Bandit Cantik

Berciuman Dengan Tuan Huo



Berciuman Dengan Tuan Huo

3Variety show ini disebut 'Diary Petualangan Bintang'. Setiap episodenya terdiri dari enam bintang tamu tetap dan dua bintang tamu lepas.      

Setiap ekspedisi dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing ekspedisi memakan waktu dua hari satu malam. Selama periode ini, kedua tim harus menyelesaikan misi masing-masing, dan mengumpulkan bendera. Tim dengan bendera terbanyak lah yang akan menang.     

Tapi bukan ini poin utamanya. Poinnya adalah saling merebut bendera pihak lawan. Bisa dengan melakukan serangan diam-diam saat malam hari.     

Variety show semacam ini memang sangat cocok untuknya!     

Serangan diam-diam? Bandit sangat ahli dalam hal ini!     

Dia bahkan bisa mencuri celana dalam pihak lawan tanpa ketahuan!     

Namun, mengetahui Yan Jinyi yang akan syuting variety show, ada beberapa orang yang senang dan beberapa orang lain khawatir.     

Yang senang tentu Keluarga Huo yang merasa bisa hidup tenang tanpa ulah Yan Jinyi selama beberapa waktu.     

Tetapi yang sedih, juga Keluarga Huo sendiri.     

Di antara mereka, suami Yan Jinyi lah yang terlihat paling khawatir.     

Malam sebelum syuting resmi variety show, Yan Jinyi selesai kerja lebih awal dan langsung pulang.     

Setelah mandi dengan nyaman, dia mengemas barang-barang yang perlu ia bawa dua hari ini.     

Lokasi syuting kali ini adalah hutan liar di luar kota.     

Kabarnya, di sebuah gunung yang sangat tinggi.     

Yan Jinyi tertarik pada gunung.     

Raut wajah Huo Xishen tidak tampak baik sepanjang malam. Ketika dia kembali ke kamar setelah menyelesaikan pekerjaannya, dia melihat Yan Jinyi yang duduk di lantai tengah mengemasi kopernya dengan begitu serius.     

Bibirnya yang tipis tertutup rapat tanpa ekspresi. Ia melewati Yan Jinyi begitu saja menuju ruang ganti untuk mengambil baju.     

Saat dia keluar dari kamar mandi, Yan Jinyi sudah selesai berkemas, dan sedang mengobrol dengan Tan Sangsang tentang pengalamannya di telepon.     

Sebelumnya, Tan Sangsang pernah bergabung dalam wawancara khusus. Dia mengikuti pelatihan militer dan melakukan wawancara selama tiga hari di sana.     

Melihat Yan Jinyi yang mengobrol dan tertawa dengan Tan Sangsang, hati Huo Xishen merasa tidak tenang.     

Reporter majalah masih memiliki beban kerja yang terlalu sedikit. Sepertinya dia perlu bertemu dengan pimpinan mereka untuk berdiskusi mengenai hal tersebut.     

Setelah waktu yang lama, Yan Jinyi akhirnya menutup telepon. Begitu dia berbalik, Huo Xishen tampak sudah duduk di sofa.     

Dia mengenakan piyama abu-abu gelap, dan rambut hitam pendeknya terlihat agak berantakan.     

Saat ini, dia sedang memegang cerutu di antara ujung jarinya yang ramping.     

Hidungnya bahkan bisa mencium aroma samar tembakau. Baunya enak.     

"Aku tidak menyangka Tuan Huo ternyata merokok."     

Yan Jinyi tidak tahan untuk menggoda suaminya.     

Alis Huo Xishen sedikit terangkat sebelum mematikan puntung rokoknya, "Kamu tidak suka?"     

Mata Yan Jinyi membulat, "Bukannya tidak suka, hanya saja…"     

Dia tiba-tiba menyeringai dan malah menggodanya, "Jika suatu hari Tuan Huo tiba-tiba ingin berciuman denganku, bukankah aku akan bau tembakau?"     

"..."     

Kelopak mata Huo Xishen bergerak, 'Apa wanita ini tahu apa yang dia katakan?'     

Berciuman?     

Tatapannya beralih pada bibir kemerahan wanita itu, 'Mungkin, itu akan jadi pengalaman yang bagus.'     

Hanya saja…     

Huo Xishen langsung merasa kesal begitu teringat fobianya terhadap wanita.     

Sepertinya dia harus mencari cara untuk menyembuhkannya.     

"Istriku, tidurlah."     

Huo Xishen tiba-tiba bangkit dan berjalan ke pintu.     

Yan Jinyi mengerling padanya, "Apa Tuan Huo malu? Astaga, kita adalah suami istri. Jangankan berciuman, cepat atau lambat kita pasti akan bercinta juga."     

Huo Xishen sudah terbiasa dengan kata-kata vulgar yang keluar dari mulut Yan Jinyi.     

"Istriku, tidurlah. Takutnya kamu tidak akan bisa tidur nyenyak besok malam."     

Huo Xishen melangkah keluar dari kamar utama menuju ruang kerja, ia menatap ponselnya lama sebelum menelpon seseorang.     

Tanpa menunggu lama, suara Huo Chengyu mulai terdengar, "Adik Kedua, kenapa menelpon selarut ini?"     

Huo Xishen langsung ke intinya, "Bagaimana cara menyembuhkan misogini."     

Tentu saja Huo Chengyu terkejut untuk beberapa saat.     

'Apa adik kedua bertanya bagaimana menyembuhkan misogini karena Yan Jinyi?'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.