Bandit Cantik

Kamu Siapa?



Kamu Siapa?

3"Kak Liu Ran, kamu bisa lihat sendiri kalau Yan Jinyi tidak menghormatimu sama sekali. Kamu terlalu baik untuk ditindas oleh seorang pendatang baru."     

"Sudah, jangan bicara!" Tegur Liu Ran seraya menatapnya tajam, lalu beralih menatap Yan Jinyi dengan tatapan meminta maaf.     

"Jinyi, aku benar-benar minta maaf. Xiao Jia hanya ingin melindungiku. Dia tidak punya niat buruk."     

Jika yang dimintai maaf adalah orang lain, mereka tentu akan mengalah dan langsung memberi maaf saat melihat Liu Ran meminta maaf dengan suara yang begitu lirih. Mereka bahkan rela mengabaikan statusnya di industri hiburan.     

Sayangnya, Yan Jinyi bukanlah orang lain. Dia bukan hanya tidak mau mengalah, justru semakin pongah.     

"Suruh dia minta maaf sendiri." Ujar Yan Jinyi dingin.     

Liu Ran tertegun sejenak. Senyumnya nyaris hilang, "Jinyi, tolong lupakanlah demi aku. Bagaimana kalau aku minta maaf padamu untuk Xiao Jia?"     

"Demi dirimu?" Tanya Yan Jinyi santai seraya menyilangkan kedua tangan di dada, bersandar malas di kursi, lalu menyunggingkan sudut bibirnya.     

"Ya, Jinyi. Kita masih akan menghabiskan waktu bersama di kru ini. Xiao Jia memang agak pemarah. Ditambah dia juga memiliki hubungan yang begitu dekat denganku. Aku minta maaf untuknya. Maafkan aku."     

"Kamu siapa?"     

Tanya Yan Jinyi geli.     

Senyum Liu Ran membeku. Karena merasa bahwa ada begitu banyak orang di sekitarnya, dia berusaha untuk mempertahankan citranya yang lembut dan baik.     

"Jinyi, aku tahu ada beberapa kesalahpahaman di antara kita sebelumnya. Tapi lihatlah, kita sudah terlambat, para kru menunggu kita untuk mulai bekerja. Xiao Jia memang suka blak-blakan. Percayalah, dia benar-benar tidak punya niat buruk."     

"Tidak ada urusannya denganku. Suruh dia datang dan minta maaf sendiri, atau biarkan aku menamparnya."     

"Jinyi, kamu…"     

Semua orang yang ada di sana berpikir bahwa Yan Jinyi membuat keributan.     

Bagaimanapun juga, jika kamu ingin minta maaf, maka ang bersangkutanlah yang harus melakukannya.     

Chen Keyi sedang memiliki urusan lain. Begitu dia sampai di lokasi syuting, dia melihat Yan Jinyi yang sedang bersandar di kursi dengan kaki menyilang layaknya raja gunung.     

Sementara Liu Ran yang berdiri di depannya tampak putus asa.     

"Ada apa ini?"     

Di sebelah Chen Keyi ada seorang pria paruh baya dengan setelan jas dan sepatu kulit. Dia agak gemuk. Terlihat juga jam tangan berlian yang melingkari pergelangan tangannya dengan sangat menarik.     

Liu Ran segera menyeka air matanya, kemudian tersenyum lembut, "Sutradara Chen, Anda sudah datang. Ini, ada sedikit kesalahpahaman antara asisten saya dan Yan Jinyi. Sutradara Chen tidak perlu khawatir, saya akan menanganinya."     

"Ini bukan kesalahpahaman kecil." Yan Jinyi tiba-tiba membuka suara.     

Chen Keyi buru-buru mengedipkan mata padanya, tetapi Yan Jinyi hanya mengabaikannya.     

"Sutradara Chen, asisten Liu Ran dengan begitu sombongnya mempermalukanku di depan semua orang. Sekarang suasana hatiku jadi buruk, jadi aku tidak bisa syuting dengan baik. Sutradara Chen, katakanlah, siapa yang bertanggung jawab atas masalah ini?"     

"Jelas-jelas kamu yang terlalu…" Baru saja Xiao Jia membuka mulut dengan mata yang memerah, namun Liu Ran langsung menatap balik dirinya.     

Yan Jinyi adalah pemeran utama wanita kedua di kru ini, sementara Xiao Jia hanyalah asisten Liu Ran. Apalagi dengan kekuatan yang Yan Jinyi miliki, Chen Keyi bahkan tanpa berpikir panjang berdiri di pihaknya.     

"Xiao Jia, minta maaflah pada Yan Jinyi. Lakukan pekerjaanmu sendiri, jangan membuat masalah di lokasi syuting." Setelah itu, Chen Keyi tersenyum manis dan menatap pria paruh baya di sebelahnya, "Wakil Direktur Zhao, maaf membuat Anda melihat hal konyol ini. Sebenarnya kru kami sangat damai biasanya."     

Wakil Direktur Zhao?     

Alis Yan Jinyi terangkat.     

Chen Keyi berdehem dan mulai memperkenalkan, "Ini adalah wakil direktur stasiun TV. Beliau sangat optimis dengan drama kita, dan secara khusus datang untuk berkunjung. Apa yang kalian lakukan, kenapa tidak segera mulai syuting?"     

Ternyata wakil direktur stasiun TV.     

Para aktor lain begitu bersemangat. Tak disangka wakil direktur datang sendiri ke sini, jadi mereka harus tampil bagus.     

"Jangan merasa tertekan semuanya. Akhir-akhir tidak ada karya yang bagus. Ketika mendengar Sutradara Chen sudah mulai syuting, aku memutuskan mampir untuk melihatnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.