Bandit Cantik

Kakimu Memiliki Begitu Banyak Rambut



Kakimu Memiliki Begitu Banyak Rambut

0Acara amal diselenggarakan di Pusat Pameran dan Konvensi Shengjing. Suasana sudah ramai saat Yan Jinyi dan yang lainnya tiba di sana.     

Acara kali ini digelar dalam bentuk pesta koktail. Semua orang yang hadir mengenakan pakaian formal dengan warna cerah.     

Kru film 'Penguasa Pulau' tampak mengenakan pakaian yang seragam.     

Sebaliknya, kru film 'Bandit Wanita' mengenakan pakaian yang konyol.     

Tao Wei mengenakan setelan berwarna putih yang biasa digunakan para orang tua untuk melakukan Tai Chi. Rambutnya pun tampak licin mengkilat.      

Di belakangnya, Zhuang Heng si aktor papan atas mengenakan celana pendek dan sandal.     

Sedangkan Yan Jinyi yang akhir-akhir ini menyukai cheongsam. datang mengenakan cheongsam putih yang membuatnya terlihat lebih formal dari yang lain.     

Sesaat setelah mereka tiba di sana, hampir semua lensa kamera tidak pernah lepas memotret mereka.     

"Sayang, apa kamu tidak merasa jika aku terlihat terlalu mencolok di sini? Lihatlah orang-orang itu, mereka memakai pakaian era tujuh atau delapan puluhan."     

Yan Jinyi melirik betis Zhuang Heng yang terbuka.     

"Wajahmu cukup mulus, jadi aku tidak menyangka jika kakimu memiliki begitu banyak rambut."     

Zhuang Heng menundukkan kepalanya. "Sayang, apa kamu tidak suka kaki yang memiliki banyak rambut? Jika kamu tidak menyukainya, maka aku bisa mencukurnya!"     

Zhuang Heng memang orang yang santai dimanapun dia berada. Bahkan panitia wanita yang berada di depan mereka sampai tersedak saat melihat penampilannya.     

Bagaimana bisa Kak Heng begitu berani?     

"Diam, kamu itu aktor terkenal."     

"Kenapa?"     

"Kamu memang tidak tahu malu, tapi aku masih punya malu."     

Zhuang Heng mengikuti Yan Jinyi. "Untuk mengejarmu memang harus tidak punya malu. Kalau tidak begitu, bagaimana aku bisa berhasil?"     

"..."     

Zhuang Heng memang terkenal santai dan eksentrik di industri hiburan ini.     

Para reporter yang sudah akrab dengannya sudah tidak terkejut lagi. Tetapi beberapa reporter baru seperti menemukan cara untuk menyusun hubungan benci dan cinta antara Zhuang Heng dengan Yan Jinyi.     

"Kak Heng, kendalikan dirimu saat melihat Liu Ran nanti. Sekarang kita adalah saingan." Ucap Tao Wei memperingatkannya saat telah mendekati gedung acara.     

Zhuang Heng mengernyit bingung, "Siapa itu Liu Ran? Apa lebih cantik dari wanita kejam kesayanganku ini?"     

Jika Liu Ran dibandingkan dengan Yan Jinyi…     

Tao Wei melirik Yan Jinyi lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak."     

"Nah kalau begitu, tidak salah aku menempatkan sayangku ini di dalam otakku. Jadi aku tidak peduli dengan Liu Ran yang tidak jelas itu, oke?"     

Kak Heng, kamu begitu pikun!     

Kamu yang dulu memberi syarat Liu Ran lah yang harus menjadi pemeran utama, agar kamu menerima tawaran film ini.     

Mengingat kembali pengusiran yang dilakukan asisten Liu Ran saat itu padanya, Tao Wei merasa marah lagi.     

Dia belum pernah memohon pada siapapun sebelumnya, jika bukan karena dia…     

"Bukankah ini Kakak Seniorku? Senior, aku pikir kamu tidak akan datang karena rumor yang tersebar di luar sana. Sudah lima tahun kita tidak bertemu. Senior, apakah kamu baik-baik saja?"     

Terdengar suara pria paruh baya. Suara itu milik Lin Chenggong. Ia menyambut Tao Wei dengan segelas anggur. Sikapnya tampak penuh perhatian.     

Raut wajah Tao Wei langsung berubah kusut saat ia melihat Lin Chenggong. "Aku baik ataupun tidak itu bukan urusanmu. Jangan sok peduli."     

"Senior, apa kamu masih menyalahkanku? Apa aku salah karena mengambil tempatmu sebagai sutradara?" Ujar Lin Chenggong seraya menghela nafas. Raut wajahnya menunjukkan rasa bersalah. "Aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. Kami bahkan telah mengambil adegan setengah dari apa yang diminta investor. Jadi kalau ada pihak lain yang menarik investasinya…"     

"Hmm, kamu tahu apa yang telah kamu lakukan."     

Yan Jinyi diam-diam menatap Lin Chenggong dingin.     

Dari penampilannya, ia terlihat seperti sutradara yang memiliki selera berpakaian yang bagus dan terdidik. Tidak disangka kemampuan aktingnya juga cukup baik.      

Yan Jinyi begitu ahli dalam membaca pikiran orang. Dan Lin Chenggong ini… dia bukan orang yang baik!     

"Kak Heng, aku tidak menyangka jika kamu bersedia bermain di film Senior Tao. Awalnya, aku ingin mengundangmu untuk bermain dalam filmku." Lin Chenggong mengalihkan perhatian pada Zhuang Heng.     

"Aku tidak berencana untuk bergabung dalam filmmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.