Bandit Cantik

Astaga, Jangan Menangis



Astaga, Jangan Menangis

3Liu Ran akhirnya bisa merasa tenang.     

Awalnya, adegan Xue Yun'e yang meracuni Selir Rong akan direkam hari ini, tapi karena kedatangan Tan Qing, semuanya berubah.     

Berubah terfokus pada Xue Yun'e.     

Pangeran gurun yang diperankan oleh Zhuang Heng secara terbuka menantang sang kaisar dan akan menculiknya di acara jamuan makan malam.     

Gore, sang pangeran gurun telah mengenal Zhou Pingyun sejak lama. Saat itu, Gore terluka dalam sebuah kecelakaan, dan Zhou Pingyun-lah yang menyelamatkannya.     

Oleh karena itu, dia bersumpah untuk menikahi Zhou Pingyun.     

Tidak hanya itu, di acara jamuan makan malam, Ratu Xue Yun'e sebenarnya juga berencana ingin menyingkirkan Zhou Pingyun, namun Gore menyerangnya balik.     

Liu Ran sangat menantikan adegan itu, dia ingin menyaksikan adegan dimana Zhuang Heng memberi pelajaran pada Yan Jinyi.     

Aula yang begitu megah itu telah dipenuhi oleh anggota kerajaan yang duduk di kedua sisi ruangan.     

Kaisar duduk di kursi naga yang tinggi dengan dikelilingi oleh para selir cantik.     

Gore, sang pangeran gurun, tengah duduk di posisi depan bawah.     

Dia mengenakan pakaian dhoti berwarna merah menyala dengan rambut yang jatuh tergerai di bahu. Satu tangannya memegang cangkir, sementara matanya yang berkelopak tunggal tampak menyipit, membuatnya terlihat sangat bengis.     

"Keindahan negara Kaisar sungguh membuat hamba terpesona."     

Ucap Gore sambil menyesap araknya, namun matanya tertuju pada Zhou Pingyun.     

Apa yang terjadi pada Gore dan Zhou Pingyun sebelumnya telah membuat kegemparan, jadi semua orang yang hadir sudah paham apa yang dia maksud.     

Ratu Xue Yun'e tiba-tiba berkata, "Adik Pingyun secara khusus menyiapkan sebuah tarian untuk acara jamuan kali ini."     

Semua orang sudah tahu jika Zhou Pingyun adalah penari yang baik, saat ini, ada banyak orang yang melemparkan tatapan ingin tahu.     

Zhou Pingyun menggigit bibir bawahnya dengan begitu menawan.     

Selanjutnya adalah interaksinya dengan sang kaisar.     

"Selirku…"     

Brak~~     

Saat sekelompok aktor tengah berusaha mendalami karakternya kembali, Zhuang Heng tiba-tiba menggebrak meja.     

"Hentikan, hentikan."     

Mendengar itu, sang asisten sutradara buru-buru maju dan bertanya, "Kak Heng, kenapa?"     

"Wanita itu sedang berperan sebagai selir saat ini, tapi kenapa dia malah menatapku seperti seekor serigala?"     

Zhuang Heng mengarahkan telunjuknya kepada Liu Ran dengan kening berkerut.     

'Wanita itu?'     

'Kak Heng, apa karena kamu terlalu sering bekerja sama dengan banyak orang, sehingga kamu bahkan tidak bisa mengingat nama mereka?'     

'Terlebih lagi, dulu kamu sendiri yang mengejar Liu Ran secara terang-terangan!'     

Ketika Liu Ran sudah siap untuk bermain dengan Yan Jinyi, Zhuang Heng tiba-tiba menginterupsinya. Apalagi dia langsung merasa terhina begitu mendengar kata-kata Zhuang Heng.     

Dia telah berusaha keras untuk syuting adegan hari ini, hanya agar Tang Qing dan Zhuang Heng bisa melihat jika dia--Liu Ran selalu lebih baik daripada Yan Jinyi.     

Ada apa dengan Zhuang Heng? Apa dia ingin menyinggung perasaan investor hanya karena seorang wanita?     

Tatapannya tiba-tiba jatuh pada Yan Jinyi, semua salahnya.     

Sejak kemunculan Yan Jinyi, dia hampir kehilangan popularitasnya.     

Dan juga film 'Bandit Wanita' itu, peran Lin Conggui awalnya adalah miliknya. Dia lah yang seharusnya mendapatkan pujian karena berperan sebagai Lin Conggui.     

Wanita itu sudah mencuri perannya, dan masih ingin merebut orang yang dia sukai?     

Yan Jinyi memainkan kukunya, ia hanya melirik santai Liu Ran yang tengah melemparkan tatapan penuh kecemburuan padanya.     

"Kak Heng, aku… jika ada yang salah denganku, tolong beritahu aku."     

Liu Ran segera menguasai diri, dan memegang gaunnya dengan kedua tangan.     

Orang macam apa Zhuang Heng itu.     

Dia tidak bisa dipahami oleh mata semua orang normal.     

Melihat penampilan Liu Ran, orang lain pasti ingin memeluk dan menghiburnya, namun Zhuang Heng justru sebaliknya…     

"Astaga, jangan menangis. Orang yang tidak tahu akan mengira kalau aku menggertakmu!"     

Liu Ran menyedot ingusnya dengan air mata yang sudah menetes di sudut matanya, "Aku tidak… Kak Heng, aku hanya…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.