, dan jelas ada penyelidikan yang dilakukan keduannya, jadi kini tinggal menunggu siapa yang akan berbicara terlebih dahulu     

Saat jay ragu akan memulai, tiba-tiba saja ada telepati yang masuk ke dalam pikirannya, menyadari bahwa ini bersal dari buaya putih kemudian jay bersiap mendengarkan maksud dari sang buaya     

"Selamat datang manusia, apa tujuan kamu datang kesini" suara pria dengan perkiraan usia 40 tahun terdengar di dalam pikiran jay     

"selamat siang penjaga sendang kaca, maaf membuatmu tak yaman, aku bersama dengan robongan ku hanya mampir untuk berstirahat sebelum melanjutkan perjalanan, jangan kawatir aku berbuat sesuatu ang jahat" jay membala dengan cepat     

"Oh hanya mampir, tak lebih" balas sang buaya putih     

"Ya kamu bisa ykin akan hal itu" balas jay dengan serius     

"Baikalh aku terima kedatanganmu, dan kamu bisa beristirahat disini dengan tenang" balas sang buaya putih     

"Ok terima kasih banyak ata keramahan kamu" balas jay, dan kemudian keduannya berpisah dimana sang buaya putih mundur dan kembli menyelam ke bawah air     

Sedangkan jay sedang menatap ke arah buaya putih menghilang, ada sesuatu di dalam pikirannya, dan bersama itu dia juga jelas bahwa dia akan bisa beristirahat dengan tenang disini     

Setela menyelesaikan keamanan dari semua rombongannya, jay kemudian berjalan kembali ke arah lain dari sendang ia ingin melihat ada apa saja di sekitar sendang     

Jad dia mulai berjalan dengan santai, sampai satu jam kemudian ia muncul dari sisi lain tempat dirinya beristirahat, dan menyapa para wanitanya " Sudahkah kalian menyelesaikan makan siang kita ' jay bertanya kepada paa wanitanya     

"tenang sayang, semuannya sudah sap, ada ayam goreng, lalapan, nasi, sambal, dan juga beberap gorengan serta jus buah dingin sebagai minumannya" balas Diana dengan senyum puas     

"Ok kalo gitu mari kita makan bersama" balas jay kemudian dia dengan sigap mengajak seluruh wanitannya makan bersama adi d meja panjang yang telah mereka siapkan     

Dan sisanya mereka dengan puas mulai berkeliaran di sekitar sendang merasa cocok untuk berenang, seketika pameran dari para wanita cak tersaji di depan mata jay     

Hal ini tentu menjadi sesuatu yang tak jay pikirkan, namun dia juga senang karena pada akhirnya dia harus mendesah bahwa tubuh dari para istrinya bisa dibilang sangat panas     

Ada segal jenis ukuran, tingkat kehalusan dan juga porsi yang bermacam-macam, seolah olah tidak akan membuat jay bosan untuk melihat mereka     

Dalam canda dan tawa yang terus terdengar, jay hanya bersandar di kursi pantai yang sudah ia siapkan, memejamkan mata dan tertidur siang di bawah suasana rindang dan yaman     

Sudah lama semenjak ia bisa bersantai dengan bebas, tanpa peru menghawatirkan sesuatu, karena ia tahu bahwa buaya putih melindungi daerah ini, jadi tak perlu lagi ada penjagaan yang telalu ketat     

Dan dirinya bisa menikmati momen langkah seperti ni, yang tentunya kini sudah sangat sulit dia nikmati, namun dia juga sadar bahwa dia tak bisa mengandalakan siapapun     

Dia hanya bisa mengandalakan diriya utuk membuat aman, keluargannya tercinta, jadi dia tetap meminta saka berjaga dan anggel untuk terus memantau     

Sedangkan untuk dirinya, ia menikmati kesejukan dari siang yang dibawa di sendang kaca ini, dan dengan waktu yang santai dia dan para wanitanya bisa dibilang melepas penat yang ada     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.